SD Mekarsari merupakan salah satu sekolah yang memiliki keterbatasan jumlah guru. Sekolah tersebut memiliki tiga guru dan jumlah siswa setap kelasnya lebih dari 20. Dengan demikian dilakukan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR). Bu Ratih d tugaskan untuk mengajar kelas V dan kelas VI. Suatu hari, Bu Rath akan membelajarkan Matematka di kelas V dengan topik "SkalaPada Denah" dan pelajaran IPA dengan topik "Cara Makhluk Hidup menyesuaikan diri dengan ingkungan". Berdasarkan kasus Bu Ratih: a. Tentukan model PKR yang paing sesuai dan jelaskan mengapa mode tersebut paling ideal untuk diterapkan! b. Rancanglah pengelolaan kelas Bu Ratih sesua dengan model yang dplih dalam bentuk sebuah bagan engkap dengan langkah dan waktu pembelajaran selama 80 menit! Sertakan penjelasan kegatan pembelajaran tersebut.
Jawaban: a. Model PKR yang paling sesuai untuk diterapkan dalam kasus Bu Ratih adalah Model Flip Classroom (Flipped Classroom). Model ini menggabungkan penggunaan teknologi dengan pembelajaran berbasis aktivitas siswa. Alasan mengapa model ini paling ideal adalah:
1. Memanfaatkan Teknologi: Dalam model ini, Bu Ratih dapat merekam video atau menyediakan materi pembelajaran dalam bentuk digital yang dapat diakses oleh siswa di rumah sebelum pelajaran. Hal ini memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan materi secara efektif dan efisien.
2. Waktu Pembelajaran di Kelas: Dalam kelas, waktu dapat digunakan untuk kegiatan yang lebih interaktif dan kolaboratif. Bu Ratih dapat memfasilitasi diskusi, tanya jawab, latihan, atau proyek yang melibatkan siswa secara aktif. Ini membantu siswa untuk memperdalam pemahaman mereka dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
3. Dukungan Individual: Dengan model ini, Bu Ratih dapat memberikan dukungan individual kepada siswa yang membutuhkan. Jika ada siswa yang kesulitan dalam memahami materi, Bu Ratih dapat memberikan panduan tambahan atau waktu ekstra saat berinteraksi dengan siswa.
4. Fleksibilitas: Model Flip Classroom memberikan fleksibilitas bagi siswa dalam mengakses materi pembelajaran di luar waktu kelas. Mereka dapat mempelajari materi sesuai kecepatan dan gaya belajar masing-masing.
b. Pengelolaan Kelas Bu Ratih dengan Model Flip Classroom:
Pengelolaan kelas Bu Ratih dengan Model Flip Classroom dapat dirancang dalam bentuk bagan berikut:
(*Ada di foto ya kak,)
Penjelasan Kegiatan Pembelajaran:
1. Memeriksa Pemahaman Siswa: Bu Ratih dapat menggunakan pertanyaan terbuka atau kuis singkat untuk memeriksa pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari di rumah. Ini membantu Bu Ratih dalam menilai tingkat pemahaman dan mempersiapkan siswa untuk diskusi lebih lanjut.
2. Diskusi dan Pemahaman Konsep: Bu Ratih membagi siswa ke dalam kelompok kecil atau pasangan untuk berdiskusi dan berbagi pemahaman tentang konsep yang dipelajari. Bu Ratih dapat memberikan pertanyaan atau tantangan untuk mendorong diskusi yang interaktif.
3. Proyek Kelompok: Setiap kelompok diberikan tugas untuk membuat denah skala berdasarkan contoh yang diberikan oleh Bu Ratih. Proyek ini melibatkan siswa dalam pemecahan masalah, kreativitas, dan penerapan konsep yang telah dipelajari.
4. Presentasi Kelompok: Setiap kelompok mempresentasikan denah skala mereka dan menjelaskan konsep yang digunakan. Presentasi ini membantu siswa dalam berbagi ide, meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum, dan memperdalam pemahaman mereka melalui pemahaman ulang oleh siswa lain.
5. Diskusi dan Pemahaman Konsep Lanjutan: Bu Ratih melanjutkan dengan diskusi dan pemahaman konsep "Cara Makhluk Hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan" dalam kelompok kecil atau pasangan. Diskusi ini memungkinkan siswa untuk berpikir kritis, berbagi ide, dan memperdalam pemahaman mereka tentang topik tersebut.
