Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Penyebab rendahnya mutu tenaga kerja di Indonesia adalah rendahnya pendidikan dan kemampuan yang dimiliki.
Jawaban panjang:
Contoh rendahnya tingkat pendidikan ini adalah persentasi penduduk Indonesia yang memiliki pendidikan tertari (sarjana dan diploma) yang hanya 31%, ini masih lebih rendah dari negara tetangga Malaysia yang mencapai 38%.
Para pekerja yang tidak memiliki pendidikan sarjana hanya bisa melamar pekerjaan yang gajinya rendah, atau bahkan hanya bisa bekerja serabutan tanpa kejelasan.
Dari pekerja yang memiliki pendidikan sarjana atau diploma, masih banyak yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan karena meskipun memiliki gelar dan pendidikan, ketrampilan mereka masih kurang sehingga tidak cocok dengan kebutuhan dunia kerja.
Ketrampilan yang rendah dapat diakibatkan kuakitas dari lembaga pendidikan (universitas, Institut, sekolah tinggi) tempat mereka belajar yang jelek, sehingga kualitas lulusanya juga jelek.
Karena rendahnya tingkat pendidikan ini, tenaga kerja di Indonesia masih banyak yang hanya bisa bekerja sebagai buruh dan karyawan pabrik saja. Karena tingkat pekerjaan yang rendah ini maka penghasilan yang didapatkan juga rendah.
Karena rendahnya kualitas pendidikan ini pula, banyak perusahaan luar negeri yang berpikir ulang saat akan membuka pabrik baru di Indonesia, karena resikonya adalah hanya bisa memperkerjakan pekerja yang kualitasnya rendah dan produksi juga
Kelas: IX
Mata Pelajaran: IPS
Materi: Sumber Daya Manusia
Kata Kunci: Kualitas SDM
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Penyebab rendahnya mutu tenaga kerja di Indonesia adalah rendahnya pendidikan dan kemampuan yang dimiliki.
Jawaban panjang:
Contoh rendahnya tingkat pendidikan ini adalah persentasi penduduk Indonesia yang memiliki pendidikan tertari (sarjana dan diploma) yang hanya 31%, ini masih lebih rendah dari negara tetangga Malaysia yang mencapai 38%.
Para pekerja yang tidak memiliki pendidikan sarjana hanya bisa melamar pekerjaan yang gajinya rendah, atau bahkan hanya bisa bekerja serabutan tanpa kejelasan.
Dari pekerja yang memiliki pendidikan sarjana atau diploma, masih banyak yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan karena meskipun memiliki gelar dan pendidikan, ketrampilan mereka masih kurang sehingga tidak cocok dengan kebutuhan dunia kerja.
Ketrampilan yang rendah dapat diakibatkan kuakitas dari lembaga pendidikan (universitas, Institut, sekolah tinggi) tempat mereka belajar yang jelek, sehingga kualitas lulusanya juga jelek.
Karena rendahnya tingkat pendidikan ini, tenaga kerja di Indonesia masih banyak yang hanya bisa bekerja sebagai buruh dan karyawan pabrik saja. Karena tingkat pekerjaan yang rendah ini maka penghasilan yang didapatkan juga rendah.
Karena rendahnya kualitas pendidikan ini pula, banyak perusahaan luar negeri yang berpikir ulang saat akan membuka pabrik baru di Indonesia, karena resikonya adalah hanya bisa memperkerjakan pekerja yang kualitasnya rendah dan produksi juga