Saudara tahu bahwa dunia kita saat ini berada dalam kecemasan dan kesulitan yang dahsyat, sebagai akibat dari penyebaran pandemi Covid-19 yang sangat cepat.
Ratusan ribu orang terinfeksi dan ribuan orang meregang nyawa. Kehidupan normal tidak berjalan mulus setelah terputus hubungan di seluruh dunia.
Dalam kondisi yang genting ini, kita sebagai negara, bangsa, individu, institusi dan badan, masing-masing dari kita, harus memikul tanggung jawab untuk memainkan peran dalam memerangi wabah ini, mengendalikannya, dan melindungi umat manusia dari bahaya.
Kita juga harus mengingat dan menyebut dengan penuh kebanggaan dan penghargaan terhadap pengorbanan besar yang dilakukan oleh para dokter, perawat, dan semua tenaga kesehatan, yang telah mempertaruhkan nyawa dan diri mereka sendiri, untuk menghadapi bahaya yang mengancam kemanusiaan.
Upaya luar biasa para pejabat untuk mengepung virus ini memberi harapan bahwa kita akan dapat mengalahkan wabah ini dan menyingkirkannya. Namun, keberhasilan dalam pertempuran ini sangat bergantung pada tekad kita untuk terus memikul tanggung jawab dengan keinginan kuat yang tiada henti, dengan ketegaran yang tidak mengenal lesu dan mundur.
Sesuai tanggung jawab saya di al-Azhar al-Syarif, dan berdasarkan pada kaidah hukum: dar'ul mafasid muqaddammun ala jalbil mashalih (mencegah kerusakan didahulukan atas mewujudkan kemaslahatan), dan kaidah lainnya: yuzalu al-dharar al-akbar bi al-dharar al-ashgar (bahaya yang lebih besar dihilangkan dengan yang lebih sedikit mudaratnya), berdasarkan semua ini, saya menegaskan bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan peraturan yang dikeluarkan otoritas resmi yang berkompeten, di antaranya menjaga kebersihan pribadi, mematuhi kebiasaan phsycal distancing (jaga jarak kontak fisik), komitmen untuk tinggal di rumah, menangguhkan shalat Jumat dan shalat jamaah, baik sedik
Jawaban:
Saudara tahu bahwa dunia kita saat ini berada dalam kecemasan dan kesulitan yang dahsyat, sebagai akibat dari penyebaran pandemi Covid-19 yang sangat cepat.
Ratusan ribu orang terinfeksi dan ribuan orang meregang nyawa. Kehidupan normal tidak berjalan mulus setelah terputus hubungan di seluruh dunia.
Dalam kondisi yang genting ini, kita sebagai negara, bangsa, individu, institusi dan badan, masing-masing dari kita, harus memikul tanggung jawab untuk memainkan peran dalam memerangi wabah ini, mengendalikannya, dan melindungi umat manusia dari bahaya.
Kita juga harus mengingat dan menyebut dengan penuh kebanggaan dan penghargaan terhadap pengorbanan besar yang dilakukan oleh para dokter, perawat, dan semua tenaga kesehatan, yang telah mempertaruhkan nyawa dan diri mereka sendiri, untuk menghadapi bahaya yang mengancam kemanusiaan.
Upaya luar biasa para pejabat untuk mengepung virus ini memberi harapan bahwa kita akan dapat mengalahkan wabah ini dan menyingkirkannya. Namun, keberhasilan dalam pertempuran ini sangat bergantung pada tekad kita untuk terus memikul tanggung jawab dengan keinginan kuat yang tiada henti, dengan ketegaran yang tidak mengenal lesu dan mundur.
Sesuai tanggung jawab saya di al-Azhar al-Syarif, dan berdasarkan pada kaidah hukum: dar'ul mafasid muqaddammun ala jalbil mashalih (mencegah kerusakan didahulukan atas mewujudkan kemaslahatan), dan kaidah lainnya: yuzalu al-dharar al-akbar bi al-dharar al-ashgar (bahaya yang lebih besar dihilangkan dengan yang lebih sedikit mudaratnya), berdasarkan semua ini, saya menegaskan bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan peraturan yang dikeluarkan otoritas resmi yang berkompeten, di antaranya menjaga kebersihan pribadi, mematuhi kebiasaan phsycal distancing (jaga jarak kontak fisik), komitmen untuk tinggal di rumah, menangguhkan shalat Jumat dan shalat jamaah, baik sedik
Penjelasan: