Peranan indonesia dalam HAM di asia tenggara !(brikan contohnya )
nurrahmatullahPeran Indonesia Keberhasilan ASEAN menandatangani suatu piagam bersama merupakan dasar yang kuat bagi terbentuknya suatu komunitas ASEAN dan memperkuat peran ASEAN dalam menghadapi berbagai perubahan arsitektur kerja sama global. Di tengah perubahan arsitektur kerja sama global dan battle of ideas inilah peran dan daya tawar Indonesia dapat dilihat dalam menerjemahkan konsep-konsep besar ke dalam ketentuan- ketentuan yang harus disepakati bersama. Pandangan bahwa dengan terwujudnya Komunitas ASEAN maka Indonesia akan dirugikan karena lemahnya daya tawar politik dan ekonomi yang disebabkan lemahnya posisi ekonomi nasional di mata negara tetangganya adalah tidak kuat. Memang harus diakui sejak ambruknya Orde Baru dan krisis ekonomi 1997 yang berkepanjangan, Indonesia terlihat sebagai negeri yang tak berdaya di tengah beberapa negara anggota ASEAN. Namun di balik itu semua, secara perlahan namun pasti, Indonesia mulai memperlihatkan taringnya kembali dengan berbagai pencapaian yang diraihnya. Di bidang politik dan keamanan, pascareformasi, Indonesia menjadi negara terdepan yang menerapkan demokrasi dalam kehidupan bernegara. Indonesia pulalah yang berada di garda terdepan dalam penghormatan serta penegakan hak-hak asasi manusia (HAM). Keberhasilan Indonesia melaksanakan pemerintahan yang demokratis menjadikan Indonesia sebagai negara demokratis ke-4 di dunia. Di bidang HAM, Indonesia adalah salah negara pertama di ASEAN yang memiliki Komisi HAM. Di bidang ekonomi, secara pasti Indonesia mulai memperlihatkan kestabilan dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat terlihat dari kemampuan Indonesia untuk bertahan dari krisis ekonomi yang lebih besar di tahun 2008. Jika krisis ekonomi 1997 hanya berdampak ke negara-negara Asia, krisis ekonomi 2008 menerjang hampir seluruh negara di dunia. Bukti bahwa keberhasilan Indonesia di bidang ekonomi diakui oleh negara-negara lain tampak dari diikutsertakannya Indonesia sebagai salah satu negara anggota G-20. Semua keberhasilan ini tentu saja merupakan aset berharga untuk memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia, bukan hanya di ASEAN, tetapi juga di forum internasional. Di ASEAN, Indonesialah yang berinisiatif mengusulkan pembentukan suatu komunitas ASEAN yang tidak hanya menyandarkan pada kerja sama ekonomi (seperti yang diusulkan Singapura), tetapi juga ada aspek lain yang harus diperhatikan, yaitu kerja sama politik dan keamanan, serta kemudian disusul kerja sama sosial budaya. Adalah Indonesia yang memperjuangkan dimasukkannya elemen-elemen penting seperti demokratisasi dan penghormatan serta penegakan HAM dalam kerja sama politik dan keamanan yang kemudian dituangkan dalam Piagam ASEAN dan cetak biru kerja sama politik dan keamanan. Untuk memperlihatkan tingginya daya tawar Indonesia dalam ASEAN, dapat disampaikan bahwa pada awal perundingan, usulan Indonesia untuk memasukkan elemen-elemen demokratisasi dan HAM ditentang oleh semua negara anggota ASEAN. Namun dengan argumen yang kuat yang didasarkan pada pengalaman berdemokrasi dan melakukan penegakan dan penghormatan HAM, akhirnya elemen-elemen tersebut dapat masuk Piagam. Peran Indonesia ke Depan Tampilnya wajah baru ASEAN memperlihatkan kemampuan negara anggota ASEAN untuk melakukan benah diri dalam menghadapi perubahan arsitektur global serta melakukan pendalaman dan perluasan dengan para mitra wicaranya (AS, Uni Eropa, Australia, Selandia Baru, India, China, Jepang, Korea Selatan, dan Rusia). Selain itu, memberikan harapan bahwa ASEAN mampu menciptakan peluang dan mengubah tantangan menjadi peluang. Sebagai salah satu pendiri ASEAN, terjadinya perubahan di ASEAN menjadikan tantangan bagi Indonesia untuk lebih memperlihatkan kepimpinannya dalam ASEAN baru guna menyambut terbentuknya komunitas ASEAN 2015. Tidak ada gading yang tak retak, begitu pun peran dan kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN. Untuk itu, terus meningkatkan kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN menjadi kepentingan dan tugas bersama kita semua untuk menaikkan daya tawar Indonesia.
Mufidatul
Indonesia adalah salah pertama anggota ASEAN yang memiliki komisi HAM,peran Indonesian adalah menegakkan HAM . Indonesia sebagai pemimpin di ASEAN mampu mengarahkan organisasi regional ini untuk mencapai tujuannya, yaitu salah satunya adalah penegakan hukum hak asasi manusia dan memberikan perlindungan hukum bagi kaum minoritas yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar.
Keberhasilan ASEAN menandatangani suatu
piagam bersama merupakan dasar yang kuat
bagi terbentuknya suatu komunitas ASEAN dan
memperkuat peran ASEAN dalam menghadapi
berbagai perubahan arsitektur kerja sama global.
Di tengah perubahan arsitektur kerja sama global
dan battle of ideas inilah peran dan daya tawar
Indonesia dapat dilihat dalam menerjemahkan
konsep-konsep besar ke dalam ketentuan-
ketentuan yang harus disepakati bersama.
Pandangan bahwa dengan terwujudnya
Komunitas ASEAN maka Indonesia akan dirugikan
karena lemahnya daya tawar politik dan ekonomi
yang disebabkan lemahnya posisi ekonomi
nasional di mata negara tetangganya adalah tidak
kuat.
Memang harus diakui sejak ambruknya Orde
Baru dan krisis ekonomi 1997 yang
berkepanjangan, Indonesia terlihat sebagai negeri
yang tak berdaya di tengah beberapa negara
anggota ASEAN.
Namun di balik itu semua, secara perlahan
namun pasti, Indonesia mulai memperlihatkan
taringnya kembali dengan berbagai pencapaian
yang diraihnya.
Di bidang politik dan keamanan, pascareformasi,
Indonesia menjadi negara terdepan yang
menerapkan demokrasi dalam kehidupan
bernegara.
Indonesia pulalah yang berada di garda terdepan
dalam penghormatan serta penegakan hak-hak
asasi manusia (HAM). Keberhasilan Indonesia
melaksanakan pemerintahan yang demokratis
menjadikan Indonesia sebagai negara demokratis
ke-4 di dunia.
Di bidang HAM, Indonesia adalah salah negara
pertama di ASEAN yang memiliki Komisi HAM.
Di bidang ekonomi, secara pasti Indonesia mulai
memperlihatkan kestabilan dalam pertumbuhan
ekonomi.
Hal ini dapat terlihat dari kemampuan Indonesia
untuk bertahan dari krisis ekonomi yang lebih
besar di tahun 2008. Jika krisis ekonomi 1997
hanya berdampak ke negara-negara Asia, krisis
ekonomi 2008 menerjang hampir seluruh negara
di dunia.
Bukti bahwa keberhasilan Indonesia di bidang
ekonomi diakui oleh negara-negara lain tampak
dari diikutsertakannya Indonesia sebagai salah
satu negara anggota G-20.
Semua keberhasilan ini tentu saja merupakan aset
berharga untuk memperjuangkan kepentingan
nasional Indonesia, bukan hanya di ASEAN, tetapi
juga di forum internasional.
Di ASEAN, Indonesialah yang berinisiatif
mengusulkan pembentukan suatu komunitas
ASEAN yang tidak hanya menyandarkan pada
kerja sama ekonomi (seperti yang diusulkan
Singapura), tetapi juga ada aspek lain yang harus
diperhatikan, yaitu kerja sama politik dan
keamanan, serta kemudian disusul kerja sama
sosial budaya.
Adalah Indonesia yang memperjuangkan
dimasukkannya elemen-elemen penting seperti
demokratisasi dan penghormatan serta
penegakan HAM dalam kerja sama politik dan
keamanan yang kemudian dituangkan dalam
Piagam ASEAN dan cetak biru kerja sama politik
dan keamanan.
Untuk memperlihatkan tingginya daya tawar
Indonesia dalam ASEAN, dapat disampaikan
bahwa pada awal perundingan, usulan Indonesia
untuk memasukkan elemen-elemen
demokratisasi dan HAM ditentang oleh semua
negara anggota ASEAN.
Namun dengan argumen yang kuat yang
didasarkan pada pengalaman berdemokrasi dan
melakukan penegakan dan penghormatan HAM,
akhirnya elemen-elemen tersebut dapat masuk
Piagam.
Peran Indonesia ke Depan
Tampilnya wajah baru ASEAN memperlihatkan
kemampuan negara anggota ASEAN untuk
melakukan benah diri dalam menghadapi
perubahan arsitektur global serta melakukan
pendalaman dan perluasan dengan para mitra
wicaranya (AS, Uni Eropa, Australia, Selandia
Baru, India, China, Jepang, Korea Selatan, dan
Rusia).
Selain itu, memberikan harapan bahwa ASEAN
mampu menciptakan peluang dan mengubah
tantangan menjadi peluang.
Sebagai salah satu pendiri ASEAN, terjadinya
perubahan di ASEAN menjadikan tantangan bagi
Indonesia untuk lebih memperlihatkan
kepimpinannya dalam ASEAN baru guna
menyambut terbentuknya komunitas ASEAN
2015.
Tidak ada gading yang tak retak, begitu pun peran
dan kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN.
Untuk itu, terus meningkatkan kepemimpinan
Indonesia dalam ASEAN menjadi kepentingan dan
tugas bersama kita semua untuk menaikkan daya
tawar Indonesia.