Persilangan antara kedelai berbiji bulat (BB) dengan berbiji kisut(bb) mengahsilkan f1 berbiji bulat. apabila f1 disilangkan dengan sesamanya dan dihasilkan 500 tanaman,kemungkinan akan diperoleh f2 berbiji kisut sebanyak a.125 butir b.250 butir c.375 butir d.500 butir
P1: BB X bb (bulat) (kisut) G1: B X b F1: Bb (bulat)
*penjelasan untuk keturunan pertama: BB untuk kedelai berbiji bulat disilangkan dengan bb untuk kedelai berbiji kisut. Dilihat dari genotipenya, ada B untuk gen bulat dan b untuk gen kisut. Karena gen bulat memiliki huruf besar, maka berarti gen bulat (B) bersifat dominan dan gen kisut (b) bersifat resesif. Kemudian terjadi peristiwa hukum mendel 1, yaitu segregasi dimana gen berpisah secara bebas sehingga terbentuklah gamet antara lain B dan b. Kemudian disilangkan sehingga terbentuk filial 1(anak pertama) yaitu Bb (bulat, namun tetap membawa gen biji kisut)
2. Keturunan kedua
P2: Bb X Bb (bulat) (bulat) G2: B X B b b F2: BB (bulat) Bb (bulat) Bb (bulat) bb (kisut)
*penjelasan keturunan kedua: Karena pada soal dikatakan "apabila f1 disilangkan dengan sesamanya dan..." maka, untuk F2 (keturunan kedua) didapatkan dari menyilang Bb dengan sesamanya, yaitu Bb. Terjadi peristiwa segregasi kembali , dan terbentuk gamet B dan b. Mengapa pada G1, B di tulis hanya satu saja? padahal ada 2? itu karena jenis gamet dari orang tuanya sama sehingga tidak perlu ditulis 2 kali (misal: BB maka gametnya hanya B saja, bukan B, B). Kalau pada G2 ini ada dua macam gamet sehingga harus ditulis secara terpisah (misal: Bb maka gametnya B, b). Kemudiam untuk F2, kita menyilangkan semua gametnya. Kita harus menyilangkannya satu persatu (B x B, B x b, b x B, b x b). dan terbentuklah F2 BB, Bb, Bb, dan bb.
3. Menentukan jumlah keturunan.
Untuk menentukan jumlah keturunan kita membutuhkan rasio dari genotipe atau fenotipe. Berikut adalah rasio dari F2;
Rasio genotipe BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1 (jumlah BB hanya 1, jumlah Bb ada 2, jumlah bb hanya 1) Presentase genotipe BB : Bb : bb = 25persen : 50persen : 25 persen
Rasio fenotipe Bulat : kisut = 3 : 1 (jumlah keturunan bulat ada 3, jumlah keturunan kisut hanya 1) Presentase genotipe Bulat : kisut = 75persen : 25persen
Yang ditanya adalah kemungkinam F2 berbiji kisut, berarti kita menggunakan presentase fenotipe. Cara menghitung kemungkinan jumlah keturunan berbiji kisut adalah:
Keturunan biji kisut = persentase biji kisut × jumlah keturunan Keturunan biji kisut = 25persen × 500 = 25/100 × 500 = 125 butir (A)
Jadi, kemungkinan akan diperoleh F2 berbiji kisut sebanyak 125 butir (A)
P1: BB X bb
(bulat) (kisut)
G1: B X b
F1: Bb
(bulat)
*penjelasan untuk keturunan pertama:
BB untuk kedelai berbiji bulat disilangkan dengan bb untuk kedelai berbiji kisut. Dilihat dari genotipenya, ada B untuk gen bulat dan b untuk gen kisut. Karena gen bulat memiliki huruf besar, maka berarti gen bulat (B) bersifat dominan dan gen kisut (b) bersifat resesif. Kemudian terjadi peristiwa hukum mendel 1, yaitu segregasi dimana gen berpisah secara bebas sehingga terbentuklah gamet antara lain B dan b. Kemudian disilangkan sehingga terbentuk filial 1(anak pertama) yaitu Bb (bulat, namun tetap membawa gen biji kisut)
2. Keturunan kedua
P2: Bb X Bb
(bulat) (bulat)
G2: B X B
b b
F2: BB (bulat)
Bb (bulat)
Bb (bulat)
bb (kisut)
*penjelasan keturunan kedua:
Karena pada soal dikatakan "apabila f1 disilangkan dengan sesamanya dan..." maka, untuk F2 (keturunan kedua) didapatkan dari menyilang Bb dengan sesamanya, yaitu Bb. Terjadi peristiwa segregasi kembali , dan terbentuk gamet B dan b. Mengapa pada G1, B di tulis hanya satu saja? padahal ada 2? itu karena jenis gamet dari orang tuanya sama sehingga tidak perlu ditulis 2 kali (misal: BB maka gametnya hanya B saja, bukan B, B). Kalau pada G2 ini ada dua macam gamet sehingga harus ditulis secara terpisah (misal: Bb maka gametnya B, b). Kemudiam untuk F2, kita menyilangkan semua gametnya. Kita harus menyilangkannya satu persatu (B x B, B x b, b x B, b x b). dan terbentuklah F2 BB, Bb, Bb, dan bb.
3. Menentukan jumlah keturunan.
Untuk menentukan jumlah keturunan kita membutuhkan rasio dari genotipe atau fenotipe. Berikut adalah rasio dari F2;
Rasio genotipe
BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1 (jumlah BB hanya 1, jumlah Bb ada 2, jumlah bb hanya 1)
Presentase genotipe
BB : Bb : bb = 25persen : 50persen : 25 persen
Rasio fenotipe
Bulat : kisut = 3 : 1 (jumlah keturunan bulat ada 3, jumlah keturunan kisut hanya 1)
Presentase genotipe
Bulat : kisut = 75persen : 25persen
Yang ditanya adalah kemungkinam F2 berbiji kisut, berarti kita menggunakan presentase fenotipe. Cara menghitung kemungkinan jumlah keturunan berbiji kisut adalah:
Keturunan biji kisut = persentase biji kisut × jumlah keturunan
Keturunan biji kisut = 25persen × 500
= 25/100 × 500
= 125 butir (A)
Jadi, kemungkinan akan diperoleh F2 berbiji kisut sebanyak 125 butir (A)