4nn
Prinsip menggambar bentuk Untuk dapat menggambar bentuk dengan baik dan benar, diperlukan pengetahuan dan penguasaan terhadap prinsip-prinsip dan langkah kerjanya. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut. 1. Model Model adalah objek yang dijadikan acuan untuk meng- gambar. Menggunakan model berarti menggambar bentuk terfokus pada objek yang digambar, bukan sekadar ingatan. Model gambar dapat dibuat secara langsung atau tidak langsung. Menggambar secara langsung, yaitu dengan menatap model yang ada di depan mata. Menggambar secara tidak langsung, yaitu menggambar model dari foto (reproduksi). Foto berasal dari majalah, koran, buku, atau media lainnya. 2. Proporsi Suatu benda tersusun dari satu kesatuan berdasarkan ukuran antara bagian satu dengan bagian lainnya. Kesebandingan, keseimbangan, atau kesesuaian bentuk dan ukuran suatu benda antara bagian yang satu dengan bagian yang lain itulah yang dinamakan proporsi. Dengan menggunakan proporsi yang tepat, maka gambar benda yang dihasilkan akan tampak wajar. Jika gambar yang dibuat tidak sesuai dengan proporsi maka akan terkesan janggal. 3. Komposisi Komposisi adalah tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni rupa. Gambar bentuk yang baik harus memerhatikan komposisi sehingga gambar yang dibuat dapat menghasilkan kesan yang seimbang, menyatu, berirama, dan selaras. a. Keseimbangan (balance) Keseimbangan adalah penggambaran objek benda yang memberikan adanya kesan keseimbangan antarbagian-bagiannya, artinya tidak terkesan berat di salah satu sisi dan ringan di sisi yang lain. b. Kesatuan (unity) Kesatuan adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan adanya kesatuan unsur-unsur yang terpadu. Kesatuan artinya keterpaduan dari bagian-bagian gambar, tidak terkesan terbelah atau terpisah. c. Irama (rhythm) Irama adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan pergerakan dengan alur yang teratur. Gambar yang terkesan ritmisnya akan terasa enak dipandang mata, lain dengan gambar yang acak-acakan dan tidak jelas pengaturan objeknya. d. Keselarasan (harmony) Keselarasan adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan kesesuaian antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu benda, atau benda yang satu dengan benda yang lain dipadukan. 4. Perspektif Benda yang letaknya lebih dekat dengan pandangan mata, tampak lebih besar ukurannya bila dibandingkan dengan benda-benda yang letaknya jauh dari pandangan mata. Semakin jauh benda tersebut maka akan hilang dari pandangan mata (menuju suatu titik), misalnya saat melihat rel kereta api. Sesungguhnya rel kereta api itu besarnya sama, tetapi karena kesan pandangan mata, rel tersebut akan semakin menyempit dan menuju ke satu titik. Jadi, perspektif adalah penggambaran objek berdasar kesan pandangan mata. Perspektif yang baik akan dapat menimbulkan kesan ruang tiga dimensi dalam bentuk gambar. Bila benda yang digambar tidak menggunakan kaidah perspektif maka akan terkesan janggal. 5. Gelap-terang Sinar yang jatuh pada suatu benda (baik sinar yang jatuh secara langsung atau tidak langsung) akan menimbulkan efek terang di satu sisi dan bayangan (gelap) di sisi yang lain.
Untuk dapat menggambar bentuk dengan baik dan
benar, diperlukan pengetahuan dan penguasaan terhadap
prinsip-prinsip dan langkah kerjanya. Ada beberapa prinsip
yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut.
1. Model
Model adalah objek yang dijadikan acuan untuk meng-
gambar. Menggunakan model berarti menggambar
bentuk terfokus pada objek yang digambar, bukan
sekadar ingatan. Model gambar dapat dibuat secara
langsung atau tidak langsung.
Menggambar secara langsung, yaitu dengan menatap
model yang ada di depan mata. Menggambar secara
tidak langsung, yaitu menggambar model dari foto
(reproduksi). Foto berasal dari majalah, koran, buku,
atau media lainnya.
2. Proporsi
Suatu benda tersusun dari satu kesatuan berdasarkan
ukuran antara bagian satu dengan bagian lainnya.
Kesebandingan, keseimbangan, atau kesesuaian bentuk
dan ukuran suatu benda antara bagian yang satu
dengan bagian yang lain itulah yang dinamakan
proporsi. Dengan menggunakan proporsi yang tepat,
maka gambar benda yang dihasilkan akan tampak
wajar. Jika gambar yang dibuat tidak sesuai dengan
proporsi maka akan terkesan janggal.
3. Komposisi
Komposisi adalah tata susunan yang menyangkut
keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam
suatu karya seni rupa. Gambar bentuk yang baik harus
memerhatikan komposisi sehingga gambar yang
dibuat dapat menghasilkan kesan yang seimbang,
menyatu, berirama, dan selaras.
a. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah penggambaran objek benda
yang memberikan adanya kesan keseimbangan
antarbagian-bagiannya, artinya tidak terkesan
berat di salah satu sisi dan ringan di sisi yang lain.
b. Kesatuan (unity) Kesatuan adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan adanya kesatuan unsur-unsur yang terpadu. Kesatuan artinya keterpaduan dari bagian-bagian gambar, tidak terkesan terbelah atau terpisah. c. Irama (rhythm) Irama adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan pergerakan dengan alur yang teratur. Gambar yang terkesan ritmisnya akan terasa enak dipandang mata, lain dengan gambar yang acak-acakan dan tidak jelas pengaturan objeknya. d. Keselarasan (harmony) Keselarasan adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan kesesuaian antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu benda, atau benda yang satu dengan benda yang lain dipadukan. 4. Perspektif Benda yang letaknya lebih dekat dengan pandangan mata, tampak lebih besar ukurannya bila dibandingkan dengan benda-benda yang letaknya jauh dari pandangan mata. Semakin jauh benda tersebut maka akan hilang dari pandangan mata (menuju suatu titik), misalnya saat melihat rel kereta api. Sesungguhnya rel kereta api itu besarnya sama, tetapi karena kesan pandangan mata, rel tersebut akan semakin menyempit dan menuju ke satu titik. Jadi, perspektif adalah penggambaran objek berdasar kesan pandangan mata. Perspektif yang baik akan dapat menimbulkan kesan ruang tiga dimensi dalam bentuk gambar. Bila benda yang digambar tidak menggunakan kaidah perspektif maka akan terkesan janggal. 5. Gelap-terang Sinar yang jatuh pada suatu benda (baik sinar yang jatuh secara langsung atau tidak langsung) akan menimbulkan efek terang di satu sisi dan bayangan (gelap) di sisi yang lain.