Bentuk bentuk interaksi social ada 2 bagian yaitu:
Interaksi Sosial Asosiatif -> adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerja sama. Pembagiannya :
1. Kerja sama (cooperation) -> bentuk utama dari proses interaksi sosial karena pada dasarnya interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama. 4 macam kerjasama : - Kerja sama spontan (spontaneous cooperation) -> kerjasama yang timbul secara spontan. - Kerja sama langsung (directed cooperation) -> kerjasama karena adanya perintah atasan/penguasa. - Kerja sama kontrak (contractual cooperation) -> kerjasama yang berlangsung atas dasar ketentuan tertentu yang disetujui dalam jangka waktu tertentu. - Kerja sama tradisional (traditional cooperation) -> kerjasama karena sistem tradisi yang kondusif.
2. Akomodasi (accomodation) -> proses penyesuaian sosial dalam interaksi antarindividu dan antarkelompok untuk meredakan pertentangan. Tujuan akomodasi : - mengurangi perbedaan pandangan, pertentangan politik, atau permusuhan antarsuku atau antarnegara. - mencegah terjadinya ledakan konflik yang mengarah pada benturan fisik. - mengupayakan terjadinya akomodasi di antara masyarakat yang dipisahkan oleh sistem kelas atau kasta. - mengupayakan terjadinya proses pembauran atau asimilasi di antara kelompok kesukuan atau ras.
3. Asimilasi (assimilation) -> proses ke arah peleburan kebudayaan sehingga masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama.
4. Akulturasi (acculturation) -> proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan menerima unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.
Interaksi Sosial Disosiatif -> adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan perpecahan. Pembagiannya :
1. Persaingan (competition) -> perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik.
2. Kontraversi -> bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Bentuk-bentuk kontraversi : - kontraversi umum : penolakan, keengganan, pengacauan rencana, & kekerasan. - kontraversi sederhana : memaki, mencerca, memfitnah, & menyangkal pihak lain. - kontraversi intensif : penghasutan, penyebaran desas-desus, & mengecewakan pihak lain. - kontraversi rahasia : mengumumkan rahasia pihak lain & berkhianat. - kontraversi taktis : intimidasi, provokasi, & membingungkan pihak lawan.
3. Pertentangan / Konflik Sosial -> proses sosial antarperorangan atau kelompok masyarakat tertentu akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar sehingga menimbulkan adanya semacam jurang pemisah diantara mereka.
Akibat:
1. Kebutuhan terhadap makan dan minum maka dapat dilakukan interaksi sosial antara penjual dan pembeli melalui lembaga sosial berupa pasar, toko, dan supermarket
2. Pendidikan dibutuhkan setiap manusia, pendidikan bisa terjadi melalui pertemuan antara guru dan siswa di sekolah dan universitas
3. Kebutuhan kesehatan terjadi karena interaksi sosial antara dokter dengan pasien di lembaga sosial seperti puskesmas dan rumah sakit
4. Sandang atau pakaian bisa didapatkan melalui bertemunya penjual dan pembeli di pasar pakaian atau swalayan
Solusi:
Kebutuhan akan pendidikan bagi anak-anak membutuhkan adanya interaksi antara guru dan murid sehingga mendorong terbentuknya lembaga pendidikan seperti sekolah atau tempat belajar-mengajar.Kebutuhan akan kesehatan dan pengobatan membutuhkan adanya interaksi antara dokter/perawat dan pasien sehingga mendorong terbentuknya lembaga kesehatan seperti rumah sakit atau klinik pengobatan.Untuk menyelesaikan masalah pelanggaran dan penyimpangan sosial membutuhkan adanya interaksi antara hakim dan pelaku sehingga mendorong terbentuknya lembaga hukum seperti pengadilan atau kantor hukum.Untuk menjalin persaudaraan dan menambah ilmu agama membutuhkan interaksi antar masyarakat seagama sehingga mendorong terbentuknya lembaga agama seperti majelis agama atau kelompok mengaji.
