No.Copas No.Abusive Answer No.Menyalin jawaban sebelumnya :) No.Berbicara Kasar !
Pertanyaan :
1. Bagaimana tindakanpemerintah kolonial Hindia Belanda dalam menghadapi serbuan Jepang ?
2. Apa perbedaan PETA dengan HEIHO ?
3. Berikan contoh kebijakan pemerintah Jepang yg dimanfaatkan oleh para tokoh nasional Indonesia !
4. Apa yg dimaksud dengan perjuangan bawah tanah ? Berikan contohnya !
Selamat Mengerjakan !
jessiesyalomlegi
1.) dengan dibomnya kota hirosima dan nagasaki oleh sekutu pada tanggal 6 dan 9 agustus 1945 2.) 1. PETA PETA langsung di bawah organisasi Jepang PETA bertugas sebagai mata mata Jepang PETA dibentuk bertujuan untuk membantu tentara Jepang berperang melawan sekutu 2. HEIHO Prajurit Heiho bagian dari tentara Jepang Heiho bertugas mengumpulkan pajak dari rakyat Heiho dibentuk bertujuan untuk membantu tentara Jepang berperang melawan sekutu. 3.) A. Pengaruh Kebijakan Jepang Pada Bidang Politik
Menganggap Jepang sebagai saudara tua bangsa Asia (Hakko Ichiu) Melancarkan semboyan 3A (Jepang pemimpin, Jepang cahaya dan Jepang pelindung Asia) Melancarkan simpati lewat pendidikan berbentuk beasiswa pelajar. Menarik simpati umat Islam untuk pergi Haji Menarik simpati organisasi Islam MIAI. Melancarkan politik dumping Mengajak untuk bergabung tokoh-tokoh perjuangan Nasional seperti: Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta serta Sutan Syahrir, dengan cara membebaskan tokoh tersebut dari penahanan Belanda.
Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tujuan membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual agar menyerahkan tenaga dan pikirannya untuk mengabdi kepada Jepang. Jawa Hokokai (Himpunan kebaktian Jawa) merupakan organisasi sentral dan terdiri dari berbagai macam profesi (dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan.
Pada masa pendudukan Jepang perjuangan untuk mencapai kemerdekan dilakukan secara kooperatif (bekerja sama) serta dengan cara sembunyi-sembunyi atau bawah tanah. Adapun organisasi-organisasi buatan Jepang yang digunakan untuk menanamkan nasionalisme Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Gerakan Tiga A
Gerakan Tiga A dibentuk pada bulan April 1942, dengan ketuanya adalah Mr. Syamsudin. Semboyan Gerakan Tiga A adalah: 1. Nippon Cahaya Asia, 2. Nippon Pelindung Asia, dan 3. Nippon Pemimpin Asia.
Tujuan Gerakan Tiga A adalah menanamkan kepercayaan rakyat bahwa Jepang adalah pelindung dan pemimpin Asia. Namun, rakyat Indonesia telah mengetahui maksud propaganda gerakan tersebut. Karena tidak mendapat sambutan dari rakyat, maka Gerakan Tiga A dibubarkan.
b. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Pusat Tenaga Rakyat dibentuk pada tanggal 1 Maret 1943. Pendirinya adalah Empat Serangkai yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H. Mas Mansyur. Tujuan Putera adalah memusatkan seluruh kekuatan rakyat untuk membantu Jepang menghadapi Sekutu.
c. Badan Pertimbangan Pusat (Chuo Sang In)
Chuo Sang In dibentuk pada tanggal 5 September 1943 atas anjuran Perdana Menteri Jenderal Hideki Tojo. Ketuanya adalah Ir. Soekarno sedangkan wakilnya adalah R.M.A.A Koesoemo Oetojo dan dr. Boentaran Martoatmojo. Tugas badan ini adalah memberi masukan dan pertimbangan kepada pemerintah Jepang dalam mengambil keputusan.
