Tak lama setelah ulang tahunku yang keempat aku dan orangtuaku tiba di Sidney, Australia, dari Tiongkok untuk membangun hidup baru yang lebih baik. Tahun itu tahun 1991 dan ibuku telah meninggalkan semua yang ja kanat baik keluarga teman teman, hingga pekerjaannya. Nanya dua tahun berselang pernikahan orang tuaku mengalami goncangan besar Setelah sebuah pertengkaran besar antara keduanya, ibuku pun pergi meninggalkan ayah dengan membawa serta diriku. Tanpa keluarga dan teman serta di negara yang buku pun, bahkan tidak menguasai bahasanya maka ibu pun memutuskan untuk perg ke kampung Tiongkok (Chinatown) karena hanya itulah satu-satunya tempat yang dikenal ibuku. Pada malam itu, ibu dan aku beristirahat di bangku di Dixon Street dengan dikelilingi koper koper sebagai satu satunya cara mempertahankan diri. Aku tak pernah melupakan raut sedih ibu saat ia memandang wajahku sekitar pukul 4 pagi, empat orang pemuda Hongkok tampak keluar dari sebuah klub yang dekat dengan tempat kami beristirahat. Aku ingat jelas mereka langsung menghentikan pembicaraan mereka saat melihat kami Mereka pun mendatangi kami berdua sambil bertanya pada ibuku dengan bahasa Mandarin mengapa ta tidur di pinggir jalan sambil membawa anak yang masih kecil buku pun sontak menangis dan menceritakan apa yang terjadi. Tanpa ragu, keempat pemuda tersebut menggendongku, membawa koper koper kami, dan membawaku serta ibu ke kontrakan sederhana mereka Selama beberapa minggu, mereka merawat kanti dengan baik dan antusias. Para siswa miskin yang haru pertama kali hidup sendiri seperti mereka memang hampir tidak tahu bagaimana caranya memasak. Namun, mereka berpendapat bahwa seorang anak perlu merasakan makanan bustan rumah sendiri aku pun tertawa melihat susahnya mereka saat inembuat dumpling Mereka pun sudah menjadi terbiasa dengan adanya kami bershia, mereka membeli makanan segar, memasak, menggodakif untuk menduatku tertawa dan memberi saran ibu tentang bagaimana cara membenahi kehidupannyaPada akhirnya, ibu pun rujuk dengan ayah dan kami kembali tinggal bersamanya, meskipun mereka berdua krap kali berpisah dan berbaikan kembali. Perlahan, kami mulai kehilangan kontak dengan para pemuda tersebut ketika kami menjalani kehidupan masing-masing tamun, pada tiap langkah hidupkumuleradi karena 22 tahu masuk universitas, mendapatkan pekerjaan aku tak pernah lupa bahwa pemuda mecegah yang sama sekali tak kami kenal membeni kami tempat tinggal dan berbagi apa yang mereka miliki untuk kami terlantar hidup di jalanan. Hai ithi selalu mengingatkanku bahwa hal yang kecil pun dapat membantu seseorang dan hasilnya mungkin akan sangat besar. tolong bantu jawabin dong sekarang ya ​soalnya mau dikumpulin
Answer
Once upon a time, there was a beautiful woman named Maryam. She was tall, with brown eyes, and long wave shining hair. Her skin was light brown. One day, she met a handsome young man when she was collecting woods in the forest. He looked like hunter. He was tall, handsome and very neatly dressed. None of one knew who he was or where he came from nor did anyone know his name. He did not tell Maryam about himself. Maryam and this young man became best friends for a long time. They fell in love with each other. Maryam wished he would marry her, but the young man never proposed Maryam. This made Maryam disappointed. She told him that they would be happy together because both of them did not have any family.The young man did not agree with Maryam's idea. He told Maryam that he was not a human being, He was a spirit from the sky. They were different and they were not allowed to get married. Maryam was very shocked. She did not know what to say. The young man said that he had to come back to the sky. He did not want Maryam know much about him.Knowing the truth Maryam was very disappointed and felt so depressed. Maryam held the young man's hand tightly, She did not want to be separated from him. Suddenly there was a blinding flash of light and the young man on Maryam's. he his handMaryam ran to her house and buried the man's hand in her garden. Soon, she saw a weird plant growing where she had buried it. The plant grew fast and some fruits arose. Mostly the colour of fruit is yellow and it looks like a man's hand with finger on it. That is how the fruit came to be known as originated according tothe legend.1 what does the story tell you about2 why did maryam feel disappointed and sad3 who was actually the strange young man4 what did maryam do after the young man disappeared5 what is the moral message of the story ​
Answer

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.