sebuah silinder yang dilengkapi piston berisi gas oksigen dengan volume 100 liter pada suhu 20 celcius dan tekanan 15 atm. piston kemudian ditekan sehingga volume oksigen menjadi 80 liter. pada proses tersebut suhu gas menjadi 25 celcius. tekanan akhir gas tersebut adalah
Kita dapat menggunakan persamaan untuk menghitung tekanan akhir dalam proses dimana suhu dan volume diubah. Persamaan ini dikenal sebagai Hukum Gay-Lussac. Menurut hukum ini, jika suhu dan volume dari gas berubah, maka tekanan juga akan berubah sebanding dengan perubahan suhu dan volume. Dengan kata lain, P1V1 / T1 = P2V2 / T2.
Mari kita hitung tekanan akhirnya:
P1 = 15 atm (tekanan awal)
T1 = 20 ° C (suhu awal)
V1 = 100 liter (volume awal)
T2 = 25 ° C (suhu akhir)
V2 = 80 liter (volume akhir)
P2 = (15 atm x 80 liter) / (100 liter x 25 ° C) = 16,646 atm
Penjelasan:
Tekanan awal disebut P1 dan diukur dalam atm. Tekanannya adalah 15 atm. Suhu awal diukur dalam celcius. Suhu awal adalah 20 ° C. Volume awal disebut V1 dan diukur dalam liter. Volume awal adalah 100 liter. Suhu akhir diukur dalam celcius. Suhu akhir adalah 25 ° C. Volume akhir disebut V2 dan diukur dalam liter. Volume akhir adalah 80 liter.
Untuk memperhitungkan tekanan akhir, kita harus mengkonversi semua unit ke Kelvin dan bar. Persamaan Hukum Gay-Lussac membutuhkan suhu dalam satuan Kelvin dan tekanan dalam satuan bar.
Tekanan akhir (P2) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan P1V1 / T1 = P2V2 / T2.
Untuk mengkonversi suhu dari Celsius ke Kelvin, kita harus menambah 273,15. Sebagai contoh, 20 ° C + 273,15 = 293,15 K.
Untuk mengkonversi tekanan dari atm ke bar, kita harus mengalikan dengan 0,987. Sebagai contoh, 15 atm x 0,987 = 14,805 bar.
Jawaban:
tekanan akhir gas tersebut adalah:
P2 = (P1 * V1 / T1) * (T2 / V2)
= (15 atm * 100 liter / (273 + 20) K) * (273 + 25) K / 80 liter
= 17,9 atm
Jadi, tekanan akhir gas tersebut adalah 17,9 atm.
Jawaban:
Tekanan akhir gas adalah 16,646 atm.
Cara:
Kita dapat menggunakan persamaan untuk menghitung tekanan akhir dalam proses dimana suhu dan volume diubah. Persamaan ini dikenal sebagai Hukum Gay-Lussac. Menurut hukum ini, jika suhu dan volume dari gas berubah, maka tekanan juga akan berubah sebanding dengan perubahan suhu dan volume. Dengan kata lain, P1V1 / T1 = P2V2 / T2.
Mari kita hitung tekanan akhirnya:
P1 = 15 atm (tekanan awal)
T1 = 20 ° C (suhu awal)
V1 = 100 liter (volume awal)
T2 = 25 ° C (suhu akhir)
V2 = 80 liter (volume akhir)
P2 = (15 atm x 80 liter) / (100 liter x 25 ° C) = 16,646 atm
Penjelasan:
Tekanan awal disebut P1 dan diukur dalam atm. Tekanannya adalah 15 atm. Suhu awal diukur dalam celcius. Suhu awal adalah 20 ° C. Volume awal disebut V1 dan diukur dalam liter. Volume awal adalah 100 liter. Suhu akhir diukur dalam celcius. Suhu akhir adalah 25 ° C. Volume akhir disebut V2 dan diukur dalam liter. Volume akhir adalah 80 liter.
Untuk memperhitungkan tekanan akhir, kita harus mengkonversi semua unit ke Kelvin dan bar. Persamaan Hukum Gay-Lussac membutuhkan suhu dalam satuan Kelvin dan tekanan dalam satuan bar.
Tekanan akhir (P2) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan P1V1 / T1 = P2V2 / T2.
Untuk mengkonversi suhu dari Celsius ke Kelvin, kita harus menambah 273,15. Sebagai contoh, 20 ° C + 273,15 = 293,15 K.
Untuk mengkonversi tekanan dari atm ke bar, kita harus mengalikan dengan 0,987. Sebagai contoh, 15 atm x 0,987 = 14,805 bar.
Jadi, P1 = 14,805 bar, T1 = 293,15 K, V1 = 100 liter, T2 = 298,15 K, dan V2 = 80 liter.
Kemudian, kita dapat menghitung tekanan akhir dengan menggunakan persamaan P1V1 / T1 = P2V2 / T2:
P2 = (14,805 bar x 80 liter) / (100 liter x 298,15 K) = 16,646 bar
===========================================================
~SEMOGA MEMBANTU~