Untuk menentukan presentase biji lonjong kuning dalam persilangan tumbuhan berbiji bulat kuning (BBkk) dengan biji lonjong putih (bbkk), kita perlu menyilangkan dua individu dengan genotipe yang berbeda dan mengamati fenotip keturunan yang dihasilkan. Dalam kasus ini, keturunan pertama aka menyilangkan BBkk dengan bbkk.
Ketika menghasilkan keturunan, kita perlu melihat genotipe keturunan dan mengidentifikasi fenotip yang muncul. Dalam persilangan ini, genotipe yang mungkin dihasilkan adalah sebagai berikut:
- Bbkk (mungkin bulat kuning)
- Bbkk (mungkin bulat kuning)
- bbkk (akan menjadi lonjong putih)
- bbkk (akan menjadi lonjong putih)
Jadi, dari empat kemungkinan genotipe yang dihasilkan, ada dua kemungkinan fenotip yang muncul, yaitu biji bulat kuning dan biji lonjong putih. Kita dapat merangkum presentase biji lonjong kuning dengan cara menghitung jumlah individu dengan fenotip tersebut dibagi dengan jumlah total individu (keturunan):
- Presentase biji lonjong kuning = (Jumlah individu dengan fenotip biji lonjong kuning / Jumlah total individu) x 100%
Namun, dalam hal ini, kita tidak memiliki informasi tambahan tentang proporsi individu dengan fenotip biji lonjong kuning dalam keturunan pertama BBkk dengan bbkk. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk menghitung presentase tersebut hanya dengan informasi yang diberikan.
Keterangan ini didasarkan pada asumsi proporsi fenotip pada keturunan yang dihasilkan bisa beragam, dan proporsi ini bergantung pada hubungan satu-setengah, dominansi fenotip, keberadaan interaksi antara gen, dan faktor-faktor genetik lainnya. Untuk menentukan persentase biji lonjong kuning dengan lebih akurat, diperlukan informasi tambahan tentang bagaimana alel-alel ini berinteraksi dan apakah ada faktor-faktor lain yang memengaruhi fenotip.
Penjelasan:
Untuk menentukan presentase biji lonjong kuning dalam persilangan tumbuhan berbiji bulat kuning (BBkk) dengan biji lonjong putih (bbkk), kita perlu menyilangkan dua individu dengan genotipe yang berbeda dan mengamati fenotip keturunan yang dihasilkan. Dalam kasus ini, keturunan pertama aka menyilangkan BBkk dengan bbkk.
Ketika menghasilkan keturunan, kita perlu melihat genotipe keturunan dan mengidentifikasi fenotip yang muncul. Dalam persilangan ini, genotipe yang mungkin dihasilkan adalah sebagai berikut:
- Bbkk (mungkin bulat kuning)
- Bbkk (mungkin bulat kuning)
- bbkk (akan menjadi lonjong putih)
- bbkk (akan menjadi lonjong putih)
Jadi, dari empat kemungkinan genotipe yang dihasilkan, ada dua kemungkinan fenotip yang muncul, yaitu biji bulat kuning dan biji lonjong putih. Kita dapat merangkum presentase biji lonjong kuning dengan cara menghitung jumlah individu dengan fenotip tersebut dibagi dengan jumlah total individu (keturunan):
- Presentase biji lonjong kuning = (Jumlah individu dengan fenotip biji lonjong kuning / Jumlah total individu) x 100%
Namun, dalam hal ini, kita tidak memiliki informasi tambahan tentang proporsi individu dengan fenotip biji lonjong kuning dalam keturunan pertama BBkk dengan bbkk. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk menghitung presentase tersebut hanya dengan informasi yang diberikan.
Keterangan ini didasarkan pada asumsi proporsi fenotip pada keturunan yang dihasilkan bisa beragam, dan proporsi ini bergantung pada hubungan satu-setengah, dominansi fenotip, keberadaan interaksi antara gen, dan faktor-faktor genetik lainnya. Untuk menentukan persentase biji lonjong kuning dengan lebih akurat, diperlukan informasi tambahan tentang bagaimana alel-alel ini berinteraksi dan apakah ada faktor-faktor lain yang memengaruhi fenotip.