Jika Anda melakukan persilangan antara biji bulat warna hijau (BBHH) dengan biji lonjong warna kuning (bbhh), kita dapat menggunakan notasi genetik untuk menganalisis persilangan tersebut. Pada dasarnya, Anda sedang melakukan persilangan antara dua individu heterozigot, satu untuk bentuk biji (Bb) dan satu untuk warna (Hh).
Jadi, untuk F1 (generasi pertama), persilangan akan menghasilkan keturunan yang semua homozigot dominan, yang berarti mereka akan memiliki biji bulat (BB) dan warna hijau (HH). Jadi, semua anggota F1 akan memiliki genotipe BBHH.
Kemudian, jika Anda ingin mengetahui hasil persilangan F2 (generasi kedua), Anda dapat menggunakannya dengan menggabungkan genotipe F1 yang dihasilkan. Dalam hal ini, F1 (BBHH) akan disilangkan dengan F1 (BBHH). Hasilnya akan menghasilkan variasi genotipe berikut dalam F2:
- BBHH (25%): Biji bulat dan warna hijau (seperti orangtua F1).
- BbHH (25%): Biji lonjong dan warna hijau.
- BBHh (25%): Biji bulat dan warna kuning.
- BbHh (25%): Biji lonjong dan warna kuning.
Jadi, dalam F2, Anda akan mendapatkan berbagai kombinasi genotipe yang mencerminkan persilangan antara biji dan warna yang dikendalikan oleh dua pasangan alel gen yang berbeda.
Jawaban:
Jika Anda melakukan persilangan antara biji bulat warna hijau (BBHH) dengan biji lonjong warna kuning (bbhh), kita dapat menggunakan notasi genetik untuk menganalisis persilangan tersebut. Pada dasarnya, Anda sedang melakukan persilangan antara dua individu heterozigot, satu untuk bentuk biji (Bb) dan satu untuk warna (Hh).
Jadi, untuk F1 (generasi pertama), persilangan akan menghasilkan keturunan yang semua homozigot dominan, yang berarti mereka akan memiliki biji bulat (BB) dan warna hijau (HH). Jadi, semua anggota F1 akan memiliki genotipe BBHH.
Kemudian, jika Anda ingin mengetahui hasil persilangan F2 (generasi kedua), Anda dapat menggunakannya dengan menggabungkan genotipe F1 yang dihasilkan. Dalam hal ini, F1 (BBHH) akan disilangkan dengan F1 (BBHH). Hasilnya akan menghasilkan variasi genotipe berikut dalam F2:
- BBHH (25%): Biji bulat dan warna hijau (seperti orangtua F1).
- BbHH (25%): Biji lonjong dan warna hijau.
- BBHh (25%): Biji bulat dan warna kuning.
- BbHh (25%): Biji lonjong dan warna kuning.
Jadi, dalam F2, Anda akan mendapatkan berbagai kombinasi genotipe yang mencerminkan persilangan antara biji dan warna yang dikendalikan oleh dua pasangan alel gen yang berbeda.