Cokelat merupakan salah satu makanan yang digemari di seluruh belahan dunia. Cokelat kerap dijadikan hadiah di hari-hari spesial. Rasanya yang manis serta bentuk yang beragam mampu menarik perhatian berbagai kalangan. Selain rasa dan keindahannya, cokelat pun dipercaya sebagai sahabat jantung.
Cokelat berasal dari biji kakao yang dibakar yang memiliki kandungan flavonoid melimpah. Kandungan flavonoid dan kakao dalam cokelat dapat memperlancar peredaran darah. Jika peredaran darah lancar, tentu akan membuat jantung menjadi lebih sehat. Zat flavonoid pada cokelat juga mampu menyehatkan sistem kardiovaskular. Zat ini mampu menurunkan risiko serangan jantung, serta mengurangi tekanan darah dan kolesterol jahat. Flavonoid pada cokelat juga mampu meningkatkan kadar kolesterol baik dan menurunkan resistensi insulin sehingga sangat baik untuk dikonsumsi.
Namun, cokelat tidak selamanya baik untuk kesehatan jantung. Cokelat yang beredar di pasaran bukanlah cokelat murni yang terbuat dari kakao, melainkan sudah dicampur dengan berbagai bahan campuran seperti gula, pengawet, pewarna, dan zat adiktif lainnya. Berbagai penambahan zat tersebut membuat fungsi flavonoid pada cokelat menjadi berkurang atau bahkan hilang.
Campuran antara cokelat murni dengan bahan tambahan lain mungkin saja memiliki komposisi yang tidak seimbang. Bisa jadi cokelat yang kebanyakan beredar hanya mengandung kakao dengan kosentrasi yang sangat sedikit. Padahal, kakao merupakan salah satu alasan utama yang menjadikan cokelat baik untuk kesehatan jantung.
Selain itu, berbagai penelitian yang telah dilakukan hanya mampu mengonfirmasi keuntungan jangka pendek dari kakao untuk kesehatan jantung. Oleh karena itu, pendapat bahwa cokelat bermanfaat untuk kesehatan jantung tidak dapat dijadikan sebagai patokan secara utuh.
Cokelat sangat baik untuk kesehatan apabila tidak dicampur dengan bahan tambahan secara berlebihan. Namun alangkah lebih baik lagi jika mengonsumsi buah kakao secara langsung karena masih murni tanpa campuran. Cokelat pabrikan juga dapat dikonsumsi dengan memastikan tidak memiliki kandungan kadar gula yang berlebihan, karena dapat memicu risiko obesitas dan kenaikan gula darah.
1. Identifikasilah pendapat dan argumen dalam teks tersebut!
2. Analisislah aspek kebahasaan dalam teks diskusi tersebut!
Pendapat dalam teks tersebut adalah bahwa cokelat dapat baik untuk kesehatan jantung karena mengandung flavonoid dan kakao yang dapat memperlancar peredaran darah dan menyehatkan sistem kardiovaskular. Namun, cokelat yang beredar di pasaran biasanya sudah dicampur dengan bahan tambahan seperti gula, pengawet, pewarna, dan zat adiktif lainnya, yang dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan fungsi flavonoid pada cokelat. Selain itu, penelitian hanya mampu mengonfirmasi keuntungan jangka pendek dari kakao untuk kesehatan jantung, sehingga cokelat tidak dapat dijadikan sebagai patokan secara utuh untuk kesehatan jantung.
Aspek kebahasaan dalam teks tersebut adalah penggunaan kalimat yang menyatakan pendapat, seperti "Cokelat berasal dari biji kakao yang dibakar yang memiliki kandungan flavonoid melimpah" dan "Flavonoid pada cokelat juga mampu meningkatkan kadar kolesterol baik dan menurunkan resistensi insulin sehingga sangat baik untuk dikonsumsi." Penggunaan kalimat yang menyatakan argumen, seperti "Cokelat dapat memperlancar peredaran darah" dan "Zat flavonoid pada cokelat juga mampu menurunkan risiko serangan jantung, serta mengurangi tekanan darah dan kolesterol jahat". Dan penggunaan kalimat yang menyatakan kontra, seperti "Cokelat yang beredar di pasaran bukanlah cokelat murni yang terbuat dari kakao, melainkan sudah dicampur dengan berbagai bahan campuran seperti gula, pengawet, pewarna, dan zat adiktif lainnya." Dan "Berbagai penambahan zat tersebut membuat fungsi flavonoid pada cokelat menjadi berkurang atau bahkan hilang."
Jawaban:
Pendapat dalam teks tersebut adalah bahwa cokelat dapat baik untuk kesehatan jantung karena mengandung flavonoid dan kakao yang dapat memperlancar peredaran darah dan menyehatkan sistem kardiovaskular. Namun, cokelat yang beredar di pasaran biasanya sudah dicampur dengan bahan tambahan seperti gula, pengawet, pewarna, dan zat adiktif lainnya, yang dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan fungsi flavonoid pada cokelat. Selain itu, penelitian hanya mampu mengonfirmasi keuntungan jangka pendek dari kakao untuk kesehatan jantung, sehingga cokelat tidak dapat dijadikan sebagai patokan secara utuh untuk kesehatan jantung.
Aspek kebahasaan dalam teks tersebut adalah penggunaan kalimat yang menyatakan pendapat, seperti "Cokelat berasal dari biji kakao yang dibakar yang memiliki kandungan flavonoid melimpah" dan "Flavonoid pada cokelat juga mampu meningkatkan kadar kolesterol baik dan menurunkan resistensi insulin sehingga sangat baik untuk dikonsumsi." Penggunaan kalimat yang menyatakan argumen, seperti "Cokelat dapat memperlancar peredaran darah" dan "Zat flavonoid pada cokelat juga mampu menurunkan risiko serangan jantung, serta mengurangi tekanan darah dan kolesterol jahat". Dan penggunaan kalimat yang menyatakan kontra, seperti "Cokelat yang beredar di pasaran bukanlah cokelat murni yang terbuat dari kakao, melainkan sudah dicampur dengan berbagai bahan campuran seperti gula, pengawet, pewarna, dan zat adiktif lainnya." Dan "Berbagai penambahan zat tersebut membuat fungsi flavonoid pada cokelat menjadi berkurang atau bahkan hilang."