sana. Ketika kelak membusuk, sampah-sampah tersebut akan menjadi penyubur tanah di sekitarnya. Warga Kampung Rawajati juga cerdas dalam mengelola sampah anorganik. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak akan dapat terurai oleh bakteri secara alami. Beberapa contoh sampah anorganik adalah sampah-sampah plastik yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti botol kemasan plastik, botol kaca, besi, serta barang tak terpakai lainnya. Warga Rawajati memiliki bank sampah, sebagai tempat menyetorkan sampah-sampah jenis ini. Setiap Minggu sampah yang terkumpul di sentra diambil oleh beberapa pengepul untuk dibawa ke tempat pengolahan akhir. Pengelola bank sampah mengeluarkan daftar harga beli untuk tiap kg sampah yang disetorkan warga. Semakin banyak warga menyetorkan sampah, tentu semakin bertambah pula saldo tabungan sampahnya. Selain mengurangi tumpukan sampah, warga pun senang karena memperoleh manfaat dan keuntungan berupa uang dari sampah yang dihasilkannya. Bahkan beberapa anak memiliki tabungan sampahnya sendiri. Mereka berlomba mengumpulkan botol dan kemasan plastik untuk menambah saldo tabungan.
#Pertanyaan: Bagaimana cara cerdas warga kampung Rawajati dalam mengelola sampah organik?
Warga kampung Rawajati memiliki sistem yang cerdas dan efektif dalam mengelola sampah anorganik. Mereka memiliki bank sampah sebagai tempat menyetorkan sampah-sampah jenis ini. Setiap Minggu, sampah yang terkumpul di sentra diambil oleh beberapa pengepul untuk dibawa ke tempat pengolahan akhir. Pengelola bank sampah mengeluarkan daftar harga beli untuk tiap kilogram sampah yang disetorkan oleh warga. Dengan menyetorkan sampah anorganik, warga memperoleh manfaat dan keuntungan berupa uang. Bahkan beberapa anak memiliki tabungan sampah sendiri dan berlomba untuk mengumpulkan botol dan kemasan plastik untuk menambah saldo tabungan mereka. Dengan cara ini, sampah anorganik tidak hanya dikelola dengan baik, tetapi juga membantu dalam mengurangi tumpukan sampah dan membantu warga memperoleh manfaat ekonomi.
Jawaban:
Warga kampung Rawajati memiliki sistem yang cerdas dan efektif dalam mengelola sampah anorganik. Mereka memiliki bank sampah sebagai tempat menyetorkan sampah-sampah jenis ini. Setiap Minggu, sampah yang terkumpul di sentra diambil oleh beberapa pengepul untuk dibawa ke tempat pengolahan akhir. Pengelola bank sampah mengeluarkan daftar harga beli untuk tiap kilogram sampah yang disetorkan oleh warga. Dengan menyetorkan sampah anorganik, warga memperoleh manfaat dan keuntungan berupa uang. Bahkan beberapa anak memiliki tabungan sampah sendiri dan berlomba untuk mengumpulkan botol dan kemasan plastik untuk menambah saldo tabungan mereka. Dengan cara ini, sampah anorganik tidak hanya dikelola dengan baik, tetapi juga membantu dalam mengurangi tumpukan sampah dan membantu warga memperoleh manfaat ekonomi.
Jawaban:
dengan didaur ulang menjadi barang yang baru
seperti kertas bungkusan kopi menjadi tas dan botol dijadikan mobilan dll
penjelasan
sebenarnya sampah juga bisa menjadi barang
misalnya mobilan dari plastik,tas terbuat dari bungkus kopi dll bisa jg dengan pengolahan dengan menjadi barang baru