Pada tanggal 19 November 1787 lahirlah seorang anak putri sebagai anak sulung dari keluarga Neer Damen dan Gertrud dari desa Heythuysen di Ohe-en-Laak, Provinsi Limburg Tengah, Negeri Belanda. Dia anak dari keluarga petani yang harus membanting tulang dan memeras keringat untuk mendapatkan nafkah. Bayi itu diberi nama Catharina Damen. Semasa anak, ia rajin ke ladang membantu orang tuanya. Ia tidak banyak bicara, tapi tekun bekerja dan suka berdoa. Sejak kecil ia pintar membawakan dirinya.
Catharina Damen ini suka keheningan. Di dalam ke-heningan ia menyadari betapa besar cinta Tuhan kepada ke-luarganya. Tuhan selalu menyelenggarakan segala sesuatu yang dibutuhkan keluarga Maria Catharina melalui kerja keras mereka.
Maria Catharina Damen adalah seorang gadis yang sederhana, percaya kepada Tuhan yang selalu menyelenggarakan segala sesuatu yang dibutuhkannya. Maka ia semakin berusaha untuk be-kerja keras dan berdoa. Ia adalah gadis yang sederhana dan miskin, namun ia semakin aktif dan kreatif mengembangkan dirinya, karena ia tetap percaya kepada Tuhan penyelenggaraan-Nya.
Pada tanggal 19 November 1787 lahirlah seorang anak putri sebagai anak sulung dari keluarga Neer Damen dan Gertrud dari desa Heythuysen di Ohe-en-Laak, Provinsi Limburg Tengah, Negeri Belanda. Dia anak dari keluarga petani yang harus membanting tulang dan memeras keringat untuk mendapatkan nafkah. Bayi itu diberi nama Catharina Damen. Semasa anak, ia rajin ke ladang membantu orang tuanya. Ia tidak banyak bicara, tapi tekun bekerja dan suka berdoa. Sejak kecil ia pintar membawakan dirinya.
Catharina Damen ini suka keheningan. Di dalam ke-heningan ia menyadari betapa besar cinta Tuhan kepada ke-luarganya. Tuhan selalu menyelenggarakan segala sesuatu yang dibutuhkan keluarga Maria Catharina melalui kerja keras mereka.
Maria Catharina Damen adalah seorang gadis yang sederhana, percaya kepada Tuhan yang selalu menyelenggarakan segala sesuatu yang dibutuhkannya. Maka ia semakin berusaha untuk be-kerja keras dan berdoa. Ia adalah gadis yang sederhana dan miskin, namun ia semakin aktif dan kreatif mengembangkan dirinya, karena ia tetap percaya kepada Tuhan penyelenggaraan-Nya.