Gaya lorentz adalah superposisi gaya listrik dan gaya magnet yang dialami oleh muatan yang bergerak.
1. Sebuah partikel bermuatan q bergerak dengan kecepatan vektor v = 10³ i m/s di dalam medan magnet vektor B = (10i - 20j + 30k) mT. Tentukan gaya magnet yang bekerja pada partikel tersebut.
2. Jika suatu partikel bermuatan q=2e bergerak dalam spectrometer massa yang memiliki medan listrik E = 5 × 10^-3 j N/C dengan kecepatan vektor v = 10³ i m/s. Tentukan: a. Besar dan arah medan magnet spectrometer massa agar elektron dapat lolos b. Jika elektron masuk pada daerah medan magnet B = 2 × 10^6 T, tentukan jari-jari lintasan partikel tersebut.
v adalah kecepatan partikel (dalam meter per detik), dan
B adalah medan magnet (dalam Tesla).
Dalam persamaan ini, vektor v dan B dikalikan secara silang (cross product) untuk menghasilkan vektor gaya F.
Muatan partikel q, kecepatan v, dan medan magnet B diberikan sebagai:
q = q
v = 10^3 i m/s
B = 10i - 20j + 30k mT = (10i - 20j + 30k) * 10^(-3) Tesla
Kita substitusikan nilai-nilai ini ke dalam persamaan gaya Lorentz:
F = q * (v x B)
F = q * (10^3 i x (10i - 20j + 30k) * 10^(-3))
Kita dapat melakukan perhitungan perkalian silang:
i x i = j x j = k x k = 0
i x j = k, j x k = i, k x i = j
i x k = -k, j x i = -k, k x j = -i
Menggantikan hasil perkalian silang ini ke dalam persamaan gaya Lorentz:
F = q * ((10^3 * -20)k - (10^3 * 30)j)
F = -20qk + (-30q)j
Jadi, gaya magnet yang bekerja pada partikel tersebut adalah -20qk + (-30q)j atau dapat ditulis sebagai (-30q)j - 20qk.
No. 2
a. Gaya listrik pada partikel:
F_listrik = q * E
Gaya magnet pada partikel:
F_magnet = q * v * B
Untuk partikel bermuatan negatif seperti elektron, arah gaya magnet harus sejajar dengan arah gaya listrik agar terjadi keseimbangan. Dalam hal ini, arah gaya listrik adalah -j dan arah gaya magnet adalah -j.
Maka, untuk keseimbangan, kita dapat menetapkan:
F_listrik = F_magnet
q * E = q * v * B
Kita substitusikan nilai-nilai yang diberikan:
2e * (5 × 10^-3 j N/C) = 2e * (10³ i m/s) * B
e dan 2 dapat dibatalkan, dan kita dapat membagi kedua sisi persamaan dengan 2:
5 × 10^-3 j N/C = 10³ i m/s * B
Karena vektor B harus sejajar dengan vektor j agar partikel dapat lolos, maka arahnya adalah j.
Jadi, besar dan arah medan magnet spectrometer massa agar elektron dapat lolos adalah 5 × 10^-3 T ke arah j.
b. Untuk menentukan jari-jari lintasan partikel elektron saat masuk pada daerah medan magnet B = 2 × 10^6 T, kita dapat menggunakan persamaan gaya Lorentz:
F_magnet = q * v * B
Jari-jari lintasan partikel dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
r = (m * v) / (q * B)
Di mana:
m adalah massa partikel,
v adalah kecepatan partikel,
q adalah muatan partikel, dan
B adalah medan magnet.
Untuk elektron, muatan q = -e dan massa m = me, di mana e adalah muatan elemen dan me adalah massa elektron.
Substitusikan nilai-nilai yang diberikan:
r = (me * 10³ i m/s) / (-e * 2 × 10^6 T)
me dan e dapat dibatalkan:
r = (10³ i m/s) / (2 × 10^6 T)
Kita dapat menyederhanakan persamaan ini:
r = 5 × 10^-4 i m
Jadi, jari-jari lintasan partikel tersebut adalah 5 × 10^-4 meter dalam arah i.
0 votes Thanks 0
Marshello
thanks a lot ka, masih ada pertanyaan 5 lagi kakak mau jawab ga hehe
No. 1
F = q * (v x B)
Di mana:
F adalah gaya magnet (dalam Newton),
q adalah muatan partikel (dalam Coulomb),
v adalah kecepatan partikel (dalam meter per detik), dan
B adalah medan magnet (dalam Tesla).
Dalam persamaan ini, vektor v dan B dikalikan secara silang (cross product) untuk menghasilkan vektor gaya F.
Muatan partikel q, kecepatan v, dan medan magnet B diberikan sebagai:
Kita substitusikan nilai-nilai ini ke dalam persamaan gaya Lorentz:
Kita dapat melakukan perhitungan perkalian silang:
Menggantikan hasil perkalian silang ini ke dalam persamaan gaya Lorentz:
Jadi, gaya magnet yang bekerja pada partikel tersebut adalah -20qk + (-30q)j atau dapat ditulis sebagai (-30q)j - 20qk.
No. 2
a. Gaya listrik pada partikel:
Gaya magnet pada partikel:
Untuk partikel bermuatan negatif seperti elektron, arah gaya magnet harus sejajar dengan arah gaya listrik agar terjadi keseimbangan. Dalam hal ini, arah gaya listrik adalah -j dan arah gaya magnet adalah -j.
Maka, untuk keseimbangan, kita dapat menetapkan:
F_listrik = F_magnet
Kita substitusikan nilai-nilai yang diberikan:
e dan 2 dapat dibatalkan, dan kita dapat membagi kedua sisi persamaan dengan 2:
Karena vektor B harus sejajar dengan vektor j agar partikel dapat lolos, maka arahnya adalah j.
Jadi, besar dan arah medan magnet spectrometer massa agar elektron dapat lolos adalah 5 × 10^-3 T ke arah j.
b. Untuk menentukan jari-jari lintasan partikel elektron saat masuk pada daerah medan magnet B = 2 × 10^6 T, kita dapat menggunakan persamaan gaya Lorentz:
Jari-jari lintasan partikel dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
Di mana:
m adalah massa partikel,
v adalah kecepatan partikel,
q adalah muatan partikel, dan
B adalah medan magnet.
Untuk elektron, muatan q = -e dan massa m = me, di mana e adalah muatan elemen dan me adalah massa elektron.
Substitusikan nilai-nilai yang diberikan:
me dan e dapat dibatalkan:
Kita dapat menyederhanakan persamaan ini:
Jadi, jari-jari lintasan partikel tersebut adalah 5 × 10^-4 meter dalam arah i.