Penyebab rendahnya tingkat pendidikan dalam aspek geografis , ekonomi , sosial , budaya.
alvianita
Aspek geografis: jauhnya suatu letak daerah dari ibu kota atau dari kota besar akan berpengaruh karena akan memperlambat penerimaan informasi terbaru tentang pendidikan. misalnya saja kurikulum 2013 belum semua sekolah menerapkannya karena informasi mengenai hal tersebut masih minim diketahui sekolah2 yg berada di pelosok.
aspek ekonomi: keterbatasan ekonomi tentu berpengaruh karena pendidikan biarpun sudah diringankan oleh pemerintah, tetap saja pendidikan membutuhkan biaya tersendiri. misal kebutuhan siswa dalam penyediaan alat tulis dan seragam. ini akan jadi pertimbangan orang tua yg kurang mampu dalam menyekolahkan anaknya.
aspek sosial budaya: kita ambil sampel aja. masyarakat yang hidup di daerah terpencil dimana mata pencaharian hidup mereka adalah bertani, orang tua yg juga memiliki latar pendidikan rendah atau tidak pernah bersekolah tentu berpikir pendidikan bukan menjadi hal yang paling utama bagi anaknya.
0 votes Thanks 2
ashshidiqiahmad
Penyebab Rendahnya Tingkat Pendidikan : 1) Geografis = Bila sebuah wilayah yang jauh dari pusat penginformasian, maka akan sulit mendapatkan informasi lebih lanjut dan sulit berinteraksi dengan wilayah padat, seperti Jawa. Hal ini akan memperparah tingkat kualitatif pendidikan bangsa. 2) Ekonomi = Bila seorang keluarga memiliki tingkat kesejahteraan bawah, maka akan sulit untuk mendapatkan pendidikan dengan optimal. Meski pemerintah telah membuka yayasan gratis atau sekolah gratis, kebutuhan pokok seperti buku, seragam, dll ditanggung oleh keluarga. Dan bila ekonomi berkurang, akan sulit untuk pemerintah menggelar berbagai ajang perlombaan untuk meningkatkan semangat pendidikan. 3) Sosial = Lingkungan sosial akan berpengaruh pula, apabila disekitarnya terdapat pelajar-pelajar pemalas yang sering membolos dan tak cerdas. Ada baiknya untuk bergaul dengan anak yang pintar. 4) Budaya = Suatu hal yang telah melekat pada seseorang. Seperti keluarga pengemis. Biasanya, mereka merasa pesimis dengan pendidikan mereka. Mereka merasa terintimidasi dan didiskriminasi. Oleh karena itu, mereka merasa pendidikan bukanlah hal yang penting, jadi pengemis pun tak apa. Okay ? @Liwed
aspek ekonomi: keterbatasan ekonomi tentu berpengaruh karena pendidikan biarpun sudah diringankan oleh pemerintah, tetap saja pendidikan membutuhkan biaya tersendiri. misal kebutuhan siswa dalam penyediaan alat tulis dan seragam. ini akan jadi pertimbangan orang tua yg kurang mampu dalam menyekolahkan anaknya.
aspek sosial budaya: kita ambil sampel aja. masyarakat yang hidup di daerah terpencil dimana mata pencaharian hidup mereka adalah bertani, orang tua yg juga memiliki latar pendidikan rendah atau tidak pernah bersekolah tentu berpikir pendidikan bukan menjadi hal yang paling utama bagi anaknya.
1) Geografis = Bila sebuah wilayah yang jauh dari pusat penginformasian, maka akan sulit mendapatkan informasi lebih lanjut dan sulit berinteraksi dengan wilayah padat, seperti Jawa. Hal ini akan memperparah tingkat kualitatif pendidikan bangsa.
2) Ekonomi = Bila seorang keluarga memiliki tingkat kesejahteraan bawah, maka akan sulit untuk mendapatkan pendidikan dengan optimal. Meski pemerintah telah membuka yayasan gratis atau sekolah gratis, kebutuhan pokok seperti buku, seragam, dll ditanggung oleh keluarga. Dan bila ekonomi berkurang, akan sulit untuk pemerintah menggelar berbagai ajang perlombaan untuk meningkatkan semangat pendidikan.
3) Sosial = Lingkungan sosial akan berpengaruh pula, apabila disekitarnya terdapat pelajar-pelajar pemalas yang sering membolos dan tak cerdas. Ada baiknya untuk bergaul dengan anak yang pintar.
4) Budaya = Suatu hal yang telah melekat pada seseorang. Seperti keluarga pengemis. Biasanya, mereka merasa pesimis dengan pendidikan mereka. Mereka merasa terintimidasi dan didiskriminasi. Oleh karena itu, mereka merasa pendidikan bukanlah hal yang penting, jadi pengemis pun tak apa.
Okay ? @Liwed