septyaamelia376
1. Mengajarkan Bertindak Curang dalam Melakukan Sesuatu Hal. Tidak bisa dipungkiri bahwa seseorang yang mengikuti ujian nasional secara tidak langsung dituntut untuk berlaku curang. why? pikirkan saja, kita belajar selama 12 tahun di bangku sekolah, dan bila kita gagal menghadapi ujian ini maka bisa dianalogikan bahwa apa yang telah kita lakukan selama 12 tahun ini menjadi sia-sia. secara tidak langsung ini mempengaruhi poa pikir seseorang bahwa selain mengandalkan kemampuan kita sendiri, melakukan tindakan (menyontek) dapat menambah presentasi kelulusan kita. sehingga pudarlah sikap jujur yang di inginkan negara kita serta sia-sia pula penanaman karakter pemerntah terhadap generasi mudanya karena tindakan tersebut.
2. Lobang Besar bagi Tiap-tiap Tenaga Pengajar kenapa tenaga pengajar juga terancam? tak bisa dipungkiri bahwa teknik menyontek massal yang menjadi tamu tak diundang tiap UN ini juga bisa lancar karena adanya beberapa bantuan dari tenaga pengajarnya. bisa di katakan bahwa siswa yang menghadapi UN, gurunya yang pusing tujuh keliling. hal tersebut bukanlah sekedar mitos. terbukti dilapangan berapa jumlah tenaga pengajar atau bahkan beberapa pejabat negara ini di tanggalkan jabatananya karena terbukti membantu perilaku tindakan nyontek massal ini. bahka tiap tahun hal ini terus meningkat.
3. Membinasakan Emas Murni Kita Yang dimaksud emas disini bukanlah emas yang biasa kita dapatkan dilingkungan kita yang dipakai oleh wanita-wanita karir, ibu-ibu rumah tangga dan beberapa anak gadis yang biasa menjadi aksesoris mereka. namun yang dimaksud disini adalah siswa-siswa berprestasi kita yang harus gugur karena UN. bisa dibayangkan betapa terpuruknya seseorang saat hasil pengumuman UN keluar dan nama kita tercatat dalam daftar orang-orang yang tidak lulus. itu pasti megelapkan fikiran seseorang, dan karenanya alternatif pilihannya yakni bunuh diri. potret dilapangan telah menunjukkan bahwa telah banyak berguguran siswa(i) kita karena tidak lulus UN, mereka depresi dan beberapa diantaranya memilih untuk mengakhiri hidup mereka. sungguh hal yang sangat memilukan bukan.
4. Menodai Warna Asli Pendidikan Kita Sejalan dengan berjalannya ujian ini, warna asli (visi dan misi) dari pendidikan yang diterapkan di negara kita kian memudar. segala sesuatu yang menyangkun ilmu yang murni ini berubah menjadi tidak karena di cemari oleh berbagai jenis politik, kepentingan pribadi dan berbagai jenis bentuk hal yang menguntungkan satu pihak. sehingga seolah-olah pendidikan di negara kita menjadi ladang peruntungan bagi beberapa orang. beberapa contoh kasus tersebut seperti pelecehan seksual seorang guru kepada muridnya, beberapa pihak sekolah yang megerogoti kantong siswanya dan lain-lain sehingga tampak jauh dari nilai murni pendidikan itu sendiri.
Tidak bisa dipungkiri bahwa seseorang yang mengikuti ujian nasional secara tidak langsung dituntut untuk berlaku curang. why? pikirkan saja, kita belajar selama 12 tahun di bangku sekolah, dan bila kita gagal menghadapi ujian ini maka bisa dianalogikan bahwa apa yang telah kita lakukan selama 12 tahun ini menjadi sia-sia. secara tidak langsung ini mempengaruhi poa pikir seseorang bahwa selain mengandalkan kemampuan kita sendiri, melakukan tindakan (menyontek) dapat menambah presentasi kelulusan kita. sehingga pudarlah sikap jujur yang di inginkan negara kita serta sia-sia pula penanaman karakter pemerntah terhadap generasi mudanya karena tindakan tersebut.
2. Lobang Besar bagi Tiap-tiap Tenaga Pengajar
kenapa tenaga pengajar juga terancam? tak bisa dipungkiri bahwa teknik menyontek massal yang menjadi tamu tak diundang tiap UN ini juga bisa lancar karena adanya beberapa bantuan dari tenaga pengajarnya. bisa di katakan bahwa siswa yang menghadapi UN, gurunya yang pusing tujuh keliling. hal tersebut bukanlah sekedar mitos. terbukti dilapangan berapa jumlah tenaga pengajar atau bahkan beberapa pejabat negara ini di tanggalkan jabatananya karena terbukti membantu perilaku tindakan nyontek massal ini. bahka tiap tahun hal ini terus meningkat.
3. Membinasakan Emas Murni Kita
Yang dimaksud emas disini bukanlah emas yang biasa kita dapatkan dilingkungan kita yang dipakai oleh wanita-wanita karir, ibu-ibu rumah tangga dan beberapa anak gadis yang biasa menjadi aksesoris mereka. namun yang dimaksud disini adalah siswa-siswa berprestasi kita yang harus gugur karena UN. bisa dibayangkan betapa terpuruknya seseorang saat hasil pengumuman UN keluar dan nama kita tercatat dalam daftar orang-orang yang tidak lulus. itu pasti megelapkan fikiran seseorang, dan karenanya alternatif pilihannya yakni bunuh diri. potret dilapangan telah menunjukkan bahwa telah banyak berguguran siswa(i) kita karena tidak lulus UN, mereka depresi dan beberapa diantaranya memilih untuk mengakhiri hidup mereka. sungguh hal yang sangat memilukan bukan.
4. Menodai Warna Asli Pendidikan Kita
Sejalan dengan berjalannya ujian ini, warna asli (visi dan misi) dari pendidikan yang diterapkan di negara kita kian memudar. segala sesuatu yang menyangkun ilmu yang murni ini berubah menjadi tidak karena di cemari oleh berbagai jenis politik, kepentingan pribadi dan berbagai jenis bentuk hal yang menguntungkan satu pihak. sehingga seolah-olah pendidikan di negara kita menjadi ladang peruntungan bagi beberapa orang. beberapa contoh kasus tersebut seperti pelecehan seksual seorang guru kepada muridnya, beberapa pihak sekolah yang megerogoti kantong siswanya dan lain-lain sehingga tampak jauh dari nilai murni pendidikan itu sendiri.