Question

Rate 1-10
diharapkan kritik dari anda
Point ?? ambil aja


Di Balik Mata



Biadab mereka semua jalang

Menghakimiku layaknya seekor binatang

Beberapa memanggil wartawan demi sepeser uang



Layaknya pahlawan, polisi bertandang

Alih alih meredakan emosi semua orang

Nyatanya dia malah membuat kakiku berlubang



Peluru panas terlontar hanya demi kepelesiran

Sarwa menayub atas kegetiran

Aku menjadi pelampiasan dari hasrat yang tak kunjung dikeluarkan



Masa bodoh akan lara yg penting aku naik jabatan

Begitulah mantik polisi sesaat selosong peluru dilesatkan

Persetan keadilan yg penting aku senang

Begitulah nalar dalam benak semua orang



Tanpa henti kepalan tangan mereka tanamkan

Ratusan sabetan kaki bersarang dibadan

Aku, ialah tumbal ketimpangan

Aku, ialah kambing hitam pemangku jabatan



Semua lantaran aku bukan orang berada

Ayah bertolak kala aku masih balita

Tak sekolah lantaran tersekat biaya

Itu sudah cukup menjadi sebab aku tak bisa apa apa



Pagi itu terpaksa aku menjadi peminta

Sebab ibu lara dan aku buncah akannya

Hingga memintalah aku pada wanita setengah baya

Kulafalkan segala kisah beserta asa tersemat akan belas kasihnya



Sayang perempuan setengah baya itu tak percaya

Di anggaplah aku membualnya

Berusaha membela kunaikan satu tingkat nada bicara

Sial ibu itu malah menuduhku sebagai perewa



Berteriak memancing perhatian

Mereka datang berbekal kepalan tangan

Berusaha menjelaskan tapi mereka enggan mendengarkan

Lalu mereka menggila seperti di awal ku ceritakan



Malang, 31 Desember 2018

​

Answer 1

Teks di atas berupa puisi yg memiliki amanat jangan meremehkan orang lain.

Puisi di atas memiliki majas dan diksi yg tepat.

Puisi di atas umumnya memiliki majas personofikasi.

Detail Jawaban

Mapel : SBMPTN

Kelas : 12

Bab : Analogika Pikiran