Fenomena ini ditemukan oleh dua orang peneliti yakni Rolland Madden dan Paul Julian pada tahun 1971 yang kala itu tengah meneliti adanya osilasi (goyangan atau getaran) periodik di daerah tropis Pasifik.
Madden Julian Oscillation (MJO) adalah sistem osilasi (goyangan atau getaran) interaksi antara atmosfer dan laut, yang penjalarannya bergerak dari barat ke timur di sekitar wilayah Maritime Continent Equator atau Benua Maritim Indonesia (BMI) sekitar 30-60 hari. Fenomena MJO ini biasanya berkembang dan dominan akan terlihat di sekitar Samudera Hindia bagian selatan menuju arah timur, hingga melewati wilayah Australia dan Samudra Pasifik sebelah barat.
Fenomena MJO ini tentu saja berdampak pada tingginya curah hujan yang ada di Indonesia pada musim hujan. Pada periode Juni hingga Agustus, fenomena MJO ini telah memberikan dampak berupa:
Perubahan periode basah dan kering
Perubahan monsoon
Perubahan aktivitas siklon tropis
Sementara itu, pada periode Desember hingga Februari, dampaknya adalah berupa:
Perubahan periode basah dan kering
Perluasan plume kelembapan tropis hingga ke lintang yang lebih tinggi, akhirnya menyebabkan hujan lebat di daerah mid latitude
Penjelasan:
1. Madden Julian Oscillation (MJO)
Fenomena ini ditemukan oleh dua orang peneliti yakni Rolland Madden dan Paul Julian pada tahun 1971 yang kala itu tengah meneliti adanya osilasi (goyangan atau getaran) periodik di daerah tropis Pasifik.
Madden Julian Oscillation (MJO) adalah sistem osilasi (goyangan atau getaran) interaksi antara atmosfer dan laut, yang penjalarannya bergerak dari barat ke timur di sekitar wilayah Maritime Continent Equator atau Benua Maritim Indonesia (BMI) sekitar 30-60 hari. Fenomena MJO ini biasanya berkembang dan dominan akan terlihat di sekitar Samudera Hindia bagian selatan menuju arah timur, hingga melewati wilayah Australia dan Samudra Pasifik sebelah barat.
Fenomena MJO ini tentu saja berdampak pada tingginya curah hujan yang ada di Indonesia pada musim hujan. Pada periode Juni hingga Agustus, fenomena MJO ini telah memberikan dampak berupa:
Perubahan periode basah dan kering
Perubahan monsoon
Perubahan aktivitas siklon tropis
Sementara itu, pada periode Desember hingga Februari, dampaknya adalah berupa:
Perubahan periode basah dan kering
Perluasan plume kelembapan tropis hingga ke lintang yang lebih tinggi, akhirnya menyebabkan hujan lebat di daerah mid latitude
Perubahan monsoon
Perubahan aktivitas siklon tropis
Perubahan ENSO melalui Gelombang Kelvin di lautan
Jawaban:
5 Penyebab Tingginya Curah Hujan di Indonesia
Madden Julian Oscillation (MJO)
#La Nina.
# Bibit Siklon Tropis.
# Intertropical Convergence Zone (ITCZ)
Kelvin and Rossby.
# Angin Monsun Asia.
# Penghangatan Suhu Permukaan Air Laut.
Penjelasan:
# SAMA SAMA BELAJAR