Sasaran utama IPS adalah anak didik. Oleh karena itu pembelajaran IPS diarahkan sedapat mungkin sesuai dengan perkembangan sosialitas anak, mulai dari individu, keluarga, masyarakat dan negara. Individu merupakan pribadi yang secara psikologis mengalami perkembangan kepribadiannya. Kelompok Nativis memandang bahwa sosialitas anak untuk memperkuat kepribadian yang diturunkan oleh orang tuanya. Di pihak lain, kelompok Enviromentalis memandang sosialitas anak sebagai pembentuk kepribadian anak. _Bagaimana pandangan Anda! Diskusikan_
saya dapat memberikan gambaran umum mengenai pandangan kelompok Nativis dan Enviromentalis terkait dengan sosialitas anak dalam pembentukan kepribadian.
Kelompok Nativis memandang bahwa sosialitas anak dipengaruhi oleh faktor bawaan dan keturunan, termasuk faktor genetik, dan kultur keluarga. Oleh karena itu, pembentukan kepribadian anak cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diturunkan oleh orang tua dan keluarga. Sebagai contoh, jika orang tua memiliki sifat tertentu, maka kemungkinan besar anak mereka juga akan memiliki sifat tersebut.
Sementara itu, kelompok Enviromentalis memandang bahwa sosialitas anak dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, baik itu lingkungan keluarga, masyarakat, dan budaya. Menurut pandangan ini, pembentukan kepribadian anak lebih banyak dipengaruhi oleh pengalaman dan interaksi yang dialami anak dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai contoh, jika anak tumbuh dalam lingkungan yang mendukung kreativitas dan kebebasan berekspresi, maka kemungkinan besar anak tersebut akan memiliki kepribadian yang kreatif dan berani berekspresi.
Kedua kelompok pandangan tersebut tidak selalu bertentangan dan bisa saja saling melengkapi. Keduanya sama-sama penting dalam membentuk kepribadian anak. Faktor bawaan dan lingkungan sekitar anak saling mempengaruhi dan bekerja bersama-sama dalam membentuk kepribadian yang unik pada setiap individu.
Dalam pembelajaran IPS, baik pandangan kelompok Nativis maupun Enviromentalis dapat digunakan sebagai dasar dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan perkembangan sosialitas anak. Penting untuk memperhatikan aspek individu, keluarga, masyarakat, dan negara dalam rangka memberikan pemahaman yang holistik dan terintegrasi pada anak didik.
saya dapat memberikan gambaran umum mengenai pandangan kelompok Nativis dan Enviromentalis terkait dengan sosialitas anak dalam pembentukan kepribadian.
Kelompok Nativis memandang bahwa sosialitas anak dipengaruhi oleh faktor bawaan dan keturunan, termasuk faktor genetik, dan kultur keluarga. Oleh karena itu, pembentukan kepribadian anak cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diturunkan oleh orang tua dan keluarga. Sebagai contoh, jika orang tua memiliki sifat tertentu, maka kemungkinan besar anak mereka juga akan memiliki sifat tersebut.
Sementara itu, kelompok Enviromentalis memandang bahwa sosialitas anak dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, baik itu lingkungan keluarga, masyarakat, dan budaya. Menurut pandangan ini, pembentukan kepribadian anak lebih banyak dipengaruhi oleh pengalaman dan interaksi yang dialami anak dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai contoh, jika anak tumbuh dalam lingkungan yang mendukung kreativitas dan kebebasan berekspresi, maka kemungkinan besar anak tersebut akan memiliki kepribadian yang kreatif dan berani berekspresi.
Kedua kelompok pandangan tersebut tidak selalu bertentangan dan bisa saja saling melengkapi. Keduanya sama-sama penting dalam membentuk kepribadian anak. Faktor bawaan dan lingkungan sekitar anak saling mempengaruhi dan bekerja bersama-sama dalam membentuk kepribadian yang unik pada setiap individu.
Dalam pembelajaran IPS, baik pandangan kelompok Nativis maupun Enviromentalis dapat digunakan sebagai dasar dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan perkembangan sosialitas anak. Penting untuk memperhatikan aspek individu, keluarga, masyarakat, dan negara dalam rangka memberikan pemahaman yang holistik dan terintegrasi pada anak didik.