Perhatikan informasi berikut . 1) Persekutuan antara Kerajaan Sunda dan bangsa Portugis 2) Terancamnya monopoli lada Demak di Banten dan Sunda Kelapa 3) Menjadikan Sunda Kelapa sebagai pengkalan penyerangan Kesultanan Banten terhadap bangsa Portugis di Malaka 4) Terancamnya ambisi kesultanan Demak untuk menguasai dan mengIslamkan Pulau Jawa 5) Penyerangan Kesultanan Demak kepada Sunda Kelapa dipimpin Fatahillah. Informasi yang tidak terkait penyerangan Kesultanan Banten ke Sunda Kelapa pada 1526 ditunjukkan nomor…
Nomor 4) Terancamnya ambisi kesultanan Demak untuk menguasai dan mengIslamkan Pulau Jawa.
Penjelasan:
Pada masa itu, kesultanan Demak merupakan salah satu kekuatan utama di Pulau Jawa. Kesultanan ini memiliki ambisi untuk memperluas wilayah kekuasaannya dan menyebarluaskan agama Islam di seluruh pulau. Namun, dalam menjalankan ambisi tersebut, kesultanan Demak menghadapi tantangan dan rintangan yang signifikan.
Ambisi Demak untuk menguasai dan mengIslamkan Pulau Jawa mengancam keberadaan kerajaan-kerajaan lain di wilayah tersebut, termasuk Kerajaan Sunda dan Kesultanan Banten. Kesultanan Banten, sebagai salah satu kekuatan maritim di daerah tersebut, memiliki kepentingan untuk mempertahankan pengaruhnya di Sunda Kelapa, pelabuhan yang strategis.
Namun, informasi yang diberikan tidak terkait dengan penyerangan Kesultanan Banten ke Sunda Kelapa pada tahun 1526. Penyerangan tersebut terjadi karena Kesultanan Banten merasa terancam dengan kehadiran bangsa Portugis di Sunda Kelapa, yang menjadikannya sebagai pengkalan penyerangan terhadap Kesultanan Banten di Malaka. Fatahillah, sebagai panglima perang Kesultanan Demak, memimpin penyerangan tersebut dan berhasil merebut Sunda Kelapa, yang kemudian diubah namanya menjadi Jayakarta.
Dengan demikian, penyerangan Kesultanan Banten ke Sunda Kelapa pada tahun 1526 tidak termasuk dalam informasi yang diberikan.
Jawaban:
Nomor 4) Terancamnya ambisi kesultanan Demak untuk menguasai dan mengIslamkan Pulau Jawa.
Penjelasan:
Pada masa itu, kesultanan Demak merupakan salah satu kekuatan utama di Pulau Jawa. Kesultanan ini memiliki ambisi untuk memperluas wilayah kekuasaannya dan menyebarluaskan agama Islam di seluruh pulau. Namun, dalam menjalankan ambisi tersebut, kesultanan Demak menghadapi tantangan dan rintangan yang signifikan.
Ambisi Demak untuk menguasai dan mengIslamkan Pulau Jawa mengancam keberadaan kerajaan-kerajaan lain di wilayah tersebut, termasuk Kerajaan Sunda dan Kesultanan Banten. Kesultanan Banten, sebagai salah satu kekuatan maritim di daerah tersebut, memiliki kepentingan untuk mempertahankan pengaruhnya di Sunda Kelapa, pelabuhan yang strategis.
Namun, informasi yang diberikan tidak terkait dengan penyerangan Kesultanan Banten ke Sunda Kelapa pada tahun 1526. Penyerangan tersebut terjadi karena Kesultanan Banten merasa terancam dengan kehadiran bangsa Portugis di Sunda Kelapa, yang menjadikannya sebagai pengkalan penyerangan terhadap Kesultanan Banten di Malaka. Fatahillah, sebagai panglima perang Kesultanan Demak, memimpin penyerangan tersebut dan berhasil merebut Sunda Kelapa, yang kemudian diubah namanya menjadi Jayakarta.
Dengan demikian, penyerangan Kesultanan Banten ke Sunda Kelapa pada tahun 1526 tidak termasuk dalam informasi yang diberikan.