pada gambar terlihat bahwa jenis fluidanya sama sehingga rho (massa jenis) nya sama, besar gravitasi juga sama, yang berbeda adalah ketinggian fluida pada masing2 stage.
dari rumus di atas, dapat diketahui bahwa tekanan berbanding lurus dengan h (ketinggian fluida). Jadi, jika tekanan kecil, maka ketinggian fluidanya juga kecil. Maka dari itu, dipilih stage K, karena stage berada pada paling atas sehingga ketinggain fluidanya paling kecil.
note : untuk ketinggian fluida di stage L adalah penjumlahan atau akumulasi dengan ketinggian fluida di stage K. Untuk stage M juga akumulasi dari ketinggian di stage K, L, dan M. Begitu juga untuk stage N
4. hukum pascal
P = F/A
P1 = P2
F1 / A1 = F2 / A2
F1 / (20 × 10^-4) m² = 20.000 N / (50 × 10^-4) m²
F1 = (20.000 N) × (20 × 10^-4) m² / (50 × 10^-4) m²
Penjelasan:
3. Tekanan hidrostatis
P = rho × g × h
pada gambar terlihat bahwa jenis fluidanya sama sehingga rho (massa jenis) nya sama, besar gravitasi juga sama, yang berbeda adalah ketinggian fluida pada masing2 stage.
dari rumus di atas, dapat diketahui bahwa tekanan berbanding lurus dengan h (ketinggian fluida). Jadi, jika tekanan kecil, maka ketinggian fluidanya juga kecil. Maka dari itu, dipilih stage K, karena stage berada pada paling atas sehingga ketinggain fluidanya paling kecil.
note : untuk ketinggian fluida di stage L adalah penjumlahan atau akumulasi dengan ketinggian fluida di stage K. Untuk stage M juga akumulasi dari ketinggian di stage K, L, dan M. Begitu juga untuk stage N
4. hukum pascal
P = F/A
P1 = P2
F1 / A1 = F2 / A2
F1 / (20 × 10^-4) m² = 20.000 N / (50 × 10^-4) m²
F1 = (20.000 N) × (20 × 10^-4) m² / (50 × 10^-4) m²
F1 = 8000 N