mbawi
1. imannya kuat 2.tidak prnh meninggalkan kewajiban 3.amanah ,jujur 4.slalu ingin belajar ilmu allah 5.tidak mempunyai rasa dendam (pemaaf) 6.tidak riya maaf y klo salah
21 votes Thanks 29
hania12
1.Bila disebut nama Allah, hatinya bergetar “Idza dzukirallahu wajilat quluubuhum; Bila disebut (nama, janji, dan ancaman) Allah bergetarlah hati mereka. Inilah sifat pertama orang beriman yang disebutkan oleh Allah dalam ayat ini. Bergetarnya hati mereka menunjukan rasa takut, sikap ta’dzim (pengagungan), dan cinta kepada Allah yang tertanam di hati mereka. Dan diantara dzikrullah yang dapat menggetarkan hati orang-orang beriman adalah bacaan a-Qur’an. Bahkan tidak ada sesuatu yang paling besar pengaruhnya dalam mengingatkan tentang Allah dan memperingatkan untuk tidak menyelisihi perintah-Nya melebihi al-Qur’an. Karena dalam Al-Qur’an terdapat nama-nama Allah, janji dan ancaman-Nya. Allah Ta’ala sebutkan dalam surah Az- Zumar ayat 23; Allah menurunkan perkataan terbaik (yaitu) Kitab Al-Qur’an yang serupa ayat-ayat-Nya lagi berulang-ulang. Gemetar karena-Nya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya. Kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka karena mengingat Allah. (terj. Qs. Az-Zumar :23) Selain itu getaran hati yang muncul setelah mendengarkan nama Allah tersebut juga melahirkan ketenangan hati. Karena hanya dengan dzikrullah hati menjadi tenang. Sebagamana firman Allah dalam surah Ar-Ra’d ayat 28. Rasa tenang tersebut merupakan cerminan perasaan lapang dada yang ditimbulkan oleh cahaya makrifat dan tauhid. Karena hati yang bergetar ketika mendengar nama, janji, dan ancaman Allah juga melahirkan rasa takut berbuat maksiat serta semangat dan energi gerak melakukan ketaan kepada Allah. 2.Iman Mereka Bertambah bila Mendengar Ayat.Allah Sifat mereka yang kedua adalah, bila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, maka iman mereka bertambah. Yakni keyakinan mereka kepada Allah bertambah mantap, dan bukti dari pertambahan iman tersebut adalah meningkatnya amal shaleh. Hal ini menunjukan pula bahwa sarana efektif untuk meningakatkan keimanan adalah mendengarkan bacaan al-Qur’an dari orang lain. Karena mendengarkan melalui bacaan orang lain lebih membantu dan mengkondisikan untuk tadabbur (merenungkan kandungan makna) suatu ayat. Sebab saat mendengar, seseorang bisa lebih fokus medengarkan dan memikirkan serta tidak disibukkan fikirannya dengan memikirkan tatacara baca, tajwid, irama lagu, dan sebagainya. Rasulullah sendiri kadang meminta sahabat untuk memperdengarkan bacaan al Qur’an kepada beliau. Seperti beliau pernah meminta kepada ibn Masud radhiyallahu ‘anhu untuk membacakan al-Qur’an kepadanya. 3.Bertawakkal kepada Allah. Tawakkal adalah bertumpu dan bersandar sepenuhnya hanya kepada Allah yang disertai dengan usaha mencari sebab (sarana). Orang beriman hanya bertawakkal kepada Allah. Karena mereka tahu, tawakkal merupakan ibdah dan ibadah hanya ditujukan kepada Allah semata. Tawakkal merupakan tingkatan tauhid tertinggi. Oleh karena itu, ciri mukmin sejati adalah tawajjuh kepada Allah semata dan hanya berdo’a kepada-Nya. Dalam kalimat wa ‘alaa rabbihim yatawakkalun pada ayat di atas didahulukan penyebutan Allah sebagai objek yang dituju dalam bertawakkal. Hal itu menunjukan dua hal; pertama, Tawakkal hanya ditujukan kepada Allah Rabb (Tuhan) semesta alam. Karen Dialah tumpuan dan dan sandaran satu-satu-Nya bagi setiap makhluq. Kedua, Menunjukan kuatnya tawakkal orang-orang beriman kepada Allah. Mereka hanya bertawakal kepada Allah, serta tidak bertumpu dan bersandar kepada selain-Nya. 4.Menegakkan Shalat. Ini merupakan salah satu sifat orang beriman yang paling sering disebutkan dalam al-Qur’an dan hadits Nabi shallallau ‘alaihi wa sallam. Mendirikan atau menegakkan shalat. Bukan sekadar mengerjakan shalat. Karena yang dimaksud dengan iqamatus Shalah (mendirikan/menegakkan shalat) adalah mendirikan shalat dengan memenuhi rukun-rukunnya, syarat-syaratnya, sunnah-sunnhnya, dan adab-adabnya. Selain itu menegakkan shalat juga bermakna menunaikan shalat tersebut pada awal waktunya secara berjama’ah di Masjid dan melaksanakannya dengan khusyu’. Penunaian dan penegakkan shalat secara sempurna dengan menyempurnakan rukun, syarat,wajib, sunnah, dan adabnya serta dilakukan dengan khusyu dan tertib; waktu, cara, dan tempat diharapkan membuahkan hasil mencegah seseornag dari perbuatan keji, mungkar, dan sia-sia. 5.Menginfakkan Sebagian Rezki Yang Mereka peroleh.
2.tidak prnh meninggalkan kewajiban
3.amanah ,jujur
4.slalu ingin belajar ilmu allah
5.tidak mempunyai rasa dendam (pemaaf)
6.tidak riya
maaf y klo salah