Sebutkan 3 contoh bahasa daerah yang diserap ke dalam bahasa indonesia?
Ahmadyusronhadi -Ambles (biasa disebut ‘amblas’): kata ini berasal dari Bahasa Jawa, yang memiliki arti “turun”, dan “tenggelam”. Dalam bahasa sehari-hari, saat masyarakat menyebutnya dengan kata “amblas”, kata ini pun mengalami pergerseran makna, diartikan sebagai “hilang”, dan “lenyap”. -Kanceh: Kata ini berasal dari daerah Minangkabau, yang berarti “kerdil”, “tidak bisa jadi besar”. -Awik-awik, adalah kata yang berasal dari Bali. Artinya, sesuai KBBI, adalah hukum adat berupa peraturan atau undang-undang yang disusun dan ditetapkan oleh anggota masyarakat desa, banjar dan subak tentang aspek kehidupan seperti agama, budaya, dan sosial-ekonomi, di Bali. Dapat dikatakan, cara KBBI dalam menjelaskan makna “awik-awik” menggunakan ‘definisi’. -Asoi: kata ini berasal dari suku sunda, yang berarti “menyenangkan”, dan “bergerak sedikit-dikit”. Kita mungkin sering mendengar kata ini digabungkan dengan “geboy”, yang menjadi kata tersebut memiliki unsur “amat”, dan “sangat”. -Kuririk: Berasal dari Minangkabau, dan memiliki arti “Jangkrik”. -Molek: siapa sangka, kata ini berasal dari suku “batak”, yang berarti “cantik”, “indah”, dan “bagus”.-Butut: kata ini berasal dari “Jakarta”, tepatnya bahasa betawi. Kata tersebut memiliki arti “jelek”, dan “tua”. -Santai: kata ini berasal dari bahasa “Palembang”. Artinya, “seenaknya”, dan “tidak bersungguh-sungguh”. -Beta: kata ini berasal dari bahasa Ambon, yang berarti “aku”, “saya”, dan “orang pertama”.
- Ambles (biasa disebut ‘amblas’): kata ini berasal dari Bahasa Jawa, yang memiliki arti “turun”, dan “tenggelam”. Dalam bahasa sehari-hari, saat masyarakat menyebutnya dengan kata “amblas”, kata ini pun mengalami pergerseran makna, diartikan sebagai “hilang”, dan “lenyap”.
- Kanceh: Kata ini berasal dari daerah Minangkabau, yang berarti “kerdil”, “tidak bisa jadi besar”.
- Awik-awik, adalah kata yang berasal dari Bali. Artinya, sesuai KBBI, adalah hukum adat berupa peraturan atau undang-undang yang disusun dan ditetapkan oleh anggota masyarakat desa, banjar dan subak tentang aspek kehidupan seperti agama, budaya, dan sosial-ekonomi, di Bali. Dapat dikatakan, cara KBBI dalam menjelaskan makna “awik-awik” menggunakan ‘definisi’.
- Asoi: kata ini berasal dari suku sunda, yang berarti “menyenangkan”, dan “bergerak sedikit-dikit”. Kita mungkin sering mendengar kata ini digabungkan dengan “geboy”, yang menjadi kata tersebut memiliki unsur “amat”, dan “sangat”.
- Kuririk: Berasal dari Minangkabau, dan memiliki arti “Jangkrik”.
- Molek: siapa sangka, kata ini berasal dari suku “batak”, yang berarti “cantik”, “indah”, dan “bagus”. - Butut: kata ini berasal dari “Jakarta”, tepatnya bahasa betawi. Kata tersebut memiliki arti “jelek”, dan “tua”.
- Santai: kata ini berasal dari bahasa “Palembang”. Artinya, “seenaknya”, dan “tidak bersungguh-sungguh”.
- Beta: kata ini berasal dari bahasa Ambon, yang berarti “aku”, “saya”, dan “orang pertama”.