usari
Said Akram. Saat ditemui Tabangun Aceh di kawasan Ulee Kareng, Banda Aceh, Selasa (22/11/2011), pria enerjik ini bercerita panjang lebar tentang karya seni, khususnya seni lukis kaligrafi. Pria kelahiran Lameu, Pidie, yang menamatkan S1 di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tahun 1994 ini menyimpan segudang prestasi nasional dan internasional di bidang seni lukis. Art Curator, Merwan Yusuf, dalam sambutan buku pameran tunggal Said Akram, menyebut Said Akram sebagai salah seorang kontributor pengayaan corak kaligrafi yang sangat personal serta telah memperkaya khasanah seni lukis kaligrafi nasional dan internasional.
0 votes Thanks 1
Dandyblade123
Sekilas pria itu tampak biasa, tak terlihat memiliki keunggulan tertentu, apalagi kiprah internasional. Penampilannya sederhana dengan pakaian biasa. Pria itu ramah, tidak pilih-pilih dalam bergaul. Gaya tuturnya santun dengan susunan-susunan kalimat yang teratur. Begitulah penampilan keseharian Said Akram. Saat ditemui Tabangun Aceh di kawasan Ulee Kareng, Banda Aceh, Selasa (22/11/2011), pria enerjik ini bercerita panjang lebar tentang karya seni, khususnya seni lukis kaligrafi. Pria kelahiran Lameu, Pidie, yang menamatkan S1 di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tahun 1994 ini menyimpan segudang prestasi nasional dan internasional di bidang seni lukis
Art Curator, Merwan Yusuf, dalam sambutan buku pameran tunggal Said Akram, menyebut Said Akram sebagai salah seorang kontributor pengayaan corak kaligrafi yang sangat personal serta telah memperkaya khasanah seni lukis kaligrafi nasional dan internasional.
Begitulah penampilan keseharian Said Akram. Saat ditemui Tabangun Aceh di kawasan Ulee Kareng, Banda Aceh, Selasa (22/11/2011), pria enerjik ini bercerita panjang lebar tentang karya seni, khususnya seni lukis kaligrafi. Pria kelahiran Lameu, Pidie, yang menamatkan S1 di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tahun 1994 ini menyimpan segudang prestasi nasional dan internasional di bidang seni lukis