Segala puji dan puja ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan karuniaNya siang dan malam terus menerus tanpa perhitungan kepada setiap hamba-hambaNya. Dan tentunya tak ada ungkapan syukur yang dapat terucap dari Lisan ini kecuali ucapan Alhamdulillahirobbil Alamin. Tak lupa juga shalawat serta salam senantiasa akan kita curahkan kepada nabi besar Muhammad SAW sebagai pemimpin mulia umat Islam yang berbudi luhur dan memiliki nasab yang paling mulia.
Hadirin umat Islam yang berbahagia.
Kepemimpinan dalam kaca mata Islam merupakan salah satu hal yang mutlak dalam kehidupan ini, karena pada dasarnya setiap manusia yang terlahir di dunia ini ketika ia telah mencapai usia Baligh maka ia telah diamanahi Allah sebagai pemimpin, minimal pemimpin untuk dirinya sendiri. karena pada saat itu ia telah terbebani hukum agama secara penuh. Sehingga melihat hal tersebut hakekat semua manusia yang ada di muka bumi ini adalah seorang pemimpin. Hakekat kepemimpinan dalam islam sendiri merupakan suatu bentuk Tanggung Jawab dan bukanlah suatu keistimewaan. Maka ketika berada di dunia ini ia di tunjuk untuk memimpin suatu kelompok tertentu maka wajib baginya untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya tersebut dihadapan manusia dan juga ALLah. Rosulullah SAW bersabda : Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinan kamu (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadirin umat Islam yang berbahagia.
Kita sebagai umat Islam yang memiliki landasan yang kuat tentang kepemimpinan harus terus berupaya dan berusaha untuk dapat menjelma menjadi sosok pemimpin yang Qurani. Artinya bahwa ketika kita menjadi seorang pemimpin, maka kita akan mengedepankan nilai-nilai agung AL Quran dalam setiap tindakan, sikap dan kebijakan yang kita ambil ketika menjadi pemimpin. Tentunya seorang pemimpin yang Qurani bukan diartikan sebagai seorang pemimpin yang harus terus melantunkan ayat-ayat suci Al Quran dalam kepemimpinannya, namun lebih dari itu, seorang pemimpin yang Qurani akan selalu mempertimbangkan segala sikap, tindak tanduk, kebijakan dan pemikirannya dilandaskan Al Quran. Dan sifat wajib yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang Qurani telah dicontohkan oleh Rosulullah Muhammad SAW yaitu memiliki sifat Sidiq yang berarti menjunjung tinggi kebenaran, Amanah yang berarti dapat dipercaya, Tabligh yang bermakna menyampaikan kebenaran, dan fathonah yang berarti cerdas.
Jika setiap pemimpin memiliki ke4 sifat tersebut, maka tentunya dapat dijamin tidak akan ada lagi kasus-kasus korupsi, kasus suap menyuap, kasus permufakatan jahat, dan berbagai kasus-kasus lainnya yang rela menggunakan segala cara dan upaya hanya untuk menuju tujuannya meski hal tersebut melanggar norma agama.
Hadirin umat Islam yang berbahagia.
kiranya hanya sekian saja yang dapat saya sampaikan. Semoga pidato saya pada kesempatan kali ini dapat menjadi salah satu bahan renungan dan juga motivasi untuk kita semua, sehingga kita akan berinstrospeksi untuk berupaya menjadi pemimpin yang baik. Akhirul Kalam.
Segala puji dan puja ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan karuniaNya siang dan malam terus menerus tanpa perhitungan kepada setiap hamba-hambaNya. Dan tentunya tak ada ungkapan syukur yang dapat terucap dari Lisan ini kecuali ucapan Alhamdulillahirobbil Alamin. Tak lupa juga shalawat serta salam senantiasa akan kita curahkan kepada nabi besar Muhammad SAW sebagai pemimpin mulia umat Islam yang berbudi luhur dan memiliki nasab yang paling mulia.
Hadirin umat Islam yang berbahagia.
Kepemimpinan dalam kaca mata Islam merupakan salah satu hal yang mutlak dalam kehidupan ini, karena pada dasarnya setiap manusia yang terlahir di dunia ini ketika ia telah mencapai usia Baligh maka ia telah diamanahi Allah sebagai pemimpin, minimal pemimpin untuk dirinya sendiri. karena pada saat itu ia telah terbebani hukum agama secara penuh. Sehingga melihat hal tersebut hakekat semua manusia yang ada di muka bumi ini adalah seorang pemimpin. Hakekat kepemimpinan dalam islam sendiri merupakan suatu bentuk Tanggung Jawab dan bukanlah suatu keistimewaan. Maka ketika berada di dunia ini ia di tunjuk untuk memimpin suatu kelompok tertentu maka wajib baginya untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya tersebut dihadapan manusia dan juga ALLah. Rosulullah SAW bersabda : Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinan kamu (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadirin umat Islam yang berbahagia.
Kita sebagai umat Islam yang memiliki landasan yang kuat tentang kepemimpinan harus terus berupaya dan berusaha untuk dapat menjelma menjadi sosok pemimpin yang Qurani. Artinya bahwa ketika kita menjadi seorang pemimpin, maka kita akan mengedepankan nilai-nilai agung AL Quran dalam setiap tindakan, sikap dan kebijakan yang kita ambil ketika menjadi pemimpin. Tentunya seorang pemimpin yang Qurani bukan diartikan sebagai seorang pemimpin yang harus terus melantunkan ayat-ayat suci Al Quran dalam kepemimpinannya, namun lebih dari itu, seorang pemimpin yang Qurani akan selalu mempertimbangkan segala sikap, tindak tanduk, kebijakan dan pemikirannya dilandaskan Al Quran. Dan sifat wajib yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang Qurani telah dicontohkan oleh Rosulullah Muhammad SAW yaitu memiliki sifat Sidiq yang berarti menjunjung tinggi kebenaran, Amanah yang berarti dapat dipercaya, Tabligh yang bermakna menyampaikan kebenaran, dan fathonah yang berarti cerdas.
Jika setiap pemimpin memiliki ke4 sifat tersebut, maka tentunya dapat dijamin tidak akan ada lagi kasus-kasus korupsi, kasus suap menyuap, kasus permufakatan jahat, dan berbagai kasus-kasus lainnya yang rela menggunakan segala cara dan upaya hanya untuk menuju tujuannya meski hal tersebut melanggar norma agama.
Hadirin umat Islam yang berbahagia.
kiranya hanya sekian saja yang dapat saya sampaikan. Semoga pidato saya pada kesempatan kali ini dapat menjadi salah satu bahan renungan dan juga motivasi untuk kita semua, sehingga kita akan berinstrospeksi untuk berupaya menjadi pemimpin yang baik.
Akhirul Kalam.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.