Perbedaan utama antara haluan politik Sukarno dan haluan politik Moh. Hatta tecermin dalam aktivitas organisasi adalahreka masing masing (Sukarno di Partindo dan Moh. Hatta di PNI Baru) adalah.. A. Sukarno cenderung ke arah agitasi politik, sedangkan Hatta mementingkan pendidikan kader yang militan. B. Sukarno memilih berjuang di luar Volksraad, sedangkan Hatta menganggap Volksraad wadah perjuangan yang aman. C. Sukarno lebih memilih gerakan yang bersifat radikal dan nonkooperatif sedangkan Hatta lebih memilih diplomasi. D. Sukarno merasa cara-cara kekerasan pun dibenarkan untuk mencapai kemerdekaan, sedangkan Hatta menganggap jalur diplomasi lebih efektif. E. Sukarno mementingkan pembentukan kesadaran dan cara pikir yang matang, sedangkan Hatta menganggap cara tersebut hanya akan menjauhkan Indonesia dari kemerdekaan.
Perbedaan utama antara haluan politik Sukarno dan haluan politik Moh. Hatta yang tercermin dalam aktivitas organisasi masing-masing (Sukarno di Partindo dan Moh. Hatta di PNI Baru) adalah:
C. Sukarno lebih memilih gerakan yang bersifat radikal dan nonkooperatif, sedangkan Hatta lebih memilih diplomasi.
Sukarno cenderung mendukung gerakan yang bersifat radikal dan nonkooperatif dalam perjuangan politiknya. Ia mengadvokasi agitasi politik dan sering kali menggunakan retorika yang kuat untuk menggerakkan massa dan membangkitkan semangat perjuangan. Di sisi lain, Hatta lebih memilih pendekatan diplomasi dalam perjuangannya. Ia berusaha bekerja melalui jalur politik yang lebih aman, seperti Volksraad, untuk mengadvokasi kepentingan nasional dan mencapai tujuan kemerdekaan.
Pilihan C adalah jawaban yang paling sesuai dengan perbedaan dalam aktivitas organisasi antara Sukarno dan Hatta. Sukarno cenderung memilih gerakan yang bersifat radikal dan nonkooperatif, sementara Hatta lebih memilih jalur diplomasi.
Perbedaan utama antara haluan politik Sukarno dan haluan politik Moh. Hatta yang tercermin dalam aktivitas organisasi adalah:
C. Sukarno lebih memilih gerakan yang bersifat radikal dan nonkooperatif sedangkan Hatta lebih memilih diplomasi.
Sukarno, yang terlibat dalam Partindo, cenderung mengadopsi pendekatan politik yang agitasi dan radikal. Dia lebih condong pada gerakan yang tidak kooperatif dan menggunakan cara-cara yang lebih keras untuk mencapai tujuan politiknya.
Di sisi lain, Hatta yang terlibat dalam PNI Baru, lebih memilih jalur diplomasi. Dia menganggap bahwa Volksraad, sebagai wadah perjuangan politik yang aman, dapat digunakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia melalui negosiasi dan perundingan.
Dengan demikian, perbedaan utama antara Sukarno dan Hatta adalah pendekatan politik yang mereka pilih, dengan Sukarno cenderung pada gerakan radikal dan nonkooperatif, sedangkan Hatta lebih memilih jalur diplomasi.
Verified answer
Jawaban:
Perbedaan utama antara haluan politik Sukarno dan haluan politik Moh. Hatta yang tercermin dalam aktivitas organisasi masing-masing (Sukarno di Partindo dan Moh. Hatta di PNI Baru) adalah:
C. Sukarno lebih memilih gerakan yang bersifat radikal dan nonkooperatif, sedangkan Hatta lebih memilih diplomasi.
Sukarno cenderung mendukung gerakan yang bersifat radikal dan nonkooperatif dalam perjuangan politiknya. Ia mengadvokasi agitasi politik dan sering kali menggunakan retorika yang kuat untuk menggerakkan massa dan membangkitkan semangat perjuangan. Di sisi lain, Hatta lebih memilih pendekatan diplomasi dalam perjuangannya. Ia berusaha bekerja melalui jalur politik yang lebih aman, seperti Volksraad, untuk mengadvokasi kepentingan nasional dan mencapai tujuan kemerdekaan.
Pilihan C adalah jawaban yang paling sesuai dengan perbedaan dalam aktivitas organisasi antara Sukarno dan Hatta. Sukarno cenderung memilih gerakan yang bersifat radikal dan nonkooperatif, sementara Hatta lebih memilih jalur diplomasi.
Jawaban:
Jawaban:
Perbedaan utama antara haluan politik Sukarno dan haluan politik Moh. Hatta yang tercermin dalam aktivitas organisasi adalah:
C. Sukarno lebih memilih gerakan yang bersifat radikal dan nonkooperatif sedangkan Hatta lebih memilih diplomasi.
Sukarno, yang terlibat dalam Partindo, cenderung mengadopsi pendekatan politik yang agitasi dan radikal. Dia lebih condong pada gerakan yang tidak kooperatif dan menggunakan cara-cara yang lebih keras untuk mencapai tujuan politiknya.
Di sisi lain, Hatta yang terlibat dalam PNI Baru, lebih memilih jalur diplomasi. Dia menganggap bahwa Volksraad, sebagai wadah perjuangan politik yang aman, dapat digunakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia melalui negosiasi dan perundingan.
Dengan demikian, perbedaan utama antara Sukarno dan Hatta adalah pendekatan politik yang mereka pilih, dengan Sukarno cenderung pada gerakan radikal dan nonkooperatif, sedangkan Hatta lebih memilih jalur diplomasi.