asep318
Secara garis besar, budidaya gurami dibagi dalam 3 bagian utama, ini disebabkan pertumbuhan gurami yang lambat. ketiga bagian tersebut adalah:
1.Pembibitan: Pembudidaya menyiapkan Induk Gurami (jantan dan betina) untuk dipijahkan (bertelur),Pendederan: Pembudidaya menetaskan telur menjadi larva hingga gurami dengan ukuran tertentu, biasanya ukuran 125 gram/ekor, atau 8 ekor/kgPembesaran: Pembubidaya membesarkan gurami dari ukuran 125 gram/ekor menjadi 400 gram hingga 1 kg/ekor, umumnya disebut sebagai ukuran konsumsi.
2.Pembudidaya gurami dapat memilih ketiga bagian tersebut atau memilih salah satu bagian saja, biasanya berhubungan dengan luas lahan dan kemampuan budidaya.
PembibitanSunting
Dapat dilakukan pada kolam tanah, kolam semen, kolam plastik/terpal. Umumnya di kolam tanah dengan beberapa alasan. Indukgurami akan terangsang dan segera memijah pada kolam tanah yang sudah dikeringkan di bawah sinar matahari selama 3-4 hari, kolam berukuran 6 x 20 m2 ditempatkan beberapa pasang induk. Pasangan gurami terdiri atas 3 ekor betina dan 1 ekor jantan. Induk yang baik setelah berusia 3 tahun atau lebih, dengan bobot lebih dari 3 kg/ekor. Setiap indukgurami betina dapat menghasilkan 3,000 hingga 10,000 butir telur pada setiap kali bertelur, jumlah telur berkaitan dengan usia dan jenis (species) induk
Ketinggian air pada kolam antara 80 - 100cm, agar induk gurami dapat dengan leluasa membangun sarang untuk bertelur. Seperti umumnya keluarga/(family) Osphronemidaeinduk gurami, akan membangun sarang untuk bertelur.
Gurami yang hidup di alam, akan membangun sarang menggunakan bahan dari rumputkering sekitar tepi danau, rawa, sungai (lubuk) dsb. Pada budidaya, pembudidaya menyediakan bahan sarang berupa rumputkering, ijuk atau sabut kelapa yang sudah disisir, yang ditaruh pada para-para dari bambu atau bahan lainnya. Umumnya pembudidaya menggunakan ijuk karena mudah didapat.
Larva Gurami
3 - 7 hari sejak penempatan induk gurami di dalam kolam, pasangan gurami akan membuat sarang dari bahan yang tersedia, pada budidaya biasanya menggunakan ijuk, induk gurami akan mengambil serat-serat ijukdan menganyam sarang menyerupai sarang burung. Induk betina akan menempatkan sejumlah telur pada sarang. Induk jantan akan menyemprotkan sperma pada kumpulan telurdi dalam sarang. Saat tersebut ditunggu oleh pembudidaya yang akan mengambil sarangdengan hati-hati, dan mengeluarkan ribuan telur serta menempatkan pada wadah yang digunakan untuk penetasan, berupa akuarium, kolam/bak semen, bak fiber, ember, waskomdlsb.
Pendederan
Bibit Gurami
2 hari sejak penempatan telur di dalam wadah/tempat penetasan, telur akan menetas menjadi larva, proses penetasan untuk seluruh telur yang terbuahi, akan berlangsung selama 4-5 hari. Larva sudah mulai bergerak dan berenang, tetapi belum memerlukan makanan, karena larva masih menggendong persediaan bahan makanan berupa kuning telur. Pembudidaya harus menyiapkan pakan setelah larva berusia 10 hari berupa tepung pakan ikan, cacing sutera (tubifex), artemia, kutu air (Daphnia), atau lainnya.
Setelah 20 hari, tampak bentuk gurami kecil dengan ukuran sekitar 1 cm, dan biasanya pada usia 2 bulan (60 hari) ukuran gurami sudah mencapai 5 cm, ukuran ini sudah siap untuk ditebarkan ke kolam pembesaran. Sebagaian Pembudidaya Pendederan masih melanjutkan budidaya sampai ikan mencapai bobot sekitar 125 gram. Pendederan mulai usia 20 hari hingga 5-6 bulan, dilakukan di kolam semen, terpal, plastik dlsb. Pada pendederan jarang dilakukan di kolam tanah. Kolam dengan ukuran 4 x 6 m2, dapat ditebar bibit sebanyak 10,000 ekor. Pakan gurami setalah usia di atas 4 bulan, pembudidaya memberi pakan hijauan berupa cacahan daun kangkung, daun bira/sente, talas/keladidsb.
