IchaaAnnisaPerkembangan Nasionalisme – Perkembangan nasionalisme di Eropa selama abad ke-19 memunculkan Italia dan Jerman sebagai kekuatan baru. – Perkembangan nasionalisme memunculkan kegelisahan negara-negara imperialis, seperti Inggris, Prancis, Turki Ottoman, dan Austria-Hongaria. – Perkembangan nasionalisme paling jelas muncul di kawasan Balkan. Bangsa-bangsa Slavia di kawasan itu menuntut melepaskan diri dari jajahan Turki Ottoman. Pelopor gerakan kemerdekaan bangsa-bangsa Slavia adalah Serbia. Bangsa ini bercita-cita membentuk negara Serbia Raya yang menghimpun bangsa-bangsa Slavia di kawasan Balkan.Persaingan Ekonomi dan Politik – Perkembangan industri yang luar biasa di Eropa mengakibatkan timbulnya persaingan ekonomi untuk memperoleh bahan mentah industri dan pasar untuk menjual hasil industri. – Persaingan ekonomi berkembang menjadi persaingan politik setelah negara-negara Eropa menggunakan imperialisme untuk menguasai suatu wilayah yang kaya akan bahan mentah industri ataupun yang berpotensi sebagai pasar hasil industri. Misalnya: Austria-Hongaria dan Rusia memperebutkan kawasan Balkan, Italia dan Prancis memperebutkan kawasan Afrika Utara, Jerman dan Prancis memperebutkan pusat industri baja di daerah Ruhr, Jerman dan Inggris memperebutkan kawasan Timur Tengah.Pembentukan Aliansi Militer – Dalam suasana perkembangan nasionalisme dan persaingan ekonomi-politik, masing-masing negara membangun kekuatan militer, seiring dengan teknologi mesin perang baru yang bermunculan ketika itu. – Persaingan yang semakin genting mendorong tiap negara yang bersaing untuk mencari kawan lalu membentuk aliansi militer. Aliansi militer itu bertujuan untuk mengamankan kedudukan dan mengimbangi ancaman aliansi militer pesaing. – Pada tahun 1882, Jerman, Italia, dan Austria-Hongaria membentuk persekutuan militer bernama Triple Alliance. Sebagai reaksi terhadap aliansi tersebut, Prancis, Inggris, dan Rusia membentuk Triple Entente pada tahun 1907. Akibatnya, bangsa-bangsa Eropa terbagi atas dua blok.
– Perkembangan nasionalisme di Eropa selama abad ke-19 memunculkan Italia dan Jerman sebagai kekuatan baru.
– Perkembangan nasionalisme memunculkan kegelisahan negara-negara imperialis, seperti Inggris, Prancis, Turki Ottoman, dan Austria-Hongaria.
– Perkembangan nasionalisme paling jelas muncul di kawasan Balkan. Bangsa-bangsa Slavia di kawasan itu menuntut melepaskan diri dari jajahan Turki Ottoman. Pelopor gerakan kemerdekaan bangsa-bangsa Slavia adalah Serbia. Bangsa ini bercita-cita membentuk negara Serbia Raya yang menghimpun bangsa-bangsa Slavia di kawasan Balkan.Persaingan Ekonomi dan Politik
– Perkembangan industri yang luar biasa di Eropa mengakibatkan timbulnya persaingan ekonomi untuk memperoleh bahan mentah industri dan pasar untuk menjual hasil industri.
– Persaingan ekonomi berkembang menjadi persaingan politik setelah negara-negara Eropa menggunakan imperialisme untuk menguasai suatu wilayah yang kaya akan bahan mentah industri ataupun yang berpotensi sebagai pasar hasil industri. Misalnya: Austria-Hongaria dan Rusia memperebutkan kawasan Balkan, Italia dan Prancis memperebutkan kawasan Afrika Utara, Jerman dan Prancis memperebutkan pusat industri baja di daerah Ruhr, Jerman dan Inggris memperebutkan kawasan Timur Tengah.Pembentukan Aliansi Militer
– Dalam suasana perkembangan nasionalisme dan persaingan ekonomi-politik, masing-masing negara membangun kekuatan militer, seiring dengan teknologi mesin perang baru yang bermunculan ketika itu.
– Persaingan yang semakin genting mendorong tiap negara yang bersaing untuk mencari kawan lalu membentuk aliansi militer. Aliansi militer itu bertujuan untuk mengamankan kedudukan dan mengimbangi ancaman aliansi militer pesaing.
– Pada tahun 1882, Jerman, Italia, dan Austria-Hongaria membentuk persekutuan militer bernama Triple Alliance. Sebagai reaksi terhadap aliansi tersebut, Prancis, Inggris, dan Rusia membentuk Triple Entente pada tahun 1907. Akibatnya, bangsa-bangsa Eropa terbagi atas dua blok.