Jelaskan metagenesis / pergiliran keturunan pada tumbuhan lumut dan paku !
RvitarahmawatiPergiliran Keturunan Tumb. Lumut : Lumut itu, mengalami metagenesis. Dalam proses metagenesis ini, lumut itu mengalami dua fase kehidupan, yaitu : fase gametofit (haploid) dan fase sporofit (diploid). Lumut itu, memiliki dua alat perkembangbiakan (gametangium), yaitu : arkegonium, sebagai sel gamet betina, dan anteridium, sebagai sel gamet jantan.
Pergiliran Keturunan Tumb. Paku : Tumbuhan Paku itu, juga mengalami metagenesis. Pada metagenesis tumbuhan paku ini, baik pada paku homospora, paku heterospora, ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama. Ketika ada spora yang jatuh di tempat yang cocok, spora tersebut akan berkembang menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil gamet atau biasa disebut sebagai generasi gametofit, yang akan segera membentuk anteredium yang akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang akan menghasilkan ovum. Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, kemudian akan terbentuk zigot yang diploid yang akan segera berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit, karena mampu membentuk sporangium yang akan menghasilkan spora untuk perkembangbiakannya. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku, memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya. Apabila kita mengamati daun tumbuhan paku penghasil spora (sporofil), di sana akan kita jumpai organ-organ khusus pembentuk spora. Spora, dihasilkan dan dibentuk dalam suatu wadah yang disebut sebagai sporangium. Biasanya sporangium pada tumbuhan paku terkumpul pada permukaan bawah daun. Semoga bisa membantu :)
Lumut itu, mengalami metagenesis. Dalam proses metagenesis ini, lumut itu mengalami dua fase kehidupan, yaitu : fase gametofit (haploid) dan fase sporofit (diploid). Lumut itu, memiliki dua alat perkembangbiakan (gametangium), yaitu : arkegonium, sebagai sel gamet betina, dan anteridium, sebagai sel gamet jantan.
Pergiliran Keturunan Tumb. Paku :
Tumbuhan Paku itu, juga mengalami metagenesis. Pada metagenesis tumbuhan paku ini, baik pada paku homospora, paku heterospora, ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama. Ketika ada spora yang jatuh di tempat yang cocok, spora tersebut akan berkembang menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil gamet atau biasa disebut sebagai generasi gametofit, yang akan segera membentuk anteredium yang akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang akan menghasilkan ovum. Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, kemudian akan terbentuk zigot yang diploid yang akan segera berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit, karena mampu membentuk sporangium yang akan menghasilkan spora untuk perkembangbiakannya. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku, memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya. Apabila kita mengamati daun tumbuhan paku penghasil spora (sporofil), di sana akan kita jumpai organ-organ khusus pembentuk spora. Spora, dihasilkan dan dibentuk dalam suatu wadah yang disebut sebagai sporangium. Biasanya sporangium pada tumbuhan paku terkumpul pada permukaan bawah daun.
Semoga bisa membantu :)