Ringkas crita Ki Ajar Wilis Yg tahu critanya tlg di ringkas ya.. Plisssssss....
AOcantik
Hari sangat cerah. Ini adalah hari dimana seekor naga kecil sedang merayakan kebebasannya. Sangat tidak enak hidup seekor naga. Naga harus kuat bertapa agar menjadi sakti. Naga adalah penjaga. Dia mempunyai kewajiban untuk menjaga ketentraman kehidupan daerahnya. Seekor Naga adalah hewan peliharaan para dewam untuk itu sejak kecil seekor naga harus mengikuti perintah para dewa, kalau tidak maka kumisnya akan dijewer sampai putus. hilangnya kumis ini menjadi hal yang memalukan jika nanti bertemu dengan naga-naga lainnya. Kembali pada naga kecil yang riang ini, dia bernama Baru Klinting. Para dewa memberikan nama Baru Klinting mungkin karena dia lahir bersamaan dengan dibuatnya genta besar untuk berkumpul. Makanya namanya klinting. Baru Klinting adalah Naga peliharaan Dewa Air atau sering disebut dewa baruna. Tugasnya adalah menjaga sumber air di puncak gunung wilis. Baru Klinting, walau masih kecil badannya sangat besar, dia berlari sambil melompat-lompat, akibatnya goyahlah pepohonan baik kecil maupun besar. Pohon Jati yang sedang menggugurkan daun karena musim kering harus memperingatkannya. "Wahai Naga peliharaan Baruna, janganlah kau jejakan kakimu kuat-kuat. kasihani kami pohon-pohon yang hanya bisa berdiri" Baru Klinting hanya tersenyum memandang pohon jati yang tampak murung. lalu dia memejamkan mata dan dalam sekejap dia sudah melompat-lompat riang tanpa membuat pohon-pohon goyah. Baru klinting rupanya sudah bisa menguasai ilmu meringankan tubuh! Ah senangnya dia. Baru Klinting melompat setinggi-tingginya, dia seperti terbang! Tubuhnya yang besar bisa berada di atas daun kecil yang sedang melayang ditiup angin. Baru Klinting sangat senang, dia ikut melayang-layang. saat sedang terbang dia melihat sebuah sungai yang besar. "Ah, mungkin enak berenang". Baru Klinting segera meluncur ke sungai. sekelompok Ikan-ikan kecil di sungai segera bubar ketika melihat bayangan besar turun jatuh ke sungai. Baru Klinting tertawa senang melihat ikan-ikan itu ketakutan. begitu badannya menapak ke air, dia langsung tenggelam. rupanya dia hanya menggoda para ikan, baru klinting hanya bermain air saja. tidak berenang, karena dia sadar, jika dia menenggelamkan tubuhnya, bisa terkuras isi sungai. namun kesenangan baru klinting itu hanya sebentar. Dewa Baruna datang dengan muka marah. "Baru Klinting! apa kerjamu disini? bukankah kau harus menjaga puncak gunung wilis?" Baru Klinting tersadar. ah, timbul penyesalan yang dalam sambil terbayang wajah teman-temannya yang menertawakannya saat kumisnya hilang. "Ampun Dewa, saya hanya main-main saja. maafkan saya. saya mohon jangan jewer kumis saya" Sebenarnya Dewa Baruna tidak terlalu marah. dia bisa maklum, Baru Klinting masih kecil. tapi sebagai naga, sejak kecil sudah harus tahu tugasnya, selain bermain, naga kecil tetap harus mengerjakan PR-PR supaya dia bisa pintar dan sakti sehingga dia bisa menjaga daerah dengan baik. Dewa Baruna tetap menghukum Baru Klinting. "Kamu harus bertapa lagi!" Dewa Baruna memasang muka galak! Namun Baru Klinting yang baru saja selesai bertapa mencoba untuk menawar tugasnya. "Bukankah saya sudah bertapa sepanjang 20 tahun?" Dewa Baruna semakin memasang muka galak! "duh" dalam hati baru Klinting menyesal telah bermain-main terlalu jauh dari daerahnya. "Kamu harus bertapa dengan melingkari puncak gunung wilis sepanjang 50 tahun!" Perlu diketahui, 50 tahun bukan waktu yang lama buat naga. mereka punya umur sampai ribuan tahun. mendengar ini, baru klinting hanya bisa pasrah. "Daripada kumisku ilang" demikian katanya dalam hati untuk menghibur diri. dan begitulah, hari itu baru klinting melingkarkan badannya melingkari puncak gunung wilis. Gunung Wilis adalah gunung yang dikenal mempunyai banyak puncak. dan puncak yang dilingkari baru klinting adalah salah satu puncaknya. sepanjang 50 tahun Baru Klinting bertapa. badannya ditumbuhi lumut di ditutupi oleh pohon-pohon besar bahkan ada dililit oleh akar-akar pohon. 50 tahun adalah waktu yang lama buat manusia dan salah satu puncak itu sudah berdiam satu kampung. Kampung itu sebenarnya pindahan dari bawah untuk mencari lahan yang lebih subur. dan Kampung itu dipimpin oleh Ki Ajar Wilis. Ki Ajar Wilis adalah seorang yang bijaksana namun seringkali kepemimpinannya ditentang oleh Ki Wido yang sering iri karena sering kalah beradu kesaktian dengan Ki Ajar Wilis. Suatu hari Ki Ajar Wilis mengumpulkan penduduknya. "Wahai para penduduk. Aku akan pergi bertapa mencari titah dewata. agar kita tidak lagi pindah dan agar kita bisa menetap selamanya di gunung yang damai ini. pesanku, janganlah kalian masuk hutan terlalu dalam. Semalam aku mendapat bisikan, ada bahaya yang mengancam di dalam hutan." dan begitulah, Ki Ajar Wilis pergi di hari itu namun rupanya pesan Ki Ajar Wilis tidak dipedulikan oleh Ki Wido. "Jangan kalian percaya cerita kakek tua itu." Penduduk yang sudah tahu tabiat Ki Wido tidak mempedulikan dan segera angkat kaki, namun sebelum para penduduk pergi, Ki Wido mencegahnya. "Tunggu dulu penjelasanku.