Bagaimanakah upaya MPRS dalam rangka pengembalian politik luar negeri bebas aktif setelah pemberontakan G 30S/PKI
Ratnaua171
Politik luar negeri adalah strategi yang digunakan suatu negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain. Maka politik luar negeri berhubungan erat dengan kebijakan yang akan dipilih oleh suatu negara. Hal ini terkait dengan politik luar negeri yang diterapkan Indonesia. Kebijakan politik luar negeri Indonesia bebas aktif tentunya merupakan strategi politik yang diterapkan Indonesia dalam politik global. Politik luar negeri bebas aktif muncul tahun 1948 dimana pada masa itu Indonesia masih menjadi negara yang baru lahir setelah sekian tahun terjajah. Pada masa itu Indonesia harus menentukan sikap politik luar negerinya di tengah permasalahan politik global, yaitu perang dingin antara blok barat yang berideologikan liberalis kapitalis di bawah pimpinan Amerika Serikat dan blok timur yang berideologikan sosialis komunis yang dipimpin Uni Soviet. Pada dasarnya politik luar negeri Indonesia banyak dipengaruhi oleh politik domestik. Begitu pula kondisi politik dalam negeri banyak dipegaruhi oleh kondisi politik internasional. Sistem pemerintahan Indonesia pada masa itu berada pada masa percobaan demokrasi, ditandai dengan banyaknya partai politik yang dibentuk untuk kepentingan politik masing-masing pihak. Hal ini mengakibatkan kondisi politik dalam negeri inidonesia tidak stabil dan sering bergantinya perdana menteri beserta kabinetnya yang setiap masa kepemimpinannya lebih mengutamakan kepentingan atasa ideologinya. Hal berdampak pada kebijakan luar negeri Indonesia. Bergantinya kabinet berpengaruh terhadap arah politik Indonesia tergantung dengan kepentingan pemimpin pemerintahan pada saat itu sehingga pada awalnya ada kedekatan kabinet tertentu dengan blok barat dan blok timur. Hal ini menyebabkan Indonesia terjepit dalam memposisikan diri dan kemerdekaannya.
Pada dasarnya politik luar negeri Indonesia banyak dipengaruhi oleh politik domestik. Begitu pula kondisi politik dalam negeri banyak dipegaruhi oleh kondisi politik internasional. Sistem pemerintahan Indonesia pada masa itu berada pada masa percobaan demokrasi, ditandai dengan banyaknya partai politik yang dibentuk untuk kepentingan politik masing-masing pihak. Hal ini mengakibatkan kondisi politik dalam negeri inidonesia tidak stabil dan sering bergantinya perdana menteri beserta kabinetnya yang setiap masa kepemimpinannya lebih mengutamakan kepentingan atasa ideologinya. Hal berdampak pada kebijakan luar negeri Indonesia. Bergantinya kabinet berpengaruh terhadap arah politik Indonesia tergantung dengan kepentingan pemimpin pemerintahan pada saat itu sehingga pada awalnya ada kedekatan kabinet tertentu dengan blok barat dan blok timur. Hal ini menyebabkan Indonesia terjepit dalam memposisikan diri dan kemerdekaannya.