1. Pada 1641 VOC berhasil menggeser kedudukan Portugis di Malaka. Secara politis, keberhasilan ini memiliki arti penting bagi VOC karena .... a. datangkan keuntungan melimpah bagi VOC b. Menjadi modal untuk mengalahkan dominasi EIC c. mempermudah pengawasan perdagangan di Aceh d. memperkuat posisi VOC di Indonesia bagian barat
2. monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan bangsa-bangsa barat mengakibatkan perekonomian masyarakat pribumi menurun kondisi ini terjadi karena... A. Pedagang barat membeli rempah-rempah dengan harga murah B. pedagang barat membakar kapal-kapal pedagang lokal C. masyarakat lokal tidak diizinkan oleh keuntungan D. masyarakat lokal diwajibkan membayar pajak dan upeti
3. perhatikan isi hak oktroi berikut! 1 ). mengangkat dan memberhentikan pegawai kerajaan. 2 ). Menyatakan perdamaian/ perang dengan bangsa suatu kerajaan. 3 ). mengubah kebijakan lama dan membuat kebijakan baru di kerajaan 4 ). melakukan perjanjian politik dan ekonomi dengan kerajaan kerajaan.
isi hak oktroi milik VOC yang berpengaruh terhadap kondisi kerajaan di Indonesia ditunjukkan oleh angka... a. 1 ) dan 2 ) b. 1 ) dan 3 ) c. 2 ) dan 4 ) d. 3 ) dan 4 )
4. saat menjadi gubernur jenderal di Hindia Belanda Daendels menjual tanah kepada pihak swasta dan hasilnya untuk memperkaya diri sendiri. kondisi tersebut menyebabkan... a. Daendels ditarik dari jabatan Gubernur Jenderal dan dikembalikan ke Belanda b. seluruh kebijakan Daendels di bidang ekonomi dikendalikan oleh pihak swasta c. pemerintah Belanda mampu membangun infrastruktur baru di Hindia Belanda d. pihak swasta memiliki kekuasaan besar dalam aktivitas ekonomi di Hindia Belanda
bantu tugas saya IPS kelas 8 jangan ngawur jawab yg bener nnti aku jdiiin jawabn tercedass mksh (^_^;)
1) D. Memperkuat posisi VOC di Indonesia bagian barat.
Keberhasilan VOC menggeser kedudukan Portugis di Malaka pada 1641 memberikan keuntungan strategis bagi perusahaan tersebut. Malaka merupakan pusat perdagangan penting di Asia Tenggara pada saat itu, dan keberhasilan VOC dalam merebut kendali atas kota tersebut memperkuat posisinya sebagai kekuatan perdagangan terkemuka di wilayah tersebut.
Selain itu, keberhasilan VOC ini juga memudahkan pengawasan perdagangan di seluruh wilayah Indonesia bagian barat, yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya keuntungan bagi VOC. Meskipun keberhasilan ini tidak secara langsung berdampak pada mengalahkan dominasi EIC, keberhasilan VOC dalam menguasai Malaka memberikan posisi tawar yang lebih kuat dalam persaingan antara dua perusahaan perdagangan tersebut di wilayah Asia Tenggara.
2) D. Masyarakat lokal diwajibkan membayar pajak dan upeti.
Monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Barat pada masa penjajahan menyebabkan perekonomian masyarakat pribumi menurun. Hal ini terjadi karena masyarakat pribumi dikenakan pajak dan upeti yang sangat berat oleh pemerintah kolonial yang dibantu oleh para pedagang Barat. Upeti yang harus dibayarkan oleh masyarakat pribumi biasanya terdiri dari rempah-rempah, hasil pertanian, atau bahkan tenaga kerja.
Selain itu, para pedagang Barat juga mengambil keuntungan dengan membeli rempah-rempah dari masyarakat pribumi dengan harga yang sangat murah, yang pada akhirnya mengakibatkan mereka kehilangan sumber penghasilan yang utama.
Meskipun terkadang pedagang Barat menggunakan kekerasan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah, namun penyebab utama penurunan perekonomian masyarakat pribumi adalah kewajiban membayar pajak dan upeti yang berat.
3) D. 3) dan 4).
Hak oktroi adalah hak istimewa yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan-perusahaan perdagangan untuk menjalankan bisnis di wilayah jajahan. Hak oktroi yang dimiliki oleh VOC di Indonesia memberikan kekuasaan yang sangat besar atas wilayah jajahan tersebut.
Dalam isi hak oktroi VOC, terdapat beberapa poin yang berpengaruh terhadap kondisi kerajaan di Indonesia. Poin-poin tersebut adalah:
a) Mengubah kebijakan lama dan membuat kebijakan baru di kerajaan. Hal ini berarti VOC memiliki kekuasaan untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan di wilayah jajahan, termasuk kebijakan terkait ekonomi, politik, dan sosial. Kekuasaan ini tentu saja berdampak pada kondisi kerajaan di Indonesia, karena VOC dapat mengambil kebijakan yang tidak menguntungkan bagi kerajaan.
b) Melakukan perjanjian politik dan ekonomi dengan kerajaan-kerajaan. Hal ini berarti VOC dapat menjalin hubungan politik dan ekonomi dengan kerajaan-kerajaan di wilayah jajahan, tanpa harus melalui otoritas pemerintah pusat. Kekuasaan ini dapat mengancam kedaulatan kerajaan di wilayah jajahan.
