Saya disuruh mempresentasikan tentang alat" pernafasan tetapi di buku saya sdikt sekali terdapat penjesan tentang hidung, faring, laring dll..tolong dong dijelasin semua alat"nya sejelas"nya ..mohon bantuannya
1. Hidung adalah awal dan akhir dari udara yang masuk ke paru-paru. Di dalam hidung terdapat rongga hidung. Rongga hidung dapat menyaring udara yang masuk karena terdapat semacam rambut halus, melembabkan udara karena terdapat lendir, dan menghangatkan udara karena terdapat konka.
2. Faring adalah percabangan dua saluran, yaitu tenggorokan (saluran pernapasan) dan kerongkongan (saluran pencernaan). Faring berfungsi untuk mengatur makanan supaya tidak masuk ke tenggorokan.
3. Laring adalah akhir dari batang tenggorokan yang tersusun atas tulang rawan. Tulang rawan inilah yang membentuk jakun. Di atasnya terdapat epiglotis yang berfungsi untuk mencegah supaya makanan dan minuman masuk ke dalam tenggorokan. Pada laring juga terdapat selaput suara yang membuat kita bisa berbicara.
4. Trakea adalah sebutan lain untuk tenggorokan. Tenggorokan memiliki panjang kurang lebih 10 cm dan berakhir dengan bercabang dua yang disebut bronkus. Dinding tenggorokan terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar yang terdiri dari jaringan ikat, lapisan tengah yang terdiri dari otot polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan dalam yang terdiri dari jaringan epitel.
5. Bronkus adalah cabang tenggorokan. Jumlahnya sepasang dan masing-masing menuju paru-paru kanan atau paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Dinding bronkus sedikit lebih tipis dari dinding trakea. Bronkus kemudian bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
6. Bronkiolus terdapat di dalam paru-paru dan bercabang-cabang. Cabangnya semakin kecil dan tidak memiliki tulang rawan. Cabang-cabang bronkiolus akan berakhir di alveolus.
7. Alveolus terdapat di dalam paru-paru. Alveolus berbentuk seperti bola-bola kecil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Alveolus dilapisi oleh epitel pipih yang memudahkan darah di dalam pembuluh darah mengikat oksigen yang terdapat di dalam alveolus. disinilah tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbon dioksida
1 votes Thanks 1
mohammadrozzaq34
Genus Nepenthes (Kantong semar, bahasa Inggris: Tropical pitcher plant), yang termasuk dalam familia monotipik, terdiri dari 130 spesies dan belum termasuk hibrida alami maupun buatan. Genus ini merupakan tumbuhan karnivora di kawasan tropis Dunia Lama, kini meliputi negara Indonesia , Republik Rakyat Tiongkok bagian selatan, Indochina, Malaysia, Filipina, Madagaskar bagian barat, Seychelles, Kaledonia Baru, India, Sri Lanka, dan Australia. Habitat dengan spesies terbanyak ialah di pulau Borneo dan Sumatra.
Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15-20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya, walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat. Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam.
N. ampullaria dengan batang memanjat dan kantong roset. Pada umumnya, Nepenthes memiliki tiga macam bentuk kantong, yaitu kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset. Kantong atas adalah kantong dari tanaman dewasa, biasanya berbentuk corong atau silinder, tidak memiliki sayap, tidak mempunyai warna yang menarik, bagian sulur menghadap ke belakang dan dapat melilit ranting tanaman lain, kantong atas lebih sering menangkap hewan yang terbang seperti nyamuk atau lalat, kantong jenis ini jarang bahkan tidak ditemui pada beberapa spesies, contohnya N. ampullaria. Kantong bawah adalah kantong yang dihasilkan pada bagian tanaman muda yang biasanya tergelatak di atas tanah, memiliki dua sayap yang berfungsi sebagai alat bantu bagi serangga tanah seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur dalam cairan berenzim di dalamnya, adapun kantong roset, memiliki bentuk yang sama seperti kantong bawah, namun kantong roset tumbuh pada bagian daun berbentuk roset, contoh spesies yang memiliki kantong jenis ini adalah N. ampullaria dan N. gracilis. Beberapa tanaman terkadang mengeluarkan kantong tengah yang berbentuk seperti campuran kantong bawah dan kantong atas.
1. Hidung adalah awal dan akhir dari udara yang masuk ke paru-paru. Di dalam hidung terdapat rongga hidung. Rongga hidung dapat menyaring udara yang masuk karena terdapat semacam rambut halus, melembabkan udara karena terdapat lendir, dan menghangatkan udara karena terdapat konka.
2. Faring adalah percabangan dua saluran, yaitu tenggorokan (saluran pernapasan) dan kerongkongan (saluran pencernaan). Faring berfungsi untuk mengatur makanan supaya tidak masuk ke tenggorokan.
3. Laring adalah akhir dari batang tenggorokan yang tersusun atas tulang rawan. Tulang rawan inilah yang membentuk jakun. Di atasnya terdapat epiglotis yang berfungsi untuk mencegah supaya makanan dan minuman masuk ke dalam tenggorokan. Pada laring juga terdapat selaput suara yang membuat kita bisa berbicara.
4. Trakea adalah sebutan lain untuk tenggorokan. Tenggorokan memiliki panjang kurang lebih 10 cm dan berakhir dengan bercabang dua yang disebut bronkus. Dinding tenggorokan terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar yang terdiri dari jaringan ikat, lapisan tengah yang terdiri dari otot polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan dalam yang terdiri dari jaringan epitel.
5. Bronkus adalah cabang tenggorokan. Jumlahnya sepasang dan masing-masing menuju paru-paru kanan atau paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Dinding bronkus sedikit lebih tipis dari dinding trakea. Bronkus kemudian bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
6. Bronkiolus terdapat di dalam paru-paru dan bercabang-cabang. Cabangnya semakin kecil dan tidak memiliki tulang rawan. Cabang-cabang bronkiolus akan berakhir di alveolus.
7. Alveolus terdapat di dalam paru-paru. Alveolus berbentuk seperti bola-bola kecil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Alveolus dilapisi oleh epitel pipih yang memudahkan darah di dalam pembuluh darah mengikat oksigen yang terdapat di dalam alveolus. disinilah tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbon dioksida
Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15-20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya, walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat. Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam.
N. ampullaria dengan batang memanjat dan kantong roset.
Pada umumnya, Nepenthes memiliki tiga macam bentuk kantong, yaitu kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset. Kantong atas adalah kantong dari tanaman dewasa, biasanya berbentuk corong atau silinder, tidak memiliki sayap, tidak mempunyai warna yang menarik, bagian sulur menghadap ke belakang dan dapat melilit ranting tanaman lain, kantong atas lebih sering menangkap hewan yang terbang seperti nyamuk atau lalat, kantong jenis ini jarang bahkan tidak ditemui pada beberapa spesies, contohnya N. ampullaria. Kantong bawah adalah kantong yang dihasilkan pada bagian tanaman muda yang biasanya tergelatak di atas tanah, memiliki dua sayap yang berfungsi sebagai alat bantu bagi serangga tanah seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur dalam cairan berenzim di dalamnya, adapun kantong roset, memiliki bentuk yang sama seperti kantong bawah, namun kantong roset tumbuh pada bagian daun berbentuk roset, contoh spesies yang memiliki kantong jenis ini adalah N. ampullaria dan N. gracilis. Beberapa tanaman terkadang mengeluarkan kantong tengah yang berbentuk seperti campuran kantong bawah dan kantong atas.