Pesan atau amanat adalah sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis dari teks narasi (cerpen) yang ditulisnya. Pesan atau amanat dapat tersurat, sehingga pembaca dapat langsung menemukannya. Adapula yang tersirat, sehingga pembaca harus menarik kesimpulan sendiri dari bacaan tersebut.
Pembahasan
Perhatikan paragraf berikut dari cerpen Robohnya Surau Kami
“Kalau ada, mengapa biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua? Sedang harta bendamu kau biarkan orang lain mengambilnya untuk anak cucu mereka. Dan engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras. Aku beri engkau negeri yang kaya raya, tapi kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang. Sedang aku menyuruh engkau semuanya beramal di samping beribadat. Bagaimana engkau bisa beramal kalau engkau miskin? Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk disembah saja, hingga kerjamu lain tidak memuji-muji dan menyembah-Ku saja. Tidak. Kamu semua mesti masuk neraka! Hai malaikat, halaulah mereka ini kembali ke neraka. Letakkan di keraknya.”
Pesan yang disampaikan pengarang melalui cerpen Robohnya Surau Kami adalah
1. Kita tidak seharusnya membiarkan orang lain mengambil harta benda yang kita miliki sehingga membiarkan anak cucu kita miskin.
2. Kita tidak seharusnya berkelahi, saling menipu, dan saling memeras antarsesama untuk bertahan hidup.
3. Kita harus menjaga dan mempertahankan negeri kita yang kaya raya pemberian Tuhan
4. Beribadat tidak hanya berdoa dan sembahyang di surau saja, bekerja keras juga merupakan peribadatan.
Verified answer
Pesan atau amanat adalah sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis dari teks narasi (cerpen) yang ditulisnya. Pesan atau amanat dapat tersurat, sehingga pembaca dapat langsung menemukannya. Adapula yang tersirat, sehingga pembaca harus menarik kesimpulan sendiri dari bacaan tersebut.
Pembahasan
Perhatikan paragraf berikut dari cerpen Robohnya Surau Kami
“Kalau ada, mengapa biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua? Sedang harta bendamu kau biarkan orang lain mengambilnya untuk anak cucu mereka. Dan engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras. Aku beri engkau negeri yang kaya raya, tapi kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang. Sedang aku menyuruh engkau semuanya beramal di samping beribadat. Bagaimana engkau bisa beramal kalau engkau miskin? Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk disembah saja, hingga kerjamu lain tidak memuji-muji dan menyembah-Ku saja. Tidak. Kamu semua mesti masuk neraka! Hai malaikat, halaulah mereka ini kembali ke neraka. Letakkan di keraknya.”
Pesan yang disampaikan pengarang melalui cerpen Robohnya Surau Kami adalah
1. Kita tidak seharusnya membiarkan orang lain mengambil harta benda yang kita miliki sehingga membiarkan anak cucu kita miskin.
2. Kita tidak seharusnya berkelahi, saling menipu, dan saling memeras antarsesama untuk bertahan hidup.
3. Kita harus menjaga dan mempertahankan negeri kita yang kaya raya pemberian Tuhan
4. Beribadat tidak hanya berdoa dan sembahyang di surau saja, bekerja keras juga merupakan peribadatan.
Pelajari lebih lanjut
Maksud dari karta Robohnya Surau Kami, dapat dilihat di: brainly.co.id/tugas/13352084
Di mana dan kapan peristiwa dalam cerpen Robohnya Surau Kami, dapat dilihat di: brainly.co.id/tugas/15492500
-------------------------
Detil Jawaban
Kelas: XI
Mapel: Bahasa Indonesia
Bab: Meneladani Kehidupan dari Cerita Pendek (Bab 4)
Kode: 11.1.4
Kata Kunci: cerpen, cerpen Robohnya Surau Kami, pesan dari cerpen Robohnya Surau Kami