3. Bacaan di atas merupakan teks deskripsi. Alasannya, bacaan tersebut menjelaskan tentang sebuah tradisi bernama Rasulan yang dilakukan oleh masyarakat di Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Teks deskripsi umumnya digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu objek, tempat, kejadian, atau fenomena.
4. Informasi yang terdapat pada bacaan:
- Tradisi Rasilan dilakukan oleh masyarakat Gunung Kidul di Provinsi DI Yogyakarta setelah masa panen, pada sekitar bulan Juni atau Juli.
- Kegiatan Rasulan berlangsung selama beberapa hari dan melibatkan berbagai tradisi dan atraksi seni budaya.
- Perayaan Rasulan di Gunung Kidul menarik perhatian wisatawan baik lokal maupun luar negeri, terutama saat diselenggarakan kegiatan kirab dan perebutan tumpeng.
- Tradisi Rasulan melestarikan jiwa kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat serta menjadi wadah untuk melestarikan kesenian daerah Gunung Kidul.
5. Bahwa tradisi Rasulan merupakan warisan budaya yang penting untuk dipertahankan dan dilestarikan. Selain menjadi sarana memupuk semangat kekeluargaan dan gotong royong, tradisi ini juga menjadi ajang untuk melestarikan kesenian daerah. Dalam perayaan Rasulan, masyarakat Gunung Kidul berbondong-bondong untuk bersatu dalam kegiatan-kegiatan yang telah diwariskan turun temurun. Perayaan ini juga berhasil menarik perhatian wisatawan yang tertarik untuk mengenal lebih dekat budaya dan kearifan lokal di Gunung Kidul.
Jawaban:
3. Bacaan di atas merupakan teks deskripsi. Alasannya, bacaan tersebut menjelaskan tentang sebuah tradisi bernama Rasulan yang dilakukan oleh masyarakat di Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Teks deskripsi umumnya digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu objek, tempat, kejadian, atau fenomena.
4. Informasi yang terdapat pada bacaan:
- Tradisi Rasilan dilakukan oleh masyarakat Gunung Kidul di Provinsi DI Yogyakarta setelah masa panen, pada sekitar bulan Juni atau Juli.
- Kegiatan Rasulan berlangsung selama beberapa hari dan melibatkan berbagai tradisi dan atraksi seni budaya.
- Perayaan Rasulan di Gunung Kidul menarik perhatian wisatawan baik lokal maupun luar negeri, terutama saat diselenggarakan kegiatan kirab dan perebutan tumpeng.
- Tradisi Rasulan melestarikan jiwa kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat serta menjadi wadah untuk melestarikan kesenian daerah Gunung Kidul.
5. Bahwa tradisi Rasulan merupakan warisan budaya yang penting untuk dipertahankan dan dilestarikan. Selain menjadi sarana memupuk semangat kekeluargaan dan gotong royong, tradisi ini juga menjadi ajang untuk melestarikan kesenian daerah. Dalam perayaan Rasulan, masyarakat Gunung Kidul berbondong-bondong untuk bersatu dalam kegiatan-kegiatan yang telah diwariskan turun temurun. Perayaan ini juga berhasil menarik perhatian wisatawan yang tertarik untuk mengenal lebih dekat budaya dan kearifan lokal di Gunung Kidul.