4) D. Pihak swasta memiliki kekuasaan besar dalam aktivitas ekonomi Hindia Belanda
Kebijakan Daendels dalam menjual tanah kepada pihak swasta di Hindia Belanda memiliki dampak yang signifikan dalam bidang ekonomi. Dalam kebijakan tersebut, Daendels menjual tanah-tanah yang dimiliki oleh pemerintah kepada pihak swasta, yang kemudian digunakan untuk kepentingan bisnis mereka.
Dampak dari kebijakan ini adalah pihak swasta memiliki kekuasaan besar dalam aktivitas ekonomi di Hindia Belanda, karena mereka memiliki kontrol atas sebagian besar tanah dan sumber daya di wilayah tersebut. Hal ini tentu saja berdampak pada masyarakat pribumi, yang kehilangan hak atas tanah mereka dan menjadi semakin tergantung pada pihak swasta dalam aktivitas ekonomi.
Meskipun kebijakan Daendels kontroversial, ia tidak ditarik dari jabatannya sebagai Gubernur Jenderal. Sebaliknya, ia malah dianggap sebagai salah satu Gubernur Jenderal yang sukses karena berhasil meningkatkan kekuatan dan pengaruh Hindia Belanda di Asia Tenggara.
1 votes Thanks 0
rahmatirindhi85
emang bener kok km hpus jawaban dia!!? (¬_¬)
Jawaban:
1) D. Memperkuat posisi VOC di Indonesia bagian barat.
Keberhasilan VOC menggeser kedudukan Portugis di Malaka pada 1641 memberikan keuntungan strategis bagi perusahaan tersebut. Malaka merupakan pusat perdagangan penting di Asia Tenggara pada saat itu, dan keberhasilan VOC dalam merebut kendali atas kota tersebut memperkuat posisinya sebagai kekuatan perdagangan terkemuka di wilayah tersebut.
Selain itu, keberhasilan VOC ini juga memudahkan pengawasan perdagangan di seluruh wilayah Indonesia bagian barat, yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya keuntungan bagi VOC. Meskipun keberhasilan ini tidak secara langsung berdampak pada mengalahkan dominasi EIC, keberhasilan VOC dalam menguasai Malaka memberikan posisi tawar yang lebih kuat dalam persaingan antara dua perusahaan perdagangan tersebut di wilayah Asia Tenggara.
2) D. Masyarakat lokal diwajibkan membayar pajak dan upeti.
Monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Barat pada masa penjajahan menyebabkan perekonomian masyarakat pribumi menurun. Hal ini terjadi karena masyarakat pribumi dikenakan pajak dan upeti yang sangat berat oleh pemerintah kolonial yang dibantu oleh para pedagang Barat. Upeti yang harus dibayarkan oleh masyarakat pribumi biasanya terdiri dari rempah-rempah, hasil pertanian, atau bahkan tenaga kerja.
Selain itu, para pedagang Barat juga mengambil keuntungan dengan membeli rempah-rempah dari masyarakat pribumi dengan harga yang sangat murah, yang pada akhirnya mengakibatkan mereka kehilangan sumber penghasilan yang utama.
Meskipun terkadang pedagang Barat menggunakan kekerasan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah, namun penyebab utama penurunan perekonomian masyarakat pribumi adalah kewajiban membayar pajak dan upeti yang berat.
3) D. 3) dan 4).
Hak oktroi adalah hak istimewa yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan-perusahaan perdagangan untuk menjalankan bisnis di wilayah jajahan. Hak oktroi yang dimiliki oleh VOC di Indonesia memberikan kekuasaan yang sangat besar atas wilayah jajahan tersebut.
Dalam isi hak oktroi VOC, terdapat beberapa poin yang berpengaruh terhadap kondisi kerajaan di Indonesia. Poin-poin tersebut adalah:
a) Mengubah kebijakan lama dan membuat kebijakan baru di kerajaan. Hal ini berarti VOC memiliki kekuasaan untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan di wilayah jajahan, termasuk kebijakan terkait ekonomi, politik, dan sosial. Kekuasaan ini tentu saja berdampak pada kondisi kerajaan di Indonesia, karena VOC dapat mengambil kebijakan yang tidak menguntungkan bagi kerajaan.
b) Melakukan perjanjian politik dan ekonomi dengan kerajaan-kerajaan. Hal ini berarti VOC dapat menjalin hubungan politik dan ekonomi dengan kerajaan-kerajaan di wilayah jajahan, tanpa harus melalui otoritas pemerintah pusat. Kekuasaan ini dapat mengancam kedaulatan kerajaan di wilayah jajahan.
4) D. Pihak swasta memiliki kekuasaan besar dalam aktivitas ekonomi Hindia Belanda
Kebijakan Daendels dalam menjual tanah kepada pihak swasta di Hindia Belanda memiliki dampak yang signifikan dalam bidang ekonomi. Dalam kebijakan tersebut, Daendels menjual tanah-tanah yang dimiliki oleh pemerintah kepada pihak swasta, yang kemudian digunakan untuk kepentingan bisnis mereka.
Dampak dari kebijakan ini adalah pihak swasta memiliki kekuasaan besar dalam aktivitas ekonomi di Hindia Belanda, karena mereka memiliki kontrol atas sebagian besar tanah dan sumber daya di wilayah tersebut. Hal ini tentu saja berdampak pada masyarakat pribumi, yang kehilangan hak atas tanah mereka dan menjadi semakin tergantung pada pihak swasta dalam aktivitas ekonomi.
Meskipun kebijakan Daendels kontroversial, ia tidak ditarik dari jabatannya sebagai Gubernur Jenderal. Sebaliknya, ia malah dianggap sebagai salah satu Gubernur Jenderal yang sukses karena berhasil meningkatkan kekuatan dan pengaruh Hindia Belanda di Asia Tenggara.