Sebab terjadinya Perang Aceh dibagi menjadi 2, sebab umum dan khusus.
1. Sebab Umum Perang Aceh
- Belanda mencurigai Kerajaan Aceh menjalin hubungan politik dengan negara lain seperti Turki, Singapura, Italia dan Amerika Serikat.
-Rakyat Aceh dituduh tidak mau bekerja sama dan mempersulit kegiatan perdagangan Belanda.
-Belanda melanggar perjanjian London tahun 1824 dengan usahanya menguasai Aceh.
-Penyerahan wilayah Deli, Asahan, Serdang dan Langkat, akibat adanya Perjanjian Siak 1858.
-Letak Aceh di Selat Malaka sangat strategis sebagai jalur pelayaran Internasional
-Aceh dituduh sering mengganggu pelayaran kapal Belanda di Selat Malaka, bahkan sampai ditenggelamkan.
2. Sebab Khusus Perang Aceh
Belanda menuntut agar Aceh mengakui kedaulatan Belanda di Aceh pada tanggal 22 Maret 1873. Aceh menolak Tuntutan Belanda tersebut. Setelah itu, empat hari kemudian Belanda mengumumkan secara resmi perang terhadap Aceh. Pada tanggal 26 Maret 1873 pihak kolonial melakukan penyerangan yang ditandai dengan penembakan meriam dari kapal perang bernama Citadel Van Antwerpen ke daratan Aceh.
PENJELASAN PERANG ACEH
Perang antara Aceh dan Belanda berlangsung selama empat periode. Periode pertama dari tahun 1873 sampai 1874, dipimpin oleh Sultan Muhammad Syah. Periode kedua tahun 1874-1880 M, dalam periode ini Sultan Muhammad Syah terbunuh dan Keraton Sultan dikuasai Belanda. Periode ketiga terjadi pada tahun 1881 sampai 1896 Masehi, dipimpin oleh Teuku Umar. Setelah Teuku Umar berhasil dibunuh, perlawanan dilanjutkan dibawah komando Cut Nyak Dien (istri Teuku Umar). Periode keempat berlangsung pada tahun 1896 hingga 1910 masehi, tanpa komando dari pemerintah pusat dengan strategi perang gerilya kelompok maupun perorangan.
Sebab terjadinya Perang Aceh dibagi menjadi 2, sebab umum dan khusus.
1. Sebab Umum Perang Aceh
- Belanda mencurigai Kerajaan Aceh menjalin hubungan politik dengan negara lain seperti Turki, Singapura, Italia dan Amerika Serikat.
-Rakyat Aceh dituduh tidak mau bekerja sama dan mempersulit kegiatan perdagangan Belanda.
-Belanda melanggar perjanjian London tahun 1824 dengan usahanya menguasai Aceh.
-Penyerahan wilayah Deli, Asahan, Serdang dan Langkat, akibat adanya Perjanjian Siak 1858.
-Letak Aceh di Selat Malaka sangat strategis sebagai jalur pelayaran Internasional
-Aceh dituduh sering mengganggu pelayaran kapal Belanda di Selat Malaka, bahkan sampai ditenggelamkan.
2. Sebab Khusus Perang Aceh
Belanda menuntut agar Aceh mengakui kedaulatan Belanda di Aceh pada tanggal 22 Maret 1873. Aceh menolak Tuntutan Belanda tersebut. Setelah itu, empat hari kemudian Belanda mengumumkan secara resmi perang terhadap Aceh. Pada tanggal 26 Maret 1873 pihak kolonial melakukan penyerangan yang ditandai dengan penembakan meriam dari kapal perang bernama Citadel Van Antwerpen ke daratan Aceh.
PENJELASAN PERANG ACEH
Perang antara Aceh dan Belanda berlangsung selama empat periode. Periode pertama dari tahun 1873 sampai 1874, dipimpin oleh Sultan Muhammad Syah. Periode kedua tahun 1874-1880 M, dalam periode ini Sultan Muhammad Syah terbunuh dan Keraton Sultan dikuasai Belanda. Periode ketiga terjadi pada tahun 1881 sampai 1896 Masehi, dipimpin oleh Teuku Umar. Setelah Teuku Umar berhasil dibunuh, perlawanan dilanjutkan dibawah komando Cut Nyak Dien (istri Teuku Umar). Periode keempat berlangsung pada tahun 1896 hingga 1910 masehi, tanpa komando dari pemerintah pusat dengan strategi perang gerilya kelompok maupun perorangan.
Pelajari lebih lanjut:
brainly.co.id/tugas/1397786
brainly.co.id/tugas/1787925
Detil tambahan
Kelas: XI SMA
Mapel: Sejarah
Kategori: Perang Aceh
Kata kunci: Sebab Perang Aceh