1.Pembibitan: Pembudidaya menyiapkan Induk Gurami (jantan dan betina) untuk dipijahkan (bertelur),Pendederan: Pembudidaya menetaskan telur menjadi larva hingga gurami dengan ukuran tertentu, biasanya ukuran 125 gram/ekor, atau 8 ekor/kgPembesaran: Pembubidaya membesarkan gurami dari ukuran 125 gram/ekor menjadi 400 gram hingga 1 kg/ekor, umumnya disebut sebagai ukuran konsumsi.
2.Pembudidaya gurami dapat memilih ketiga bagian tersebut atau memilih salah satu bagian saja, biasanya berhubungan dengan luas lahan dan kemampuan budidaya.
PembibitanSunting
Dapat dilakukan pada kolam tanah, kolam semen, kolam plastik/terpal. Umumnya di kolam tanah dengan beberapa alasan. Indukgurami akan terangsang dan segera memijah pada kolam tanah yang sudah dikeringkan di bawah sinar matahari selama 3-4 hari, kolam berukuran 6 x 20 m2 ditempatkan beberapa pasang induk. Pasangan gurami terdiri atas 3 ekor betina dan 1 ekor jantan. Induk yang baik setelah berusia 3 tahun atau lebih, dengan bobot lebih dari 3 kg/ekor. Setiap indukgurami betina dapat menghasilkan 3,000 hingga 10,000 butir telur pada setiap kali bertelur, jumlah telur berkaitan dengan usia dan jenis (species) induk
Ketinggian air pada kolam antara 80 - 100cm, agar induk gurami dapat dengan leluasa membangun sarang untuk bertelur. Seperti umumnya keluarga/(family) Osphronemidaeinduk gurami, akan membangun sarang untuk bertelur.
Gurami yang hidup di alam, akan membangun sarang menggunakan bahan dari rumputkering sekitar tepi danau, rawa, sungai (lubuk) dsb. Pada budidaya, pembudidaya menyediakan bahan sarang berupa rumputkering, ijuk atau sabut kelapa yang sudah disisir, yang ditaruh pada para-para dari bambu atau bahan lainnya. Umumnya pembudidaya menggunakan ijuk karena mudah didapat.
Larva Gurami
3 - 7 hari sejak penempatan induk gurami di dalam kolam, pasangan gurami akan membuat sarang dari bahan yang tersedia, pada budidaya biasanya menggunakan ijuk, induk gurami akan mengambil serat-serat ijukdan menganyam sarang menyerupai sarang burung. Induk betina akan menempatkan sejumlah telur pada sarang. Induk jantan akan menyemprotkan sperma pada kumpulan telurdi dalam sarang. Saat tersebut ditunggu oleh pembudidaya yang akan mengambil sarangdengan hati-hati, dan mengeluarkan ribuan telur serta menempatkan pada wadah yang digunakan untuk penetasan, berupa akuarium, kolam/bak semen, bak fiber, ember, waskomdlsb.
Pendederan
Bibit Gurami
2 hari sejak penempatan telur di dalam wadah/tempat penetasan, telur akan menetas menjadi larva, proses penetasan untuk seluruh telur yang terbuahi, akan berlangsung selama 4-5 hari. Larva sudah mulai bergerak dan berenang, tetapi belum memerlukan makanan, karena larva masih menggendong persediaan bahan makanan berupa kuning telur. Pembudidaya harus menyiapkan pakan setelah larva berusia 10 hari berupa tepung pakan ikan, cacing sutera (tubifex), artemia, kutu air (Daphnia), atau lainnya.
Setelah 20 hari, tampak bentuk gurami kecil dengan ukuran sekitar 1 cm, dan biasanya pada usia 2 bulan (60 hari) ukuran gurami sudah mencapai 5 cm, ukuran ini sudah siap untuk ditebarkan ke kolam pembesaran. Sebagaian Pembudidaya Pendederan masih melanjutkan budidaya sampai ikan mencapai bobot sekitar 125 gram. Pendederan mulai usia 20 hari hingga 5-6 bulan, dilakukan di kolam semen, terpal, plastik dlsb. Pada pendederan jarang dilakukan di kolam tanah. Kolam dengan ukuran 4 x 6 m2, dapat ditebar bibit sebanyak 10,000 ekor. Pakan gurami setalah usia di atas 4 bulan, pembudidaya memberi pakan hijauan berupa cacahan daun kangkung, daun bira/sente, talas/keladidsb.
MAAF YAH KALAU SALAH