Bermacam serangga hinggap Di puncaknya dan menetap
Siang yang hangat Berkumpul mereka berdebat Semut manis berucap "Aku ini serangga paling cantik"
Membantahlah si kepik "Aku dong paling menarik" "Lihat bajuku, berbintik nan apik"
Kumbangpun berdengung "Hey lihat aku dengan kagum"
"Kuning hitam belang" "Gayaku sungguh menantang"
Semut, kepik dan kumbang Terus berkilah dan berdendang Mengagungkan dirinya hingga siang Tak terasa matahari semakin menantang Dengan terik panas bukan kepalang Tiada bosan mereka beradu dalang Hingga malam menjelang
semoga membantu:)
1 votes Thanks 2
ErizazhafiraPagi menjelang terang Sinar matahari menyeruak benderang Embun masih membasahi dahan Sejuk alam hayati menyegarkan
Si Kancil baru saja keluar dari peraduan Menguap dan mengusap mata yang ngantuk bukan kepalang
Tiba-tiba datang si tupai yang nakal Menyapa sambil menengadakan tangan" Hai kancil yang malang" "Kemana lagi kau kan mencuri timun untuk makan" "Lahan pak tani sudah gersang" "Tak kan kau dapatkan timun kecuali kenegeri seberang"
Kancil marah bukan main Merasa ditantang oleh tupai yang jail Tanpa pikir panjang kancilpun terpancing "Aku akan panen timun ke negeri Mesir"
Tujuh hari tujuh malam kancil berjalan Melewati darat dan lautan Tak peduli panas maupun hujan Lapar dan haus ia tahan
Sampailah kancil dinegeri tujuan Negeri Mesir yang penuh dengan pasir
Tak terlihat pak tani apalagi timunnya Hanya ada unta dan pohon kurma Mana ada timun di padang sahara
Kancil tersadar atas egonya Tak seharusnya ia menanggapi tupai yang berulah Hanya penyesalan yang ia rasa
Lapar tak tertahankan Tak ada timun kurmapun jadi Haus semakin mendahaga Tak ada sumur oasepun jadi
*Hikmah; 1. Jangan mudah terprofokasi dan terbawa emosi negatif. 2. Bersyukur, menjaga dan mengembangkan apa yang ada adalah lebih baik dari pada tamak pada sesuatu yang belum tentu ada.
Dahulu kala
Daat binatang dapat bicara seperti manusia....
Di hulu tumbuh sebatang pohon randu
Tinggi menjulang, rantingnya lebat mendayu
Bermacam serangga hinggap
Di puncaknya dan menetap
Siang yang hangat
Berkumpul mereka berdebat
Semut manis berucap
"Aku ini serangga paling cantik"
Membantahlah si kepik
"Aku dong paling menarik"
"Lihat bajuku, berbintik nan apik"
Kumbangpun berdengung
"Hey lihat aku dengan kagum"
"Kuning hitam belang"
"Gayaku sungguh menantang"
Semut, kepik dan kumbang
Terus berkilah dan berdendang
Mengagungkan dirinya hingga siang
Tak terasa matahari semakin menantang
Dengan terik panas bukan kepalang
Tiada bosan mereka beradu dalang
Hingga malam menjelang
semoga membantu:)
Sinar matahari menyeruak benderang
Embun masih membasahi dahan
Sejuk alam hayati menyegarkan
Si Kancil baru saja keluar dari peraduan
Menguap dan mengusap mata yang ngantuk bukan kepalang
Tiba-tiba datang si tupai yang nakal
Menyapa sambil menengadakan tangan"
Hai kancil yang malang"
"Kemana lagi kau kan mencuri timun untuk makan"
"Lahan pak tani sudah gersang"
"Tak kan kau dapatkan timun kecuali kenegeri seberang"
Kancil marah bukan main
Merasa ditantang oleh tupai yang jail
Tanpa pikir panjang kancilpun terpancing
"Aku akan panen timun ke negeri Mesir"
Tujuh hari tujuh malam kancil berjalan
Melewati darat dan lautan
Tak peduli panas maupun hujan
Lapar dan haus ia tahan
Sampailah kancil dinegeri tujuan
Negeri Mesir yang penuh dengan pasir
Tak terlihat pak tani apalagi timunnya
Hanya ada unta dan pohon kurma
Mana ada timun di padang sahara
Kancil tersadar atas egonya
Tak seharusnya ia menanggapi tupai yang berulah
Hanya penyesalan yang ia rasa
Lapar tak tertahankan
Tak ada timun kurmapun jadi
Haus semakin mendahaga
Tak ada sumur oasepun jadi
*Hikmah;
1. Jangan mudah terprofokasi dan terbawa emosi negatif.
2. Bersyukur, menjaga dan mengembangkan apa yang ada adalah lebih baik
dari pada tamak pada sesuatu yang belum tentu ada.