dulu alamu indah tiada tara kami bisa memanfaatkanmu kami bisa berjalan di alamu tetapi sekarang kau telah hancur magma gunung mengalir di daratan air tergenang penuh di daratan pohon terletak didaratan kami sedih melihatnya oh tuhan..... apa salah kami engkau telah membuat alam ini hancur lebur
maaf bukannya saya menghina alangkah baiknya buatlah puisi dengan karya kita sendiri, maaf sekali bukan saya mengejek, menghina, tetapi saya cuma menasehati, sekali lagi maaf
0 votes Thanks 1
fadhilah16
Oh. Tuhan
Pagi hari, kupandang langit cerah
Hamparan langit hijau sang mega
Paparan hangat sanga mentari
Memberi kehangatanku pagi ini
Ku ayunkan langkah ke jendela hidup
Tersiar berita lagi dan lagi
Bencana dan bencana itu lagi
Oh.. Tuhan sampai kapan semua ini terhenti
Ketika bumi kau goyahkan
Lautan kau muntahkan
Badai angin pun kau tiupkan
Bukti kekuasaan juga kebesaran
Wahai Kau Tuhan Semesta Alam
Gunung-gunung merontak
Menggetarkan, memuntahkan dahak
Meluluh-lantahkan semua
Bak dentuma
fadhilah16
maaf kalau jelek itu hanya bantuan dr teman saya
Hujan terus turun tak kunjung reda Seakan tak ada waktu lagi untuk jeda.. Dan ini bisa kita jadikan pertanda Bahwa bencana alam banjir akan melanda..
Ternyata benar tanda itu kini Bencana alam banjir sedang banyak terjadi.. Banyak sekali genangan air diatas bumi Seakan diam dan enggan untuk pergi..
Mungkinkah Tuhan memang sedang marah Melihat tingkah manusia yang semakin parah.. Di kota maupun didaerah-daerah Bahkan terkadang bangga meski telah berbuat salah..
Saat banjir kudengar jeritan alam bernyanyi Di malam sepi yang begitu sunyi.. Diiringi suara percikan air yang berbunyi Dan tetesan hujan sepanjang hari..
Bencana alam banjir ini membawa kesedihan Menghambat pekerjaan dan banyak urusan.. Mengajak kita introspeksi apa saja yang telah kita lakukan Sudah benarkan kita memperlakukan lingkungan..
dulu alamu indah tiada tara
kami bisa memanfaatkanmu
kami bisa berjalan di alamu
tetapi sekarang kau telah hancur
magma gunung mengalir di daratan
air tergenang penuh di daratan
pohon terletak didaratan
kami sedih melihatnya
oh tuhan..... apa salah kami
engkau telah membuat alam ini
hancur lebur
maaf bukannya saya menghina alangkah baiknya buatlah puisi dengan karya kita sendiri, maaf sekali bukan saya mengejek, menghina, tetapi saya cuma menasehati, sekali lagi maaf
Hujan terus turun tak kunjung reda
Seakan tak ada waktu lagi untuk jeda..
Dan ini bisa kita jadikan pertanda
Bahwa bencana alam banjir akan melanda..
Ternyata benar tanda itu kini
Bencana alam banjir sedang banyak terjadi..
Banyak sekali genangan air diatas bumi
Seakan diam dan enggan untuk pergi..
Mungkinkah Tuhan memang sedang marah
Melihat tingkah manusia yang semakin parah..
Di kota maupun didaerah-daerah
Bahkan terkadang bangga meski telah berbuat salah..
Saat banjir kudengar jeritan alam bernyanyi
Di malam sepi yang begitu sunyi..
Diiringi suara percikan air yang berbunyi
Dan tetesan hujan sepanjang hari..
Bencana alam banjir ini membawa kesedihan
Menghambat pekerjaan dan banyak urusan..
Mengajak kita introspeksi apa saja yang telah kita lakukan
Sudah benarkan kita memperlakukan lingkungan..