muhammadropi85 1. teknik bivalve (setangkap)Pada teknik bivalve ini digunakan dua cetakan yang dapat dirapatkan. Cetakan tersebut diberi lubang pada bagian atasnya, kemudian dari tulang tersebut dituangkan logam cair. Bila perunggu sudah dingin, maka cetakan dibuka. Bila membuat benda berongga, maka digunakan tanah liat sebagai intinya yang akan membentuk rongga setelah tanah liat itu dibuang. Cetakan dengan teknik bivalve ini dapat dipergunakan berkali-kali. sedangkan 2. Teknik A Cire Perdue (Cetakan licin) Pembuatan perunggu dengan menggunakan teknik a cire perdue diawali dengan membuat bentuk benda logam dari lilin yang berisi tanah liat sebagai intinya. Bentil lilin ini dihias dengan berbagai pola hias. Bentuk lilin yang sudah lengkap dibungkus lagi dengan tanah liat yang lunak dengan bagian atas dan bawah diberi lubang.
1. teknik bivalve (setangkap)Pada teknik bivalve ini digunakan dua cetakan yang dapat dirapatkan. Cetakan tersebut diberi lubang pada bagian atasnya, kemudian dari tulang tersebut dituangkan logam cair. Bila perunggu sudah dingin, maka cetakan dibuka.
Bila membuat benda berongga, maka digunakan tanah liat sebagai intinya yang akan membentuk rongga setelah tanah liat itu dibuang. Cetakan dengan teknik bivalve ini dapat dipergunakan berkali-kali. sedangkan
2. Teknik A Cire Perdue (Cetakan licin) Pembuatan perunggu dengan menggunakan teknik a cire perdue diawali dengan membuat bentuk benda logam dari lilin yang berisi tanah liat sebagai intinya. Bentil lilin ini dihias dengan berbagai pola hias. Bentuk lilin yang sudah lengkap dibungkus lagi dengan tanah liat yang lunak dengan bagian atas dan bawah diberi lubang.