silvypuji2610
Keduanya Tuhan angkat dari orang biasa menjadi Raja yang berkuasa atas seluruh Israel. Keduanya sama-sama bukan apa-apa ketika Tuhan memanggil dan mengangkat mereka. Namun ada perbedaan antara Saul dan Daud dalam menyikapi sukses.Memperoleh sukses itu tidak mudah. Namun lebih sulit lagi untuk hidup di dalam kesuksesan. Sebab semakin tinggi kita diangkat akan semakin dalam juga kita bisa mengalami kejatuhan. Sepuluh meter anda naik maka ada kemungkinan sepuluh meter pula anda jatuh. Namun apabila anda sudah diangkat kepada ketinggian seratus meter, maka seratus meter pula anda bisa jatuh ke bawah. Lebih fatal dan lebih sulit untuk pulih.Semakin tinggi kejatuhan seseorang semakin sulit dia bisa bangkit dari kejatuhan tersebut.Daud mengerti prinsip gravitasi ini. Dia mengerti kepada siapa dia harus terus melekat agar dia tidak mengalami kejatuhan dari ketinggian yang Tuhan sudah berikan.Prinsip Daud sederhana. Dia harus terus dekat dengan pribadi yang telah mengangkat dia. Sebab siapa yang mengangkat tentu mampu untuk mempertahankan dia untuk tetap berdiri di ketinggian tersebut. Untuk itu Daud dengan sangat berhati hati menjaga kedekatannya dengan Tuhan. Bila kita membaca Mazmur Daud, kita bisa melihat bahwa Daud sangat dekat dan intim dengan Tuhan kita. Bahasa dan kata-kata yang dia pakai di kitab Mazmur menunjukkan berapa intimnya Daud dengan Tuhan.Sehingga dalam keadaan apapun. Termasuk ketika dia sedang terjepit sekalipun. dia tidak akan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan Tuhannya.