6. Menutup Pelajaran: Bu Ratih mengakhiri pelajaran dengan rangkuman singkat, memberikan tugas rumah yang relevan, atau meminta siswa untuk merefleksikan pembelajaran hari itu. Ini membantu siswa untuk mengonsolidasikan pemahaman mereka dan memberikan arahan untuk belajar mandiri di rumah.
Jawaban: a. Model PKR yang paling sesuai untuk diterapkan dalam kasus Bu Ratih adalah Model Flip Classroom (Flipped Classroom). Model ini menggabungkan penggunaan teknologi dengan pembelajaran berbasis aktivitas siswa. Alasan mengapa model ini paling ideal adalah:
1. Memanfaatkan Teknologi: Dalam model ini, Bu Ratih dapat merekam video atau menyediakan materi pembelajaran dalam bentuk digital yang dapat diakses oleh siswa di rumah sebelum pelajaran. Hal ini memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan materi secara efektif dan efisien.
2. Waktu Pembelajaran di Kelas: Dalam kelas, waktu dapat digunakan untuk kegiatan yang lebih interaktif dan kolaboratif. Bu Ratih dapat memfasilitasi diskusi, tanya jawab, latihan, atau proyek yang melibatkan siswa secara aktif. Ini membantu siswa untuk memperdalam pemahaman mereka dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
3. Dukungan Individual: Dengan model ini, Bu Ratih dapat memberikan dukungan individual kepada siswa yang membutuhkan. Jika ada siswa yang kesulitan dalam memahami materi, Bu Ratih dapat memberikan panduan tambahan atau waktu ekstra saat berinteraksi dengan siswa.
4. Fleksibilitas: Model Flip Classroom memberikan fleksibilitas bagi siswa dalam mengakses materi pembelajaran di luar waktu kelas. Mereka dapat mempelajari materi sesuai kecepatan dan gaya belajar masing-masing.
b. Pengelolaan Kelas Bu Ratih dengan Model Flip Classroom:
Pengelolaan kelas Bu Ratih dengan Model Flip Classroom dapat dirancang dalam bentuk bagan berikut:
(*Ada di foto ya kak,)
Penjelasan Kegiatan Pembelajaran:
1. Memeriksa Pemahaman Siswa: Bu Ratih dapat menggunakan pertanyaan terbuka atau kuis singkat untuk memeriksa pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari di rumah. Ini membantu Bu Ratih dalam menilai tingkat pemahaman dan mempersiapkan siswa untuk diskusi lebih lanjut.
2. Diskusi dan Pemahaman Konsep: Bu Ratih membagi siswa ke dalam kelompok kecil atau pasangan untuk berdiskusi dan berbagi pemahaman tentang konsep yang dipelajari. Bu Ratih dapat memberikan pertanyaan atau tantangan untuk mendorong diskusi yang interaktif.
3. Proyek Kelompok: Setiap kelompok diberikan tugas untuk membuat denah skala berdasarkan contoh yang diberikan oleh Bu Ratih. Proyek ini melibatkan siswa dalam pemecahan masalah, kreativitas, dan penerapan konsep yang telah dipelajari.
4. Presentasi Kelompok: Setiap kelompok mempresentasikan denah skala mereka dan menjelaskan konsep yang digunakan. Presentasi ini membantu siswa dalam berbagi ide, meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum, dan memperdalam pemahaman mereka melalui pemahaman ulang oleh siswa lain.
5. Diskusi dan Pemahaman Konsep Lanjutan: Bu Ratih melanjutkan dengan diskusi dan pemahaman konsep "Cara Makhluk Hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan" dalam kelompok kecil atau pasangan. Diskusi ini memungkinkan siswa untuk berpikir kritis, berbagi ide, dan memperdalam pemahaman mereka tentang topik tersebut.
6. Menutup Pelajaran: Bu Ratih mengakhiri pelajaran dengan rangkuman singkat, memberikan tugas rumah yang relevan, atau meminta siswa untuk merefleksikan pembelajaran hari itu. Ini membantu siswa untuk mengonsolidasikan pemahaman mereka dan memberikan arahan untuk belajar mandiri di rumah.