Penyiar : "Selamat malam para pendengar Radio Dua Duta di mana pun Anda berada. Jumpa lagi dengan Gita Paramita di acara dialog interaktif menjadi usahawan sukses. Para pendengar di rumah, jika kita minum kopi rasanya kurang pas jika tanpa gula. Memang dua unsur tersebut tidak dapat dipisahkan. Sesuai dengan uraian saya tersebut di studio telah hadir Ibu Nuraini dan Bapak Sugiyo. Mereka berdua adalah wirausahawan sukses di bidang agrobisnis pangan. Ibu Nuraini adalah wirausahawati kopi robusta, adapun Bapak Sugiyo adalah wirausahawan gula. Pendengar di rumah dapat berpartisipasi dalam dialog interaktif ini dengan menghubungi nomor (021) 637300. Baiklah akan Gita perkenalkan narasumber kita pada malam hari ini. Selamat malam Ibu Nuraini dan Bapak Sugiyo!"
Ibu Nuraini : "Selamat malam Mbak Gita dan para pendengar di rumah!"
Bapak Sugiyo : "Selamat malam!"
Penyiar : "Bagaimana asal mula Bapak dan Ibu dapat menekuni usaha
ini?"
Bapak Sugiyo : "Usaha ini saya mulai pada tahun 1998. Ketika itu kondisi
perekonomian bangsa baru terpuruk akibat krisis moneter.
Tanpa sengaja saya mendengar siaran radio tentang kiat-kiat
usaha di masa krisis. Dijelaskan bahwa usaha bisa diawali
dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar kita. Saya
lalu berpikir bahwa di sekeliling saya ada banyak tanaman
kelapa dan empon-empon yang bisa saya olah. Sejak saat itu
saya mencoba membuat gula pasir dari air nira tersebut."
Penyiar : "Bagaimana dengan Ibu?"
Ibu Nuraini : "Pada tahun 2000 saya memulai mencoba memperbarui produk
kopi robusta Sumbawa. Sebelumnya kopi robusta asal Batu
Lantek tidak berkembang karena selama ini proses pengerjaan
biji kopi amat sederhana. Biji kopi hanya disangrai sampai
gosong dan menghitam. Ini membuat cita rasa kafeinnya hilang
dan seakan-akan kita hanya meminum arangnya kopi itu. Saya
mencoba memperbarui hal tersebut mulai dari proses
pascapanen, pengolahan, hingga bentuk kemasannya, agar
konsumen tertarik membeli produk kopi yang tak hanya
merangsang bau kopinya, tapi juga enak diminum."
Penyiar : "Apa merek dagang yang Anda berikan untuk produk Anda ini?"
Bapak Sugiyo : "Saya memberi nama 'Gula Semut'."
Penyiar : "Unik sekali nama yang Anda berikan!"
Bapak Sugiyo : "Iya, karena bentuk gula ini berwujud butiran-butiran halus,
serupa tumpukan semut. Saya memilih kata semut agar
mudah diingat orang."
Penyiar : "Apa merek dagang yang Ibu berikan untuk produk kopi ini?"
Ibu Nuraini : "Kopi Organik Murni."
Penyiar : "Apakah Ibu menggunakan pupuk organik untuk budidaya
pohon kopi tersebut?"
Ibu Nuraini : "Iya. Kopi tersebut bebas penggunaan pupuk dan obat-obatan
kimia karena budidayanya memakai pupuk organik."
Penyiar : "Bagaimana proses pengolahan gula semut dan kopi robusta
ini?"
Bapak Sugiyo : "Pertama-tama air nira direbus. Setelah terbentuk bentuk dasar
dari gula tersebut yang berupa butiran halus, baru saya
mencampurnya dengan sari empon-empon."
Penyiar : "Bagaimana dengan Ibu?"
Ibu Nuraini : "Butiran biji kopi yang warnanya berbeda seperti merah atau
cokelat dipilah-pilah sesuai dengan warna dan ukurannya. Biji
kopi itu dicuci hingga bersih dan dijemur dua – tiga hari agar
benar-benar kering. Biji kopi kering tersebut disangrai selama
dua jam, barulah kopi ditumbuk dan diayak dengan alat yang
sudah distandarkan."
rizarahmadani77
1. a . apa yang dibicarakan dalam dialoq ... jawab : menjadi usahawan sukses. b. kapan dialoq dilakukan.... jawab : pada malam hari. c . dimana dialoq itu dilakukan... jawab : di studio radio dua duta d . mengapa dialog itu dilakukan... jawab : untuk mempromosikan gula semut dan kopi robusta. e. siapa saja yang terlibat dalam dialog tersebut.. jawab : gita pramita , ibu nuraini , bapak sugiyo , dan ibu diana.
bagai mana proses pembuatan gula semut dan kopi robusta..... jawab : "Pertama-tama air nira direbus. Setelah terbentuk bentuk dasar
dari gula tersebut yang berupa butiran halus, baru saya
mencampurnya dengan sari empon-empon.""Butiran biji kopi yang warnanya berbeda seperti merah atau
cokelat dipilah-pilah sesuai dengan warna dan ukurannya. Biji
kopi itu dicuci hingga bersih dan dijemur dua – tiga hari agar
benar-benar kering. Biji kopi kering tersebut disangrai selama
dua jam, barulah kopi ditumbuk dan diayak dengan alat yang
rizarahmadani77
menjadi usahawan sukses.. pada malam hari distudio radio dua duta bersama gita paramita , ibu nuraini ,bapak sugiyo dan penelpon ibu diana. dalam mepromosikan kopi robsta dan gula semut....... selanjutnya buat aja kalimat bagaimana proses pembuatan kopi dan gula tersebut
a . apa yang dibicarakan dalam dialoq ...
jawab : menjadi usahawan sukses.
b. kapan dialoq dilakukan....
jawab : pada malam hari.
c . dimana dialoq itu dilakukan...
jawab : di studio radio dua duta
d . mengapa dialog itu dilakukan...
jawab : untuk mempromosikan gula semut dan kopi robusta.
e. siapa saja yang terlibat dalam dialog tersebut..
jawab : gita pramita , ibu nuraini , bapak sugiyo , dan ibu diana.
bagai mana proses pembuatan gula semut dan kopi robusta.....
jawab : "Pertama-tama air nira direbus. Setelah terbentuk bentuk dasar
dari gula tersebut yang berupa butiran halus, baru saya
mencampurnya dengan sari empon-empon.""Butiran biji kopi yang warnanya berbeda seperti merah atau
cokelat dipilah-pilah sesuai dengan warna dan ukurannya. Biji
kopi itu dicuci hingga bersih dan dijemur dua – tiga hari agar
benar-benar kering. Biji kopi kering tersebut disangrai selama
dua jam, barulah kopi ditumbuk dan diayak dengan alat yang
sudah distandarkan."