B. Pengaruh Kebijakan Jepang Pada Bidang Ekonomi
Kebijakan pemerintah pada pendudukan Jepang pada bidang social antara lain berupa pengerahan tenaga rakyat untuk melaksanakan kerja paksa. Selain itu, para pemuda juga diwajibkan untuk masuk menjadi anggota organisasi militer maupun semi militer yang dibentuk Jepang.
§ Romusha
Romusha adalah kerja paksa (tanpa dibayar) pada zaman penduduka Jepang. Tujuannya adalah membangun sarana dan prasarana untuk kepentingan rakyat Jepang. Sarana dan prasarana tersebut antara lain jembatan, lapangan terbang, serta gua-gua tempat persembunyian.
§ Kinrohosi
Kinrohosi adalah kerja paksa (tanpa dibayar) untuk para pamong e) Heiho (Pembantu Pranjurit Jepang), dibentuk pada bulan April 1943 dengan anggota pemuda berusia 18-25 tahun. f) PETA (Pembela Tanah Air), dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 dengan tujuan untuk memoertahankan tanah air Indonesia dari penjajahan bangsa Barat. g) Jawa Hohokai (Kebaktian Rakyat Jawa), dibentuk pada tanggal 1 Maret 1944 dengan tujuan untuk mengerahkan rakyat agar mau membantu atau berbakti kepada Jepang. h) Suisyintai (Barisan Pelopor), dibentuk pada tanggal 24 September 1944 dan diresmikan pada tanggal 25 September 1944. Tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan rakyat.
D. Pengaruh Kebijakan Jepang Pada Bidang Sosial Budaya Di bidang sosial, kehadiran Jepang selain membuat rakyat menderita kemiskinan karena kekurangan sumber daya alam, hal lain juga terjadi yang berupa pemanfaatan sumber daya manusia. Pengerahan tenaga manusia untuk melakukan kerja paksa romusha 5. Kel. Amir Syarifudin
Gerakan bawah tanah muncul akibat terlalu kuatnya pemerintah Jepang, sehingga mereka melakukan secara sembunyi (rahasia) dan berusaha dalam membangun semangat persatuan Indonesia. Mereka melakukan perusakan terhadap sarana vital Jepang. SEMOGA MEMBANTU
2.) 1. PETA
PETA langsung di bawah organisasi Jepang
PETA bertugas sebagai mata mata Jepang
PETA dibentuk bertujuan untuk membantu tentara Jepang berperang melawan sekutu
2. HEIHO
Prajurit Heiho bagian dari tentara Jepang
Heiho bertugas mengumpulkan pajak dari rakyat
Heiho dibentuk bertujuan untuk membantu tentara Jepang berperang melawan sekutu.
3.) A. Pengaruh Kebijakan Jepang Pada Bidang Politik
Menganggap Jepang sebagai saudara tua bangsa Asia (Hakko Ichiu)
Melancarkan semboyan 3A (Jepang pemimpin, Jepang cahaya dan Jepang pelindung Asia)
Melancarkan simpati lewat pendidikan berbentuk beasiswa pelajar.
Menarik simpati umat Islam untuk pergi Haji
Menarik simpati organisasi Islam MIAI.
Melancarkan politik dumping
Mengajak untuk bergabung tokoh-tokoh perjuangan Nasional seperti: Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta serta Sutan Syahrir, dengan cara membebaskan tokoh tersebut dari penahanan Belanda.
Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tujuan membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual agar menyerahkan tenaga dan pikirannya untuk mengabdi kepada Jepang.
Jawa Hokokai (Himpunan kebaktian Jawa) merupakan organisasi sentral dan terdiri dari berbagai macam profesi (dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan.
