Sajak Ciliwung yang Manis W.S. Rendra (1955) Djakarta Dalam Puisi Indonesia
Ciliwung mengalir dan menyindir gedung-gedung kota Jakarta kerna tiada bagai kota yang papa itu ia tahu siapa bundanya
CIliwung bagai lidah terjulur Ciliwung yang manis tunjukkan lenggoknya
Dan Jakarta kecapaian dalam bisingnya yang tawar dalamnya berkeliaran wajah-wajah yang lapar hati yang berteriak karena sunyinya maka segala sajak adalah terlahir karena nestapa kalaupun bukan adalah dari yang sia-sia ataupun ria yang berarti karena papa
Ciliwung bagai lidah terjulur Ciliwung yang manis tunjukkan lenggoknya
Ia ada hati di kandangnya Ia ada nyanyi di hidupnya Hoi, geleparnya anak manja!
Dan bulan bagai perempuan tua letih dan tak diindahkan menyeret langkahnya atas kota Dan bila ia layangkan pandangnya ke Ciliwung Kali yang manis membalas menatapnya! Hoi! Hoi!
Ciliwung bagai lidah terjulur Ciliwung yang manis tunjukkan lenggoknya
Teman segala orang miskin timbunan rindu yang terperan bukan bunga tapi bunga Begitu kalu bernyani meliuk-liuk dan Jakarta disinggung dengan pantatnya ***
apa makna dari puisi tersebut ?
abdulrahmangus
Makna dr puisi adalah banjir yang sangat merepotkan jakarta