aurezaMeledaknya bom di kawasan Kuta, 12 Oktober 2002 mengejutkan dunia. Polri pun terhentak dengan aksi terorisme ini. Namun, dengan keyakinan tinggi, Polri berjanji mengungkapnya dalam tempo satu bulan.Sesaat setelah ledakan, Polri segera melakukan investigasi tak resmi. Seorang anggota Laboratorium Forensik Polda Bali ada di dekat lokasi. Ia langsung menghubungi rekannya.Minggu, 13 Oktober 2002, polisi dari berbagai daerah telah tiba di Bali, seperti Mabes Polri, Polda Metrojaya, Polda Jateng, Polda Jatim. Tim ini berada di bawah komando Kapolda Bali Brigjen Pol Budi Setyawan.Tugasnya, investigasi, evakuasi, dan penanganan korban. Senin, 14 Oktober 2002, rapat resmi digelar. Polisi membentuk beberapa posko, yaitu di hotel Wina dan Istana Rama, Kuta.
terhentak dengan aksi terorisme ini. Namun, dengan keyakinan tinggi, Polri berjanji mengungkapnya dalam tempo satu bulan.Sesaat setelah ledakan, Polri segera melakukan investigasi tak resmi. Seorang anggota Laboratorium Forensik Polda Bali ada di dekat lokasi. Ia langsung menghubungi rekannya.Minggu, 13 Oktober 2002, polisi dari berbagai daerah telah tiba di Bali, seperti Mabes Polri, Polda Metrojaya, Polda Jateng, Polda Jatim. Tim ini berada di bawah komando Kapolda Bali Brigjen Pol Budi Setyawan.Tugasnya, investigasi, evakuasi, dan penanganan korban. Senin, 14 Oktober 2002, rapat resmi digelar. Polisi membentuk beberapa posko, yaitu di hotel Wina dan Istana Rama, Kuta.