Pertanyaan yang diajukan adalah Reduktor dan oksidator dari reaksi 2Na + 2H₂O → 2NaOH + H₂
Jawaban
Na =0
H₂O ⇄ H⁺ + OH⁻, bilangan oksidasi H = +1 , bilangan oksidasi O = -2
NaOH ⇄ Na⁺ + OH⁻, bilangan oksidasi Na = +2 , bilangan oksidasi OH = -1
H₂ = 0 , karena dalam bentuk molekul bebas
Berdasarkan nilai bilangan oksidasi yang telah dihitung, maka unsur Na mengalami oksidasi karena terjadi peningkatan bilangan oksidasi dari 0 menjadi 1 sedangkan unsur H mengalami reduksi karena mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0.
Reaksi Oksidasi : Na → Na⁺ + e⁻
Reaksi Reduksi : 2H⁺+ 2e⁻ → H₂
Oksidator merupakan zat yang mengoksidasi zat lain, dan zat itu sendiri mengalam reaksi reduksi, dalam hal ini yang menjadi oksidator adalah H₂O dan hasil oksidatornya adalah NaOH
Reduktor merupakan zat yang mereduksi zat lain, dan zat itu sendiri mengalam reaksi oksidasi, dalam hal ini yang menjadi reduktor adalah Na dan hasil reduktornya adalah H₂
Pembahasan
Bilangan Oksidasi atau yang biasa disingkat biloks didefinisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan.
ATURAN PENENTUAN BILANGAN OKSIDASI
Dalam memudahkan penentuan bilangan oksidasi, harus dipahami terlebih dahulu mengenai aturan penentuan bilangan oksidasi yang dijabarkan sebagai berikut :
1. Bilangan oksidasi untuk unsur - unsur bebas (dalam bentuk atom, atau molekul unsur) adalah 0 (nol).
Unsur bebas berbentuk atom contohnya Ca = 0, Na = 0, Al = 0
Unsur bebas dalam bentuk molekul contohnya H₂ = 0; O₂ = 0 ; Cl₂ = 0
2. Bilangan oksidasi logam dalam suatu senyawa bernilai positif. Nilainya bergantung pada jenis logam.
Contohnya bilangan oksidasi Na pada NaCl, NaOH, Na₂SO₄ = +1
3. Bilangan oksidasi unsur golongan VIA (O, S, Se, Te, Po) yang berikatan pada senyawa biner adalah -2, dan unsur golongan VIIA (F, Cl, Br, I, At) yang berikatan dalam senyawa adalah -1.’
Bilangan oksidasi unsur Cl pada KCl, BaCl₂ adalah -1.
Bilangan oksidasi unsur S pada H₂S dan BaS adalah -2.
4. Bilangan oksidasi unsur H pada bentuk senyawanya adalah +1.
5. Bilangan oksidasi unsur O pada bentuk senyawanya adalah -2, kecuali
Dalam senyawa yang berikatan dengan F, bilangan oksidasinya adalah +2.
Dalam senyawa peroksida, seperti H₂O₂, Na₂O₂ dan BaO₂ , bilangan oksidasinya adalah -1.
Dalam senyawa superoksida, seperti KO₂ dan NaO₂, bilangan oksidasinya adalah -½.
6. Untuk atom lain yang memiliki deret bilangan oksidasi yang berbeda dapat ditentukan melalui perhitungan dari data aturan bilangan oksidasi yang sudah diketahui.
Verified answer
Pertanyaan yang diajukan adalah Reduktor dan oksidator dari reaksi 2Na + 2H₂O → 2NaOH + H₂
Jawaban
Berdasarkan nilai bilangan oksidasi yang telah dihitung, maka unsur Na mengalami oksidasi karena terjadi peningkatan bilangan oksidasi dari 0 menjadi 1 sedangkan unsur H mengalami reduksi karena mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0.
Reaksi Oksidasi : Na → Na⁺ + e⁻
Reaksi Reduksi : 2H⁺+ 2e⁻ → H₂
Oksidator merupakan zat yang mengoksidasi zat lain, dan zat itu sendiri mengalam reaksi reduksi, dalam hal ini yang menjadi oksidator adalah H₂O dan hasil oksidatornya adalah NaOH
Reduktor merupakan zat yang mereduksi zat lain, dan zat itu sendiri mengalam reaksi oksidasi, dalam hal ini yang menjadi reduktor adalah Na dan hasil reduktornya adalah H₂
Pembahasan
Bilangan Oksidasi atau yang biasa disingkat biloks didefinisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan.
ATURAN PENENTUAN BILANGAN OKSIDASI
Dalam memudahkan penentuan bilangan oksidasi, harus dipahami terlebih dahulu mengenai aturan penentuan bilangan oksidasi yang dijabarkan sebagai berikut :
1. Bilangan oksidasi untuk unsur - unsur bebas (dalam bentuk atom, atau molekul unsur) adalah 0 (nol).
2. Bilangan oksidasi logam dalam suatu senyawa bernilai positif. Nilainya bergantung pada jenis logam.
3. Bilangan oksidasi unsur golongan VIA (O, S, Se, Te, Po) yang berikatan pada senyawa biner adalah -2, dan unsur golongan VIIA (F, Cl, Br, I, At) yang berikatan dalam senyawa adalah -1.’
4. Bilangan oksidasi unsur H pada bentuk senyawanya adalah +1.
5. Bilangan oksidasi unsur O pada bentuk senyawanya adalah -2, kecuali
6. Untuk atom lain yang memiliki deret bilangan oksidasi yang berbeda dapat ditentukan melalui perhitungan dari data aturan bilangan oksidasi yang sudah diketahui.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Tetap semangat dalam belajar ya. Semoga bisa membantu. Pelajari lebih lanjut dengan membuka link dibawah ini:
Detail Tambahan:
Kelas : XII
Materi : Reaksi Redoks
Kode : 12.7.2
Kata Kunci : bilangan oksidasi