Sebuah jangka sorong memiliki skala nonius sejumlah 20 skala. Pengukuran ketebalan benda dengan jangka sorong tersebut tidak mungkin bernilai ..... a. 20,5 mm b. 4,05 mm c. 12,15 mm d. 3,18 mm d. 2,60 mm
Kelas : X Pelajaran : Fisika Kategori : Pengukuran Kata Kunci : jangka sorong, skala nonius, skala utama, strip, angka ketelitian, angka utama
Kode : 10.6.1 [Kelas 10 Fisika Bab 1 Besaran dan Satuan]
Jawaban: A
Pembahasan
Umumnya kita mengenal jangka sorong dengan skala nonius sebanyak 11 strip (10 skala), sehingga memiliki angka ketelitian 1 mm : 10 strip = 0,1 mm. Contoh: ⇒ pembacaan angka utama 3,6 cm atau 36 mm ⇒ misal, skala utama dan skala nonius berimpit pada strip ke-8, berarti 8 x 0,1 mm = 0,8 mm Hasil pengukuran ⇒ 36 mm + 0,8 mm = 36,8 mm
Namun kita perlu mengenal juga jenis jangka sorong dengan skala nonius sebanyak 21 strip (20 skala), sehingga memiliki angka ketelitian 1 mm : 20 strip = 0,05 mm. Contoh: ⇒ pembacaan angka utama 3,6 cm atau 36 mm ⇒ misal, skala utama dan skala nonius berimpit pada strip ke-17, berarti 17 x 0,05 mm = 0,85 mm Hasil pengukuran ⇒ 36 mm + 0,85 mm = 36,85 mm
Jadi, ciri khas hasil pengukuran dengan jangka sorong berskala nonius 10 skala adalah 1 angka setelah koma (1 d.p. atau 1 decimal place), sedangkan hasil pengukuran dengan jangka sorong berskala nonius 20 skala adalah 2 angka setelah koma (2 d.p. atau 2 decimal place).
Perhatikan, berdasarkan sumber soal aslinya tersedia pilihan jawaban sebagai berikut,
a. 20,5 mm ⇒ 1 angka setelah koma (ini yang tidak mungkin) b. 4,05 mm ⇒ 2 angka setelah koma c. 12,15 mm ⇒ 2 angka setelah koma d. 3,18 mm ⇒ 2 angka setelah koma d. 2,60 mm ⇒ 2 angka setelah koma
Analisis & Kesimpulan:
⇒ Dalam menjawab soal ini bukanlah dilihat dari besar kecilnya angka utama terhadap 20 skala, untuk itu kita harus berhati-hati dan mencermati kalimat "...memiliki skala nonius sejumlah 20 skala..." yang bermakna bahwa kita sedang menghadapi jangka sorong yang berjenis skala nonius berjumlah 20 skala, bukan skala utamanya. ⇒ Pengukuran ketebalan benda dengan jangka sorong tersebut tidak mungkin bernilai 20,5 mm. (Jawaban: A)
Verified answer
Kelas : XPelajaran : Fisika
Kategori : Pengukuran
Kata Kunci : jangka sorong, skala nonius, skala utama, strip, angka ketelitian, angka utama
Kode : 10.6.1 [Kelas 10 Fisika Bab 1 Besaran dan Satuan]
Jawaban: A
Pembahasan
Umumnya kita mengenal jangka sorong dengan skala nonius sebanyak 11 strip (10 skala), sehingga memiliki angka ketelitian 1 mm : 10 strip = 0,1 mm.
Contoh:
⇒ pembacaan angka utama 3,6 cm atau 36 mm
⇒ misal, skala utama dan skala nonius berimpit pada strip ke-8, berarti 8 x 0,1 mm = 0,8 mm
Hasil pengukuran ⇒ 36 mm + 0,8 mm = 36,8 mm
Namun kita perlu mengenal juga jenis jangka sorong dengan skala nonius sebanyak 21 strip (20 skala), sehingga memiliki angka ketelitian 1 mm : 20 strip = 0,05 mm.
Contoh:
⇒ pembacaan angka utama 3,6 cm atau 36 mm
⇒ misal, skala utama dan skala nonius berimpit pada strip ke-17, berarti 17 x 0,05 mm = 0,85 mm
Hasil pengukuran ⇒ 36 mm + 0,85 mm = 36,85 mm
Jadi, ciri khas hasil pengukuran dengan jangka sorong berskala nonius 10 skala adalah 1 angka setelah koma (1 d.p. atau 1 decimal place), sedangkan hasil pengukuran dengan jangka sorong berskala nonius 20 skala adalah 2 angka setelah koma (2 d.p. atau 2 decimal place).
Perhatikan, berdasarkan sumber soal aslinya tersedia pilihan jawaban sebagai berikut,
a. 20,5 mm ⇒ 1 angka setelah koma (ini yang tidak mungkin)
b. 4,05 mm ⇒ 2 angka setelah koma
c. 12,15 mm ⇒ 2 angka setelah koma
d. 3,18 mm ⇒ 2 angka setelah koma
d. 2,60 mm ⇒ 2 angka setelah koma
Analisis & Kesimpulan:
⇒ Dalam menjawab soal ini bukanlah dilihat dari besar kecilnya angka utama terhadap 20 skala, untuk itu kita harus berhati-hati dan mencermati kalimat "...memiliki skala nonius sejumlah 20 skala..." yang bermakna bahwa kita sedang menghadapi jangka sorong yang berjenis skala nonius berjumlah 20 skala, bukan skala utamanya.
⇒ Pengukuran ketebalan benda dengan jangka sorong tersebut tidak mungkin bernilai 20,5 mm. (Jawaban: A)