Verified answer
Bentuk - bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi social ada 2 bagian yaitu:
Interaksi Sosial Asosiatif
-> adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerja sama. Pembagiannya :
1. Kerja sama (cooperation)
-> bentuk utama dari proses interaksi sosial karena pada dasarnya interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama. 4 macam kerjasama :
- Kerja sama spontan (spontaneous cooperation) -> kerjasama yang timbul secara spontan.
- Kerja sama langsung (directed cooperation)
-> kerjasama karena adanya perintah atasan/penguasa.
- Kerja sama kontrak (contractual cooperation)
-> kerjasama yang berlangsung atas dasar ketentuan tertentu yang disetujui dalam jangka waktu tertentu.
- Kerja sama tradisional (traditional cooperation)
-> kerjasama karena sistem tradisi yang kondusif.
2. Akomodasi (accomodation)
-> proses penyesuaian sosial dalam interaksi antarindividu dan antarkelompok untuk meredakan pertentangan.
Tujuan akomodasi :
- mengurangi perbedaan pandangan, pertentangan politik, atau permusuhan antarsuku atau antarnegara.
- mencegah terjadinya ledakan konflik yang mengarah pada benturan fisik.
- mengupayakan terjadinya akomodasi di antara masyarakat yang dipisahkan oleh sistem kelas atau kasta.
- mengupayakan terjadinya proses pembauran atau asimilasi di antara kelompok kesukuan atau ras.
3. Asimilasi (assimilation)
-> proses ke arah peleburan kebudayaan sehingga masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama.
4. Akulturasi (acculturation)
-> proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan menerima unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.
Interaksi Sosial Disosiatif
-> adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan perpecahan. Pembagiannya :
1. Persaingan (competition)
-> perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik.
2. Kontraversi
-> bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik.
Bentuk-bentuk kontraversi :
- kontraversi umum : penolakan, keengganan, pengacauan rencana, & kekerasan.
- kontraversi sederhana : memaki, mencerca, memfitnah, & menyangkal pihak lain.
- kontraversi intensif : penghasutan, penyebaran desas-desus, & mengecewakan pihak lain.
- kontraversi rahasia : mengumumkan rahasia pihak lain & berkhianat.
- kontraversi taktis : intimidasi, provokasi, & membingungkan pihak lawan.
3. Pertentangan / Konflik Sosial
-> proses sosial antarperorangan atau kelompok masyarakat tertentu akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar sehingga menimbulkan adanya semacam jurang pemisah diantara mereka.
Akibat:
1. Kebutuhan terhadap makan dan minum maka dapat dilakukan interaksi sosial antara penjual dan pembeli melalui lembaga sosial berupa pasar, toko, dan supermarket
2. Pendidikan dibutuhkan setiap manusia, pendidikan bisa terjadi melalui pertemuan antara guru dan siswa di sekolah dan universitas
3. Kebutuhan kesehatan terjadi karena interaksi sosial antara dokter dengan pasien di lembaga sosial seperti puskesmas dan rumah sakit
4. Sandang atau pakaian bisa didapatkan melalui bertemunya penjual dan pembeli di pasar pakaian atau swalayan
Solusi:
Kebutuhan akan pendidikan bagi anak-anak membutuhkan adanya interaksi antara guru dan murid sehingga mendorong terbentuknya lembaga pendidikan seperti sekolah atau tempat belajar-mengajar.Kebutuhan akan kesehatan dan pengobatan membutuhkan adanya interaksi antara dokter/perawat dan pasien sehingga mendorong terbentuknya lembaga kesehatan seperti rumah sakit atau klinik pengobatan.Untuk menyelesaikan masalah pelanggaran dan penyimpangan sosial membutuhkan adanya interaksi antara hakim dan pelaku sehingga mendorong terbentuknya lembaga hukum seperti pengadilan atau kantor hukum.Untuk menjalin persaudaraan dan menambah ilmu agama membutuhkan interaksi antar masyarakat seagama sehingga mendorong terbentuknya lembaga agama seperti majelis agama atau kelompok mengaji.