Sebut dab jelaskan hormon yang berperan dalam kehamilan
Christian7111
Hormon kehamilan yaitu hormon dioksida #maaf kalo salah
1 votes Thanks 1
Christian7111
Hormon HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) Hormone kehamilan ini diproduksi sesaat setelah terjadi pembuahan. ...Hormone HPL (Human Placental Lactogen) Ada juga jenis hormone yang diproduksi oleh plasenta. ...Hormon Relaxin. ...Estrogen. ...Progresteron. ...Hormon MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)
Ilongk
Berikut hormon-hormon yang berperan besar dalam kehamilan: 1. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) * Hormon ini diproduksi oleh jaringan trofoblas (yang kelak berkembang menjadi plasenta) pada usia kehamilan sekitar empat minggu. * Berfungsi untuk meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid, terutama pada masa-masa kehamilan awal. * Memiliki fungsi imunologik alias membangun kekebalan tubuh. 2. HORMON ESTROGEN * Selama kehamilan, hormon estrogen diproduksi oleh plasenta. * Hormon ini merangsang pertumbuhan kelenjar susu dan menyebabkan puting payudara membesar agar kelak ibu siap memberikan ASI bagi bayinya. * Berfungsi memperkuat dinding rahim yang berguna untuk mengatasi kontraksi saat persalinan. * * Hormon ini juga menyebabkan ibu merasa mual dan merangsang dorongan untuk muntah. 3. HORMON PROGESTERON * Di masa kehamilan, hormon ini diproduksi di plasenta. * Berfungsi membangun lapisan di dinding rahim guna menyangga plasenta di dalam rahim. * Progesteron mencegah pengerutan otot-otot rahim, sehingga persalinan dini/prematur bisa dihindari dengan meningkatnya produksi hormon ini. * Hormon ini pun membantu menyiapkan payudara, yakni dengan memacu aktivitas kelenjar susu sekaligus membentuk puting susu jadi lebih menonjol untuk memudahkan proses pemberian ASI. * * Membuat kerja sistem pencernaan jadi lambat, hingga perut cenderung gampang kembung. * Menyebabkan relaksasi usus, hingga daya dorong usus terhadap sisa makanan juga mengalami penurunan. Akibatnya, sisa makanan gampang menumpuk, sehingga ibu jadi gampang sembelit. * Meningkatkan suhu tubuh, menyebabkan mual sekaligus menurunkan gairah seks. * * * 4. HORMON PROLAKTIN * Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian depan dan produksinya terus meningkat sampai si bayi siap dilahirkan. * * Rangsangan terhadap ASI lewat isapan bayi maupun pompaan akan terus merangsang kelenjar hipofisis untuk terus memproduksi hormon prolaktin.Jadi, makin sering payudara ibu diisap oleh bayi, ASI pun makin membanjir. * Setelah ASI diproduksi, tubuh akan mengeluarkan hormon oksitosin yang antara lain bertugas mengatur distribusi ASI. Hanya saja kerja hormon ini sangat dipengaruhi oleh kondisi psikis ibu saat menyusui. Itulah mengapa bila ibu tengah bersedih, maka produksi ASI-nya akan berkurang atau bahkan tidak keluar sama sekali. * Prolaktin juga berfungsi mengeluarkan kolostrum atau cairan berwarna kuning yang keluar di hari-hari pertama setelah kelahiran bayi. Kolostrum banyak mengandung antibodi yang mampu menjaga bayi dari serangan penyakit. 5. HORMON OKSITOSIN * Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis bagian belakang. * Membantu merangsang kontraksi pada kehamilan maupun saat persalinan. * * Mengatur pengerutan dan pengembangan otot-otot saluran yang terkait proses produksi ASI. Hormon ini pun bekerja mempengaruhi kontraksi otot saluran ASI. Hasil kerja hormon inilah yang memungkinkan ASI dalam kelenjar susu bisa keluar mencapai ujung salurannya sehingga mudah diisap bayi. 6. HORMON RELAKSIN * Hormon ini diproduksi di awal-awal kehamilan. Fungsinya antara lain membantu meredam aktivitas rahim dan melembutkan leher rahim yang kelak amat berperan dalam mempersiapkan proses persalinan. * Membuat seluruh persendian tubuh menjadi relaks. * * Hormon ini juga pegang peranan agar rahim tak berkontraksi sebelum waktunya atau mencegah terjadinya kelahiran dini/prematur. MENGATASI MORNING SICKNESS Aktivitas hormon-hormon selama kehamilan, terutama di awal trimester pertama, menyebabkan ibu mengalami gangguan yang biasa disebut morning sickness. Gejala-gejalanya antara lain adalah ngidam, pusing, rasa panas di perut, mual dan muntah-muntah. Untuk mengantisipasi gangguan-gangguan tersebut, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan. * Perhatikan dan pilihlah menu makanan yang baik. * Jangan lupa untuk banyak minum. * Jangan makan terlalu kenyang sekaligus. Lebih baik sering, tapi porsinya kecil atau sedikit demi sedikit. * Hindari makanan pedas dan berbumbu tajam/merangsang. Jenis makanan ini justru akan memicu rasa mual.
1. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
* Hormon ini diproduksi oleh jaringan trofoblas (yang kelak berkembang menjadi plasenta) pada usia kehamilan sekitar empat minggu.
* Berfungsi untuk meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid, terutama pada masa-masa kehamilan awal.
* Memiliki fungsi imunologik alias membangun kekebalan tubuh.
2. HORMON ESTROGEN
* Selama kehamilan, hormon estrogen diproduksi oleh plasenta.
* Hormon ini merangsang pertumbuhan kelenjar susu dan menyebabkan puting payudara membesar agar kelak ibu siap memberikan ASI bagi bayinya.
* Berfungsi memperkuat dinding rahim yang berguna untuk mengatasi kontraksi saat persalinan.
*
* Hormon ini juga menyebabkan ibu merasa mual dan merangsang dorongan untuk muntah.
3. HORMON PROGESTERON
* Di masa kehamilan, hormon ini diproduksi di plasenta.
* Berfungsi membangun lapisan di dinding rahim guna menyangga plasenta di dalam rahim.
* Progesteron mencegah pengerutan otot-otot rahim, sehingga persalinan dini/prematur bisa dihindari dengan meningkatnya produksi hormon ini.
* Hormon ini pun membantu menyiapkan payudara, yakni dengan memacu aktivitas kelenjar susu sekaligus membentuk puting susu jadi lebih menonjol untuk memudahkan proses pemberian ASI.
*
* Membuat kerja sistem pencernaan jadi lambat, hingga perut cenderung gampang kembung.
* Menyebabkan relaksasi usus, hingga daya dorong usus terhadap sisa makanan juga mengalami penurunan. Akibatnya, sisa makanan gampang menumpuk, sehingga ibu jadi gampang sembelit.
* Meningkatkan suhu tubuh, menyebabkan mual sekaligus menurunkan gairah seks.
*
*
*
4. HORMON PROLAKTIN
* Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian depan dan produksinya terus meningkat sampai si bayi siap dilahirkan.
*
* Rangsangan terhadap ASI lewat isapan bayi maupun pompaan akan terus merangsang kelenjar hipofisis untuk terus memproduksi hormon prolaktin.Jadi, makin sering payudara ibu diisap oleh bayi, ASI pun makin membanjir.
* Setelah ASI diproduksi, tubuh akan mengeluarkan hormon oksitosin yang antara lain bertugas mengatur distribusi ASI. Hanya saja kerja hormon ini sangat dipengaruhi oleh kondisi psikis ibu saat menyusui. Itulah mengapa bila ibu tengah bersedih, maka produksi ASI-nya akan berkurang atau bahkan tidak keluar sama sekali.
* Prolaktin juga berfungsi mengeluarkan kolostrum atau cairan berwarna kuning yang keluar di hari-hari pertama setelah kelahiran bayi. Kolostrum banyak mengandung antibodi yang mampu menjaga bayi dari serangan penyakit.
5. HORMON OKSITOSIN
* Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis bagian belakang.
* Membantu merangsang kontraksi pada kehamilan maupun saat persalinan.
*
* Mengatur pengerutan dan pengembangan otot-otot saluran yang terkait proses produksi ASI. Hormon ini pun bekerja mempengaruhi kontraksi otot saluran ASI. Hasil kerja hormon inilah yang memungkinkan ASI dalam kelenjar susu bisa keluar mencapai ujung salurannya sehingga mudah diisap bayi.
6. HORMON RELAKSIN
* Hormon ini diproduksi di awal-awal kehamilan. Fungsinya antara lain membantu meredam aktivitas rahim dan melembutkan leher rahim yang kelak amat berperan dalam mempersiapkan proses persalinan.
* Membuat seluruh persendian tubuh menjadi relaks.
*
* Hormon ini juga pegang peranan agar rahim tak berkontraksi sebelum waktunya atau mencegah terjadinya kelahiran dini/prematur.
MENGATASI MORNING SICKNESS
Aktivitas hormon-hormon selama kehamilan, terutama di awal trimester pertama, menyebabkan ibu mengalami gangguan yang biasa disebut morning sickness. Gejala-gejalanya antara lain adalah ngidam, pusing, rasa panas di perut, mual dan muntah-muntah. Untuk mengantisipasi gangguan-gangguan tersebut, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan.
* Perhatikan dan pilihlah menu makanan yang baik.
* Jangan lupa untuk banyak minum.
* Jangan makan terlalu kenyang sekaligus. Lebih baik sering, tapi porsinya kecil atau sedikit demi sedikit.
* Hindari makanan pedas dan berbumbu tajam/merangsang. Jenis makanan ini justru akan memicu rasa mual.