Hak istimewa yang diberikan pemerintah Belanda menjadikan VOC sebagaipemerintah penjajah di Indonesia. Pada tahun 1605, VOC berhasil merampasdaerah pertamanya di Indonesia, yaitu benteng milik Portugis di Ambon. Untuk memperlancar kegiatan monopolinya, VOC mengangkat seorang pemimpin dengan pangkat gubernur jenderal. Gubernur Jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both (1610–1614). Gubernur Jenderal VOC berada di pangkalan dagangVOC yang paling kuat, yaitu di Ambon . Namun, letak Ambon setelah beberapa waktu dirasakan kurang strategis sehingga VOC berkeinginan menguasai daerahlain untuk dijadikan pangkalan dagangnya paling kuat. Perhatian VOC ditujukanke Jayakarta yang masuk wilayah Kerajaan Banten.
2. Jayakarta
VOC di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen padatahun 1619 berhasil merebut Jayakarta. Orang-orang Banten yang berada di Jayakarta diusir. Kota Jayakarta dibakar pada tanggal 30 Mei 1619. J.P. Coenmengganti nama Jayakarta menjadi Batavia sesuai dengan nama nenek moyangbangsa Belanda, bangsa Bataf. Batavia menjadi Markas Besar VOC.
3.Pusat perdagangan penting di Nusantara(Malaka, Padang, dan Makasar)
Usaha VOC untuk menguasai perdagangan rempah-rempah makin mudah.VOC terus mengadakan perluasan wilayah kekuasaan. Pusat-pusat perdagangan penting di Nusantara berhasil dikuasai, antara lain Malaka (1641), Padang(1662), dan Makassar (1667). VOC juga menguasai daerah-daerah pedalaman,misalnya Mataram dan Banten yang banyak menghasilkan beras dan lada
monopoli adalah kondisi bisnis dimana hanya ada satu perusahaan yang memiliki layanan dan dibutuhkan oleh banyak orang. Ini menyebabkan perusahaan tersebut tidak memiliki pesaing (competitor).
1. Ambon
Hak istimewa yang diberikan pemerintah Belanda menjadikan VOC sebagaipemerintah penjajah di Indonesia. Pada tahun 1605, VOC berhasil merampasdaerah pertamanya di Indonesia, yaitu benteng milik Portugis di Ambon. Untuk memperlancar kegiatan monopolinya, VOC mengangkat seorang pemimpin dengan pangkat gubernur jenderal. Gubernur Jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both (1610–1614). Gubernur Jenderal VOC berada di pangkalan dagangVOC yang paling kuat, yaitu di Ambon . Namun, letak Ambon setelah beberapa waktu dirasakan kurang strategis sehingga VOC berkeinginan menguasai daerahlain untuk dijadikan pangkalan dagangnya paling kuat. Perhatian VOC ditujukanke Jayakarta yang masuk wilayah Kerajaan Banten.
2. Jayakarta
VOC di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen padatahun 1619 berhasil merebut Jayakarta. Orang-orang Banten yang berada di Jayakarta diusir. Kota Jayakarta dibakar pada tanggal 30 Mei 1619. J.P. Coenmengganti nama Jayakarta menjadi Batavia sesuai dengan nama nenek moyangbangsa Belanda, bangsa Bataf. Batavia menjadi Markas Besar VOC.
3.Pusat perdagangan penting di Nusantara(Malaka, Padang, dan Makasar)
Usaha VOC untuk menguasai perdagangan rempah-rempah makin mudah.VOC terus mengadakan perluasan wilayah kekuasaan. Pusat-pusat perdagangan penting di Nusantara berhasil dikuasai, antara lain Malaka (1641), Padang(1662), dan Makassar (1667). VOC juga menguasai daerah-daerah pedalaman,misalnya Mataram dan Banten yang banyak menghasilkan beras dan lada
Jawaban:
monopoli
Penjelasan:
monopoli adalah kondisi bisnis dimana hanya ada satu perusahaan yang memiliki layanan dan dibutuhkan oleh banyak orang. Ini menyebabkan perusahaan tersebut tidak memiliki pesaing (competitor).