Pada masa pendudukan Jepang perjuangan untuk mencapai kemerdekan dilakukan secara kooperatif (bekerja sama) serta dengan cara sembunyi-sembunyi atau bawah tanah. Adapun organisasi-organisasi buatan Jepang yang digunakan untuk menanamkan nasionalisme Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Gerakan Tiga A
Gerakan Tiga A dibentuk pada bulan April 1942, dengan ketuanya adalah Mr. Syamsudin. Semboyan Gerakan Tiga A adalah:
1. Nippon Cahaya Asia,
2. Nippon Pelindung Asia, dan
3. Nippon Pemimpin Asia.
Tujuan Gerakan Tiga A adalah menanamkan kepercayaan rakyat bahwa Jepang adalah pelindung dan pemimpin Asia. Namun, rakyat Indonesia telah mengetahui maksud propaganda gerakan tersebut. Karena tidak mendapat sambutan dari rakyat, maka Gerakan Tiga A dibubarkan.
b. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Pusat Tenaga Rakyat dibentuk pada tanggal 1 Maret 1943. Pendirinya adalah Empat Serangkai yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H. Mas Mansyur. Tujuan Putera adalah memusatkan seluruh kekuatan rakyat untuk membantu Jepang menghadapi Sekutu.
c. Badan Pertimbangan Pusat (Chuo Sang In)
Chuo Sang In dibentuk pada tanggal 5 September 1943 atas anjuran Perdana Menteri Jenderal Hideki Tojo. Ketuanya adalah Ir. Soekarno sedangkan wakilnya adalah R.M.A.A Koesoemo Oetojo dan dr. Boentaran Martoatmojo. Tugas badan ini adalah memberi masukan dan pertimbangan kepada pemerintah Jepang dalam mengambil keputusan.
B. Pengaruh Kebijakan Jepang Pada Bidang Ekonomi
Kebijakan pemerintah pada pendudukan Jepang pada bidang social antara lain berupa pengerahan tenaga rakyat untuk melaksanakan kerja paksa. Selain itu, para pemuda juga diwajibkan untuk masuk menjadi anggota organisasi militer maupun semi militer yang dibentuk Jepang.
§ Romusha
Romusha adalah kerja paksa (tanpa dibayar) pada zaman penduduka Jepang. Tujuannya adalah membangun sarana dan prasarana untuk kepentingan rakyat Jepang. Sarana dan prasarana tersebut antara lain jembatan, lapangan terbang, serta gua-gua tempat persembunyian.
§ Kinrohosi
Kinrohosi adalah kerja paksa (tanpa dibayar) untuk para pamong
e) Heiho (Pembantu Pranjurit Jepang), dibentuk pada bulan April 1943 dengan anggota pemuda berusia 18-25 tahun.
f) PETA (Pembela Tanah Air), dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 dengan tujuan untuk memoertahankan tanah air Indonesia dari penjajahan bangsa Barat.
g) Jawa Hohokai (Kebaktian Rakyat Jawa), dibentuk pada tanggal 1 Maret 1944 dengan tujuan untuk mengerahkan rakyat agar mau membantu atau berbakti kepada Jepang.
h) Suisyintai (Barisan Pelopor), dibentuk pada tanggal 24 September 1944 dan diresmikan pada tanggal 25 September 1944. Tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan rakyat.
D. Pengaruh Kebijakan Jepang Pada Bidang Sosial Budaya
Di bidang sosial, kehadiran Jepang selain membuat rakyat menderita kemiskinan karena kekurangan sumber daya alam, hal lain juga terjadi yang berupa pemanfaatan sumber daya manusia. Pengerahan tenaga manusia untuk melakukan kerja paksa romusha
5. Kel. Amir Syarifudin
Gerakan bawah tanah muncul akibat terlalu kuatnya pemerintah Jepang, sehingga mereka melakukan secara sembunyi (rahasia) dan berusaha dalam membangun semangat persatuan Indonesia. Mereka melakukan perusakan terhadap sarana vital Jepang.
SEMOGA MEMBANTU