mrj87
Sejarah Lahirnya Pancasila Sebagai Dasar NegaraMenjelang kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang di akhir Perang Pasifik, pasukan pendudukan Jepang di Indonesia, untuk menarik dukungan dari masyarakat Indonesia untuk membangun Dokuritsu Junbi Cosakai (Indonesia: “Badan Investigasi Persiapan Kemerdekaan” atau BPUPK, yang kemudian menjadi BPUPKI, dengan tambahan “Indonesia”), Badan ini mengadakan sidang pertamanya dari 29 Mei (yang akan selesai 1 Juni 1945) .Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara. Pertemuan pertama diadakan di gedung di Jalan Pejambon 6 CAC di Jakarta yang sekarang dikenal sebagai Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung ini Volksraad (Indonesia: “Perwakilan”). Setelah beberapa hari tidak mendapatkan titik terang, pada tanggal 1 Juni 1945, giliran Bung Karno untuk menyampaikan ide dasar negara Indonesia merdeka, yang ia sebut “Pancasila”. Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu diadopsi dengan suara bulat oleh seluruh anggota Dokuritsu Junbi Cosakai. Selain membentuk komite Junbi Cosakai Dokuritsu Kecil untuk merumuskan dan menyusun Konstitusi dengan mengacu pidato Bung Karno. Sembilan komite dibentuk (terdiri dari Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasyim, dan Mohammad Yamin) yang ditugaskan untuk merumuskan Pancasila sebagai pidato bangsa oleh kata Bung Karno pada 1 Juni 1945, dan membuat dokumen sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Badan ini mengadakan sidang pertamanya dari 29 Mei (yang akan selesai 1 Juni 1945) .Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara. Pertemuan pertama diadakan di gedung di Jalan Pejambon 6 CAC di Jakarta yang sekarang dikenal sebagai Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung ini Volksraad (Indonesia: “Perwakilan”).
Setelah beberapa hari tidak mendapatkan titik terang, pada tanggal 1 Juni 1945, giliran Bung Karno untuk menyampaikan ide dasar negara Indonesia merdeka, yang ia sebut “Pancasila”. Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu diadopsi dengan suara bulat oleh seluruh anggota Dokuritsu Junbi Cosakai.
Selain membentuk komite Junbi Cosakai Dokuritsu Kecil untuk merumuskan dan menyusun Konstitusi dengan mengacu pidato Bung Karno. Sembilan komite dibentuk (terdiri dari Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasyim, dan Mohammad Yamin) yang ditugaskan untuk merumuskan Pancasila sebagai pidato bangsa oleh kata Bung Karno pada 1 Juni 1945, dan membuat dokumen sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.